Darto lantas bangkit berdiri, sambil menyeka keringat di wajahnya. Cowok itu rupanya keasikan menghajar Angga, sebagai pelampiasan rasa kesalnya pada Yuna. Sementara yang dihajar benar-benar terkapar gak berdaya. Angga meludahkan darah beberapa kali, mungkin gusinya berdarah saking kuatnya tinjuan dari Darto.
"Kak Angga! hiks ...." Yuna berhambur membantu Angga duduk.
"Dasar berandalan! Liar!" umpat Yuna sambil menangis.
Tapi Darto hanya acuh, dan berbalik menuju bangku taman untuk mengambil tasnya, kemudian pergi dari sana. Udyn lantas menyusul sahabatnya itu, setelah dia selesai menyapu taman--meski belum bersih seluruhnya.
"Gue udah selesai ya nyapunya," kata Udyn, seraya melangkah melewati Angga-yang masih terduduk di tanah-dan Yuna.
"Oh iya lupa!" Udyn berhenti melangkah, dan kembali berbalik menghadap Angga dan Yuna.
"Cuma mau ngingetin, jadi orang jangan songong, kalo ditonjok aja langsur tepar haha."
"Udah cukup! Mending kamu pergi sana! Susul tuh temen berandalan kamu!" bentak Yuna.
"Eh! Kok mbanya yang sensi si? Lagi mens ya?"
"Udyn!" bentak Yuna sekali lagi.
Udyn malah tertawa menanggapi Yuna, dan berlalu pergi.
"Kak maafin aku, gara-gara aku Kakak jadi gini ...," lirih Yuna, matanya masih berlinang air mata.
Angga hanya menggeleng pelan, berusaha tetap terlihat kuat. Meski sebenarnya kepalanya terasa pusing dan sakit.
"Gapapa kok Na, santai aja. Sekarang kamu liat sendiri kan? Darto itu kaya gimana. Jadi udahlah, gak usah repot-repot ngurusin dia. Biar aja dia bertingkah semaunya," kata Angga.
Darto brengsek! Padahal gua cuma mau keliatan keren aja di depan Yuna, malah gua yang dihajar beneran. Untung Yuna gak mikir kalo gua ini cowok lemah, Sialan emang. batin Angga menggeram kesal.
Kata hatinya dan kata mulutnya memang jauh berbeda.
"Ayo kak kita pulang ...," ajak Yuna, seraya membantu Angga berdiri.
Dalam diam, Angga tersenyum tipis sambil memandang Yuna. Karena memang, sudah lama dia mengincar si ketua OSIS. Yuna gak cuma memiliki wajah yang cantik, dia juga memiliki tubuh yang lumayan. Meskipun Yuna mengenakan seragam yang gombrang. Tetap saja, lekuk indah tubuhnya masih bisa di pandang.
Intinya, Yuna adalah tipe cewek yang kesukaan Angga, yaitu cantik, polos, dan ... anu.
🌹
Disisi lain, Darto sudah sampai di parkiran sekolahnya. Dengan segera dia menyalakan mesin vespa tuanya, kemudian mulai memacunya perlahan keluar parkiran. Saat sampai di pos satpam, Darto pun berhenti.
"Bang rokok gue mana?" tanya Darto pada Bang Ali-satpam sekolah.
"Nih." Bang Ali menyodorkan sebungkus rokok mild-yang Darto titip tadi pagi.
"Kusut amat muka lo?" Bang Ali bertanya, sambil bertolak pinggang.
Biasanya, Darto selalu pulang duluan, untuk kemudian nongkrong di WMT.
"Lagi kesel gue," jawab Darto, lalu menyalakan sebatang rokok.
"Woy biji ketapang! Gile lo ya!? Ini masih di lingkungan sekolah!" tegur Bang Ali.
"Bodo amat!" Darto menimpali, dan kemudian berlalu pergi--dengan vespa tuanya--keluar parkiran sekolah.
Bang Ali hanya menepuk keningnya, gak habis pikir dengan sikap Darto itu. Berani-beraninya Darto merokok di lingkungan sekolah--dan masih pakai seragam sekolah pula. Untung saja sekolah sudah sepi, kalau belum, bisa ketahuan oleh guru-guru dan Bang Ali pun pasti dapat masalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐆𝑎𝑟𝑎-𝐆𝑎𝑟𝑎 𝑫ᴀʀᴛᴏ (TAMAT)
Teen FictionPERINGATAN : MEMBACA CERITA INI BISA MENYEBABKAN KETAWA BENGEK, BAPER MENDADAK, KESAL INGIN MENGHUJAT DAN MALES BEBENAH. No #1 - jaksel (20-02-2022) No #1 - Jin (23-03-2023) No #1 - lawak (27-04-2023) No #1 - bencijadicinta (22-08-2023) *** Kehidupa...