Empty

87 20 1
                                    

Sepasang tangan itu bergerak tanpa henti,mendorong masuk cairan beralkohol ke dalam tenggorokan. Setelah habis,suara khas benda kaca terlempar kembali mengisi keheningan apartemen itu.

Ruangan nya kacau,pecahan botol kaca tersebar di setiap sudut. Seolah menggambarkan jelas suasana hati pemilik nya.

Itu Kang Seungyoon,yang tengah duduk di sofa dengan mata sayu dan kedua pipi yang merah. Entah sudah botol ke berapa ia minum sejak tiba di apartemen nya sore tadi,yang jelas sekarang ia benar-benar mabuk.

Sesekali ia berteriak,lalu menangis,kemudian tertawa.

Yoon lelah,ia rasa tak ada lagi yang bisa ia perjuangkan sekarang. Dan jika dengan meminum soju ini bisa menyabut nyawa nya,ia akan melakukan nya.

"Arrrgggghhhh! Natasya!"

Botol dalam genggaman nya pecah,membuat serpihan kaca menempel di telapak tangan nya. Ia berdarah,tapi Yoon tak peduli. Toh,ia sedang merasakan yang lebih sakit sekarang.

Ting..

Duk..duk

"Yoon?"

Yoon tak langsung membuka nya,ia hanya diam kemudian seperti mencari kembali kesadaran nya. Setelah lima menit suara pintu yang di ketuk begitu keras,ia pun bangkit dari kursi.

Terlihat Kyura berdiri di balik pintu dengan wajah kaget yang terlihat jelas di wajah nya.

"Yoon?"

"Ayo masuk"

"Yoon apa yang––"

Kedua pupil Kyura melebar saat mulut nya di bungkam oleh Yoon. Lelaki itu bahkan mencium nya dengan kasar,menggigit sudut bibir nya serta terus menghisap bibir Kyura tanpa jeda.

"Hmmppp– Yoon!"

Ia kehabisan nafas,dan terpaksa mendorong Yoon menjauh.

"Kenapa?biasa nya lu selalu suka ciuman gue?"

"Yoon..tangan lu berdarah"

Dosen Kang itu membuka telapak tangan nya,lalu menunduk memperhatikan nya.

"Ayo kita obatin dulu"

"Engga,Kyura.."

"Nanti infeksi–"

"Kyura– gue gak mau"

"Yoon jangan–"

"Lee Kyura! Kalau gue bilang engga mau,ya,engga!"

//////

Suara teriakan dan botol-botol kaca yang tadi nya memenuhi ruangan itu sekarang terganti oleh erangan,desahan dan lenguhan dari kedua manusia yang tengah sibuk memacu kenikmatan mereka,menyatukan fisik di atas ranjang dan menyuarakan kenikmatan mereka sebebas nya.

"Hmmpppp...hhhh– Yoon"

Gadis Lee itu lelah,tiga kali sudah terhitung ia mencapai klimaks nya. Namun si lelaki masih terus mendesak penis nya di dalam. Tubuh nya bahkan masih dengan kuat bergerak di atas kasur.

"Yoon...nnngghhhh––"

Seungyoon menghentikan gerakan nya,lalu menarik paksa tubuh itu dalam keadaan penis nya yang masih tertancap.

Dan,ia membanting nya.

Melempar begitu saja tubuh Kyura di atas meja kerja nya,sampai membuat beberapa benda terjatuh dan punggung si wanita membentur sebagian yang tersisa di meja.

"Akkhhh–– Yoon,sakit"

"Nngghhh,Yoon..."

Kyura menangis,tangan nya bergerak mencoba mendorong tubuh lelaki itu sekuat yang ia bisa. Tapi Yoon tak merasa terganggu,sebaliknya ia menyeringai sembari menekan kedua pipi Kyura.

"Yoon..please"

"Shhhhh....shit!"

Kyura tersentak begitu Yoon mengangkat tubuh nya sampai kedua bagian sensitif mereka berpisah.

Dia masih di atas meja,mencoba mengatur nafas nya yang sudah tersengal. Sedangkan Yoon berjalan menghampiri meja dan menggenakan celana nya.

Setelah di rasa nafas nya sudah teratur,Kyura pun turun dengan perlahan.

"Yoon..mau cerita?"

Ujar nya sambil mengusap lembut pundak telanjang Yoon.

"Apa itu sakit?"

"Ini?engga..nanti juga sembuh"

"Ayo gue obatin luka nya"

Kyura bangkit dan memakai sweater Yoon yang tergeletak di pinggir kasur,lalu keluar mencari kotak obat.

"Sini,Yoon.."

Dengan hati-hati gadis itu membuka telapak tangan Yoon yang mengepal. Luka goresan dan darah segar masih tampak disana,membuat nya meringis.

"Cuci dulu,yuk,masih banyak serpihan kaca nya"

"Kyura.."

"Hmm?"

Ia mendongak untuk menatap langsung wajah sahabat nya. Tapi kemudian,lelaki itu memeluk nya.

"Gak apa-apa,Yoon..nangis aja kalau emang lu lelah"

Kyura tau Yoon mengalami hal berat,jadi ia memilih untuk tidak memaksa pria itu menceritakan semua nya.

"Gue mau mati aja"

"Jangan aneh-aneh,Yoon!"

Kyura mendorong tubuh Yoon lalu membentak nya. Ia sungguh tak suka pada siapa pun yang memilih bunuh diri sebagai jalan keluar masalah.

"Gue..capek,gue benci sama diri gue sendiri"

"Tapi gue sayang sama lu,Yoon.."

"Kalau lu lelah dan gak menemui alasan untuk tetap hidup,seenggaknya ingat lah kalau masih ada orangtua lu,Sora dan gue yang sayang sama lu"

"Terimakasih.."

"Sekarang,kita bersihkan luka ini terus gue akan menemani lu tidur malam ini. Ya?"



































©Babyinseo

** To be continued **

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

** To be continued **

Professor KangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang