"Lo kok sekarang rajin banget masuk sekolah sih, To?" tanya seorang cewek cantik berwajah oriental, siapa lagi kalau bukan Aisa.
"Sengaja, biar bisa liat lu tiap hari," Darto menjawab dengan asal, sambil menopang dagunya dengan sebelah tangannya.
"Ck, jangan bikin baper!" Aisa menggerutu, dan kembali berpaling menghadap depan kelas.
Aisa memang duduk di depan Darto, lebih tepatnya, bangku kedua dari belakang. Dan ya, saat ini, mereka tengah berada di kelas, seharusnya sekarang ada guru yang mengajar, tapi gurunya sedang berhalangan hadir. Jadilah kelas mereka itu free, dan itu membuat Darto bosan.
Terhitung, sudah dua mau jalan dua minggu, Darto rutin menjemput Yuna untuk pergi ke sekolah. Karena hal itu juga, Darto jadi rajin masuk sekolah, yah walaupun terpaksa itu juga. Bahkan Aisa saja sampai terheran-heran, karena Darto yang rajin masuk sekolah sekarang.
Lagian, bagaimana mungkin Darto mengantar Yuna ke sekolah, kalo Dartonya gak sekolah? Walaupun hal itu terjadi, Yuna jelas gak bakal diam saja. Cewek itu pasti langsung mengadu ke Mama Aya, dan membuat Darto dimarahin sama Mama Aya.
"Siapa yang bikin baper si?" Darto bertanya, dengan wajah tanpa dosanya.
Baperin cewek? Ya ampun. Darto gak pernah sekalipun memikirkan hal itu. Dekat sama cewek pun jarang. Bahkan, Darto juga gak hafal nama-nama teman sekelasnya yang cewek. Meskipun begitu, cewek-cewek sekelasnya tentu saja mengenal Darto, walau dia jarang masuk sekolah.
"Bodo!" Aisa menyahuti, tanpa menoleh ke belakang.
"Ngambek mulu, dasar betina." Kata-kata Darto sontak membuat Aisa kembali berbalik dan menatapnya tajam.
"Lo pikir gue hewan!?"
"Siapa yang bilang lo hewan?"
"Ya terus apa?"
"Bidadari."
"Darto ah! Males lah!" Aisa kembali berbalik menghadap depan, pipinya langsung merona.
Aisa justru paling malas kalo Darto masuk sekolah, si anak nakal itu selalu saja menggodanya. Meskipun Aisa tau, kalau Darto hanya bergurau, tapi tetap saja, hatinya terasa melting. Lagian, cewek mana sih yang gak baper kalo dibilang bidadari sama cowok ganteng?
Darto pun menguap lebar, tanda bahwa dia benar-benar bosan. Setelah itu dia berbalik menghadap belakang, dimana ada Udyn yang tengah tertidur pulas di lantai kelas berbantalkan tas sekolahnya. Alasan itu juga yang membuat Darto enggan untuk tidur, sebab tempat favoritnya sudah ditempati Udyn duluan.
"Dyn! Bangun!"
"Ck! Apaan sih!"
"Bangun lo! Katanya mau tidur?"
"Gak jelas banget lo njing!" Udyn menggeram kesal, tingkah Darto kalau sedang bosan memang gak jelas dan menyebalkan.
"Hahaha, ke kantin kuy! Bosen banget nih gue," kata Darto sambil menggoyang-goyangkan tubuh Udyn dengan kakinya.
"Ogah ah, gue ngantuk," Udyn menolak, sambil merubah posisi tidurnya.
"Ya elah, gitu banget lo sama gue. Apakah itu yang dinamakan teman?"
"Bacot banget lo kelingking kingkong!"
"Tai banget lo," Darto menggerutu dan kembali menghadap ke depan.
Tapi tiba-tiba, ponselnya bergetar, karena ada sebuah chat masuk. Kening Darto berkerut kala tau siapa yang mengirim chat tersebut. Dia adalah cewek cantik yang akhir-akhir ini sering menge-chat-nya, yah ... meskipun Darto jarang membalasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐆𝑎𝑟𝑎-𝐆𝑎𝑟𝑎 𝑫ᴀʀᴛᴏ (TAMAT)
Novela JuvenilPERINGATAN : MEMBACA CERITA INI BISA MENYEBABKAN KETAWA BENGEK, BAPER MENDADAK, KESAL INGIN MENGHUJAT DAN MALES BEBENAH. No #1 - jaksel (20-02-2022) No #1 - Jin (23-03-2023) No #1 - lawak (27-04-2023) No #1 - bencijadicinta (22-08-2023) *** Kehidupa...