Zidane - [01]

325K 15.9K 6.2K
                                    

Hallo. Selamat datang. Happy reading.

Kalian tim baca ulang atau baru baca?

A

wal publish : 5 Oktober 2020.

🍁🍁🍁

Raka Zidane Aleopad, cowok jangkung dengan wajah tegas dan tampannya berjalan di koridor bersama ketujuh sahabatnya. Cowok yang kerap ditakuti karena kedudukannya sebagai ketua geng Crudeltà dan kekayaan keluarganya yang tak terhitung.

Cowok yang biasa disapa Zidan berjalan di barisan paling depan, tentunya untuk memimpin. Disisinya Nathan dan Candra diikuti Daniel, Bayu, Adam, Rizky, dan Bima.

Setiap langkah mereka terdengar mengerikan bagi siapa saja yang ada di dekatnya.

Disisi lain, seorang gadis melangkah dengan tenang dan langkah kakinya membuat orang-orang disekitarnya merinding apalagi aura yang dikeluarkan oleh gadis itu.

Alivia, namanya.

Alivia tak sengaja berpapasan dengan Zidan dkk. Tak ada rasa takut pada diri Alivia saat melewati mereka, justru mereka yang merinding.

"Eh, neng natapnya biasa aja bisa, nggak? Ngeri gue ngeliatnya," ujar Bima menggosok kedua lengannya.

Namun Rizky mencolek lengan Bima, seolah menyuruh Bima untuk tidak bicara. Bima mendengus meski pada akhirnya ia menurut.

Alivia melirik sekilas, matanya terkunci pada Zidan, sang ketua geng. Ia merasa tidak asing dengan wajah Zidan. Alivia menggeleng pelan dan memutuskan kontak mata tersebut. Ia kembali berjalan, tapi baru beberapa langkah, rahangnya mengeras kala mendengar obrolan mereka.

"Pozhar ngajakin kita perang, nih."

*****

"Gue ngerasa ada yang aneh sama cewek tadi," ujar Bima mengutarakan perasaannya. Saat ini mereka berada di kelas, karena jam kosong mereka memanfaatkannya untuk sekedar berbincang. Sedangkan anak kelas lainnya sudah Adam usir untuk keluar kelas.

Nathan menoleh pada Zidan yang duduk ditempatnya. "Lo kenal, Zid?" tanyanya karena sejak tadi Zidan terus diam seperti sedang banyak pikiran.

Zidan menoleh. "Aura nya gue kenal, tapi wajahnya enggak." jawab Zidan.

"Gimana maksud lo?" bingung Adam.

"Otak setengah kayak lo mana paham, Dam!" cibir Candra menonyor kepala Adam. Sang empu mendengus kesal lalu menatap sang pelaku tajam.

"Gini-gini gue jago bela diri!" ujar Adam membela diri. Candra memutar bola matanya malas.

"Lo yakin, Zid?" tanya Nathan, mengembalikan pembicaraan mereka ke topik tadi.

Zidan mengedikkan bahunya.

"Menurut gue kok dia bahaya, ya." ujar Rizky mengutarakan pendapatnya.

"Bahaya gimana?" tanya Bima.

"Ya kalian pikir aja, waktu kita nyebut Pozhar, dia langsung berhenti dan tangannya ngepal gitu. Gue takutnya dia mata-mata." ucap Rizky.

"Tapi dilihat-lihat dia cantik bengeut!" timpal Bima.

"Jangan nilai dari parasnya, kita nggak tau dalamnya gimana." ujar Daniel, orang yang paling pendiam diantara mereka.

"Setuju gue," ujar Bayu mengangguk-angguk setuju.

ZIDANE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang