- 44 -

156 23 0
                                    

• Epilog •





"Nat..merasa lebih baik?"

"Aku panggilin dokter dulu,ya"

"Jay.."

"Ya?"

"Nami mana?"

"Nami diluar sama mama ku"

"Aku panggil dokter dulu buat periksa kondisi kamu,ya"

Pria bernama Jay itu melepaskan genggaman nya,lalu mengecup singkat kening ku singkat dan pergi keluar ruangan.

Aku memejamkan mata beberapa kali,cahaya lampu masih terasa menyakiti mata.

Aku mulai terisak.

Bayangan itu masih terasa jelas di pikiran ku.

Tak lama berselang dokter datang bersama Jay,memeriksa sebentar dan mengajak suami ku keluar ruangan untuk menjelaskan sesuatu.

Kemudian,Jay kembali. Ia menghampiri ku sambil tersenyum.

Senyuman paling indah yang ku lihat.

Ia duduk di sisi ranjang,sambil mengusap rambut ku beberapa kali.

"Jangan tinggalin aku,Nat.."

Ucapan nya terdengar lirih.

"Jay.."

"Aku habis bertemu Yoon,dia menggendong Nami sambil menghampiri ku"

Aku mencoba menjelaskan semua nya pada Jay,sambil menahan tangis tentu nya.

"Nami juga memanggil nya papa..mereka seperti nya udah saling kenal,Jay"

"Aku..aku benar-benar melihat nya,Jay..dia––"

"Nat.."

"Apa kamu masih mencintai nya?"

Aku tertegun mendengar itu. Perasaan ku berkecamuk saat melihat wajah Jay yang nampak murung seketika.

Kami terdiam,mereda sakit pada masing-masing hati kami.

Lalu,Jay mengusap kening ku dengan halus seraya berkata "gimana cara nya agar aku juga bisa ada di mimpi mu bahkan saat kamu koma? –apa aku harus seperti Yoon?"



























–––––––

"Aku....koma?"

"Udah tiga bulan sejak kamu kecelakaan sewaktu mau menjemput Nami dari sekolah"


–––––––––

Hening sore itu membuat ku menggeser tubuh hingga terduduk di sisi ranjang,menatap keluar jendela memperhatikan daun-daun keemasan yang lepas terbawa angin musim gugur.

Kang Seungyoon...

Gimana kabar mu?

Apa kamu bahagia?

Aku bahagia,ya–– setidaknya aku harus bahagia karena Jay sudah berusaha membahagiakan ku.






















Bahagia lah selalu,sebab Nami harus bertemu dengan ayah kandung nya suatu saat nanti.


















©Babyinseo


🐻

Professor KangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang