13.

208 19 0
                                    

"Kenapa?kamu marah sama saya?"

"Nat?"

"Mau es krim,mau?kita beli es krim dulu gimana?"

"Atau mau–"

"Aiisshhh,aku minta maaf soal tadi"

Jika kalian kira aku akan tertawa karena mendengar ucapan nya yang frustasi itu,jawaban nya adalah tidak. Ya,aku memang kesal pada Seungyoon,terutama karena ia membentak ku di ruangan tadi tapi aku tidak semarah itu setelah dia mencium ku dengan –ya...kalian tau kan?

Satu-satu nya alasan yang membuat ku tetap diam selama mobil ini melaju ialah rasa penasaran yang sejak pagi ini mengganggu ku. Tapi,seperti kalian tau kalau dosen itu seperti memiliki pisau pada tatapan mata elang nya.

"Nat,harus nya kan saya yang marah karena kamu mau dekat sama cowok itu –kenapa jadi kamu yang marah"

Kepala ku refleks menoleh ke arah nya yang terus berbicara sambil menatap lurus ke depan. Dengan kening berkerut aku memperhatikan wajah itu dari samping.

"Tampan"

Bisik ku dalam hati.

Mobil kami berhenti ketika lampu di sisi jalan menyala merah.

"Ayo beli es krim,karena kayak nya bapak yang butuh menenangkan diri"

Ujar ku dengan seulas senyum.

"Kenapa sih suka banget panggil 'pak',emang nya saya om-om"

Dia merajuk?huh,wajah nya masih tetap tampak galak meski ku lihat bibir nya mengerucut seperti bebek.

"Ya....aku gak bilang bapak kayak om-om,tapi kalau di lihat-lihat bapak memang kayak––"

Aku agak terhuyung ke belakang saat ia mengecup bibir ku,bukan ciuman yang lama seperti sebelumnya karena satu menit kemudian aku sudah merasakan bibir tebal nya terlepas usai menyesap bibir bawah ku.

Ia menghela nafas,kemudian kembali menatap lurus ke jalanan.

"Jangan terlalu dekat dengan laki-laki manapun di kampus,saya gak suka"

🌼

Pagi kembali datang dan seperti biasa,aku masih tetap berguling di ranjang sembari bermain dengan ponsel ku.

Hari ini jadwal ku di mulai jam 9 dan masih ada waktu dua jam sebelum aku harus bersiap.

Usai membaca pesan terakhir Yoon,aku lantas mengangkat punggung ku yang semula bersandar di kepala kasur,lalu duduk tegap sembari memperhatikan layar ponsel yang perlahan meredup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Usai membaca pesan terakhir Yoon,aku lantas mengangkat punggung ku yang semula bersandar di kepala kasur,lalu duduk tegap sembari memperhatikan layar ponsel yang perlahan meredup.

Aku memang sudah sering menjalin hubungan dengan beberapa laki-laki,lalu melewati drama percintaan yang sebagian besar berisi kisah menyedihkan. Tetapi,kali ini lain –atau lebih tepat nya Yoon membuat nya terasa lebih aneh– karena untuk pertama kali nya seorang lelaki dewasa secara tiba-tiba menandai ku sebagai kekasih nya.

Professor KangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang