27.

118 22 0
                                    

Seorang pria mengerjapkan mata nya beberapa kali saat pantulan cahaya menyerang langsung pada pupil coklat nya yang sudah terpejam selama 3 hari,ruangan berdinding putih itu pun menjadi yang pertama menyapa nya.

Ia mengernyit,lalu hendak mengusap kening nya yang berbalut perban.

Sakit. Tidak,sangat sakit lebih tepat nya.

Pria itu sedikit mengaduh,tanpa suara karena tenggorokan nya yang kering begitu mencekat.

Merasa tak menemukan apa pun di sekitar nya,ia kemudian menunduk dan menyibakkan kain berwarna biru muda yang menutup sebagian tubuh nya.

Lalu meringis ketika mendapati kaki nya yang juga terbalut perban sepanjang lutut hingga pergelangan kaki.

Pria yang hampir seperti mumi itu menghela nafas,berusaha mengingat kejadian yang sebelumnya ia alami hingga membuat nya terbaring di ranjang itu.

Tapi gagal. Ingatan yang ada di kepala nya hanya berupa adegan singkat yang samar.

Merasa frustasi,ia lalu meraih tombol yang biasa digunakan pasien untuk memanggil perawat yang berjaga di depan.

Pip-

"Ada yang bisa saya bantu?"

"Saya pasien di ruangan-"

Seungyoon terdiam,merasa bodoh karena sesungguhnya ia pun tak tau sedang berada di ruangan apa saat ini.

"Apa keadaan darurat anda,tuan?apa saya harus memanggil dokter?"

Ia tak menjawab,hanya menghela nafas berat sambil menatap sekeliling.

"Saya pasien yang--"

"Yoon?yaa Tuhan..Seungyoonnie-"

Tangan Yoon yang sebelumnya memegang tombol itu kemudian terlepas begitu saja saat seorang wanita menghampiri nya lalu memeluk nya dengan erat.

"Yoon..akhirnya kamu bangun sayang. Mama panggilkan dokter dulu,ya"

Yoon mengangguk patuh sambil menatap gerakan mama nya yang semakin menjauh menuju pintu.

/////

"Tuan Kang harus banyak istirahat dan tidak boleh memikirkan hal-hal yang berat,jangan memaksakan diri untuk mengingat sesuatu karena itu akan membuat trauma akibat benturan di kepala anda semakin sakit. Perlahan aja,nanti ingatan anda akan kembali normal"

"Dan untuk kaki anda yang patah,tolong jangan banyak membuat gerakan berlebihan.."

"Itu aja hasil pemeriksaan saya hari ini,nanti malam saya kesini lagi untuk mengontrol kondisi anda. Saya permisi"

Yoon tak merespon,ia hanya diam dan memperhatikan dokter itu sampai keluar kamar.

"Yoon.."

"Mama"

"Ya sayang?"

"Yoon...kenapa?"

Wanita yang kini duduk di tepi ranjang kemudian mengusap kedua pipi putra nya,menatap mata Yoon yang tampak bingung.

"Mama kira akan kehilangan kamu,Yoon..mama cemas-"

"Petugas ambulans dan seorang pria muda membawa mu kesini tiga hari lalu"

"Tiga hari?"

"Iya..tiga hari yang lalu,seluruh badan kamu penuh luka dan berdarah"

"Waktu itu mama kebetulan datang kesini karena harus mengantar bibi Park yang melahirkan,lalu saat melihat para petugas berlarian memasuki ruang igd,firasat mama sesuatu yang buruk terjadi karena ponsel kamu juga gak bisa di hubungin"

Professor KangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang