Zidane - [21]

66.6K 7.1K 832
                                    

Gimana, suka nggak sama ceritanya?

Jangan lupa vote comment and share.

Aku tunggu vote dan comment kalian. 😜

Happy reading! 📖

🍁🍁🍁

"Kita berdua ikut Black Devil."

Nathan dan Zidan terkejut dengan penuturan Rizky. Saat ini Rizky dan Daniel berada di mansion milik Zidan. Rizky diminta untuk menjelaskan tentang kejadian di supermarket.

"Seriusan?" ujar Nathan tak percaya.

Daniel dan Rizky mengangguk.

"Terus hubungan sama Alivia, apa?" tanya Zidan.

Nathan menyerngit. "Alivia?" beo Nathan. Zidan mengangguk. Nathan di sini terlihat seperti orang bego yang tidak tau apa-apa. Uh, kasihan.

"Untuk itu, sorry gue nggak bisa ngasih tau kalian." ujar Rizky diangguki Daniel.

"Loh? Memangnya kenapa? Kita kan juga pengen tau." sahut Nathan, bingung.

"Kalian orang luar yang nggak tau apa-apa." tambah Daniel yang membuat Nathan mendengus. Cowok itu kesal karena tidak tau apa yang tengah mereka bahas.

Zidan manggut-manggut, ia tidak tau banyak tentang gangster Black Devil. Ia juga tidak tertarik dengan penguasa dunia hitam itu.

"Lo juga tenang aja, Zid. Kita nggak akan nyakitin Alivia. Justru kita jaga dia." ujar Rizky, cowok itu juga tidak tau apa yang akan terjadi jika Zidan dan King bertemu. Orang yang mereka sayang sama, Alivia. Tapi di sini, Rizky berlaku sebagai teman dan anggota Crudeltà bukan sebagai anggota gangster Black Devil.

Zidan mengangguk. Ia juga yakin jika Rizky dan Daniel tak mungkin melukai Alivia.

"Gue harap kalian berdua jaga rahasia ini." ujar Daniel diangguki lainnya.

"Rahasia apa?" tanya Diandra yang baru datang dengan membaca segelas minuman ditangannya. Sepertinya gadis itu baru saja dari dapur.

Para cowok saling menatap, Diandra duduk di sofa single menatap keempat cowok dihadapannya dengan penuh tanda tanya.

"Rahasia apa?" ulang Diandra jus alpukat yang dibawanya tadi.

"Nggak ada apa-apa, kepo aja lo." sahut Nathan.

Diandra mendengus. "Gue tanya ke yang lain, kenapa harus elo sih yang jawab!"

"Di sini kan ada gue, kenapa harus yang lain?!" Nathan lalu mengambil alih jus alpukat yang digenggam Diandra.

"Eh, itu punya gue. Jangan macem-macem deh, gue bilangin Viona loh." ancam Diandra.

"Nggak takut! Di sini ada Rizky, mau apa lo?"

Diandra menarik diri dari Nathan lalu menatap Rizky. Gadis itu meringis membuat Rizky tersenyum tipis.

"Rizky, jangan marah, ya?" bujuk Diandra dengan nada manja.

Nathan berdecak. "Kalian itu aslinya udah pacaran belum sih?" tanyanya karena selama ini setahunya jika keduanya hanya berteman dekat.

ZIDANE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang