36.

190 22 0
                                    

Kehilangan sepertinya sudah menjadi garis takdir Yoon yang tak bisa diubah. Seolah Tuhan memang menciptakan Yoon untuk terus kehilangan wanita yang ia sayangi.

Tak mengerti bagian mana dari dosa nya yang membuat ia begitu pantas mengalami ini semua.

Setelah semua yang terjadi,sungguh. Yoon benar-benar membenci dirinya sendiri.

Dan untuk kesekian kali nya, musim salju ini meninggalkan kenangan yang harus ia kubur jauh dalam ingatan nya.

Pagi ini– tiga hari sejak kejadian itu,semua terasa berbeda bagi Yoon.

Wajah nya yang penuh luka memar itu seakan menjadi pertanda tentang bagaimana ia begitu keras mencoba menahan Natasya.

Ya,Natasya. Gadis yang dulu tak sengaja ia ajak berpacaran,gadis yang merubah pikiran nya yang sebelumnya terus menutup diri dari wanita,dan ia juga gadis yang membuat Yoon selalu tersenyum setiap kali mengingat nya.

Yoon mulai kembali mengajar,tapi ia tak menemukan gadis itu di kampus nya. Entah kemana Jinu membawa Natasya pergi. Ke Jeju?atau mungkin keluar negeri?

Dosen Kang itu juga tak pernah mendapat jawaban pasti setiap kali ia bertanya tentang Natasya.

Gadis itu hilang.

Maka Yoon pun ingin ikut hilang dari bumi ini,walau bagaimana pun cara nya.

Hari-hari nya berlalu begitu saja,menyisakan lelah baik di batin maupun fisik nya. Tiap kali sore menjelang,ia akan menghubungi Sora untuk tetap berada di apartemen dan berpesan agar tak membukakan pintu pada siapa pun kecuali dirinya.

Lalu Yoon akan menelusuri jalan sampai berhenti di depan bangunan dengan lampu menyala berkelip juga dentuman musik keras di dalam nya. Menenggak bir atau apa pun cairan alkohol itu,yang mampu menenangkan dirinya,meski hanya untuk sesaat.

Dan ia akan terus melakukan nya sampai seorang bartender membangunkan nya lalu meminta nya pulang.

🌼

"Kak?"

"Kakak mabuk lagi?"

Yang di tanya tak menjawab,sosok itu hanya terus berjalan dengan langkah nya yang tak tentu arah lalu sesekali tertawa dengan mata nya yang terlihat berkaca-kaca.

"Sora buatkan teh dulu,ya"

Gadis Kang itu meringis saat melihat kakak nya yang jatuh terduduk di lantai kamar nya. Kemudian ia berlalu untuk menyiapkan teh herbal.

"Kak..ayo minum teh nya dulu"

Seungyoon tersenyum tipis,lalu terisak sambil meringkuk di lantai.

Ia sakit,sungguh. Seluruh nya,terasa sakit sampai Yoon merasa begitu sulit untuk bernafas.

"Kak..jangan nangis lagi"

Kang Sora menyentuh pelan pundak kakak nya,yang langsung di balas pelukan oleh Yoon.

"Kak Yoon.."

Sora memang tak pernah berpacaran selama ini,tapi melihat bagaimana kakak nya menangis sekarang seperti saat pertama ia menangis saat 4 tahun lalu,membuat Sora yakin bahwa itu sangat menyakitkan.

"Sora.."

"Ya,kak?"

"Ayo kita pergi"

Professor KangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang