18.

158 22 1
                                    

Natasya berulang kali berpindah posisi dengan tangan kiri nya yang mengenggam ponsel dan tangan kanan yang merapihkan rambut.

Mengingat waktu yang ia dan Yoon habiskan kemarin cukup membuat suasana hati nya lebih baik. Meski pada kenyataan nya Seungyoon tidak pernah menjawab pertanyaan nya dengan benar,tapi ia yakin suatu saat nanti pacar nya itu akan bercerita.

"Jadi nanti lu di anter siapa kesini?mau di jemput gak?"

"Gak usah,gue kesana sama pacar"

"Wah belum satu tahun tinggal disana udah punya pacar,harusnya dia meminta ijin dulu sama gue"

Seperti biasa,kakak nya itu selalu bereaksi berlebihan saat ia tau kalau adik nya sedang menjalin hubungan.

Tapi Natasya tak pernah mengeluh atas sikap kakak nya,sebaliknya ia selalu bersyukur memiliki kakak laki-laki seperti dia.

"Gue udah dewasa kali"

"Engga,lu tetap anak kecil,Natnat"

Kemudian,sambungan telepon itu pun berakhir setelah kedua nya kehabisan kata saat berdebat.

Natasya melirik pada jam yang berada di atas nakas lalu segera meraih cardigan nya dan menuju ke apartemen Yoon.

Natasya melirik pada jam yang berada di atas nakas lalu segera meraih cardigan nya dan menuju ke apartemen Yoon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


//////

"Sebentar"

Aku menurunkan tangan ku saat mendengar suara Yoon yang menggema serta langkah kaki dari dalam.

"Ayo masuk"

"Udah mau berangkat?"

Ia mengangguk,kemudian kembali sibuk mengumpulkan beberapa berkas nya.

Seungyoon tampan,sungguh–– meski ia hampir terlihat seperti robot karena jarang sekali tersenyum,tapi ia benar-benar tampan.

"Yoon"

"Hm?"

"Sini.."

Dengan patuh,ia menghentikan kegiatan nya lalu menghampiri ku.

Tubuh tinggi yang menjulang di depan ku itu sangat wangi,membuat ku tersenyum kemudian berdiri.

"Kenapa?"

"Eum...nah,sekarang lebih rapih"

Yoon tak banyak bergerak,ia hanya mengerjap beberapa kali ––yang ku tebak karena kaget–– saat aku merapihkan beberapa helai rambut yang menempel di jidat nya.

Kali ini aku yang terkejut,pasal nya ia tiba-tiba menarik pinggang ku lalu memberikan kecupan-kecupan ringan pada bibir ku berulang-ulang.

"Manis,aku suka"

Professor KangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang