Zidane - [26]

56.8K 6.4K 342
                                    


Ada yang nungguin notifikasi dari cerita ini?

Jangan lupa vote comment and share.

Happy reading!

🍁🍁🍁

Plak.

Mereka semua terkejut dengan tindakan Ananta yang menampar pipi Alivia. Melly dan Viona yang ada di dalam mobil langsung keluar. Menghampiri Alivia dan Karina.

"Apa yang kau lakukan bodoh!" sentak Karina nyalang.

Ananta menatap tangan yang ia gunakan untuk menampar Alivia. Sungguh! Ia tidak ada niatan untuk itu. Semuanya terjadi begitu cepat dan ia refleks melakukannya. Sejahat-jahatnya Ananta, cowok itu masih mempunyai hati untuk tidak menyakiti perempuan secara fisik.

"Gue nggak sengaja." ujar Ananta lirih.

Alivia memegangi pipinya, sakitnya memang tidak terasa. Hanya saja ia tak pernah menerima ini, tak ada seorang pun yang berani menamparnya bahkan menyentuh seujung kukunya, hanya orang-orang tertentu yang melakukannya. Rasanya ia masih tak percaya.

"Al, lo nggak pa-pa kan?" tanya Viona memegang pundak Alivia.

Alivia mengangguk singkat, menatap Ananta tidak percaya.

Lando dan Zayyan mendekati Ananta berdiri disisi cowok itu. Kevin pun ikut mendekat.

Brum.

Brum.

Dari sisi belakang mobil, anggota inti Crudeltà datang bersama Diandra yang berada di boncengan Rizky dan seorang gadis yang berada di boncengan Zidan. Mereka langsung mendekati keempat gadis itu dan beberapa turun dari motor.

Bugh.

Zidan datang dan langsung memukul wajah Ananta. Tak terima, Ananta membalas pukulan Zidan. Hingga tragedi saling memukul terjadi diantara keduanya.

Nathan dan Candra langsung menarik Zidan ketika dirasa sudah cukup Zidan membuat Ananta babak belur.

Zidan mendekati Alivia. "Lo diapain sama dia?" tanya Zidan dengan napas memburu.

Alivia menggeleng. Namun Viona langsung bersuara. "Dia nampar Alivia."

Para cowok terkejut mendengar itu, mereka menatap Alivia dan Zidan. Rizky dan Daniel hanya diam, mereka rasa tidak perlu bertindak karena Zidan akan mewakilinya.

Rahang Zidan mengeras, tangannya mengepal kuat. Rasa tak terima Alivia ditampar membuatnya ingin memukul habis-habisan Ananta. Zidan mengembuskan napas panjang lalu menatap Alivia.

"Beneran?"

Alivia memegang pundak Zidan seraya mengangguk singkat. "I'm fine."

"Hm, pertemuan kita hari ini cukup sampai disini aja ya, cantik. Sampai jumpa lagi, cantik." ucap Zayyan dengan menyeringai lalu pergi diikuti anggota Voorzitter lainnya.

Zidan hendak maju dan meninju Zayyan, tapi cowok itu terlebih dahulu pergi dan dirinya juga ditahan oleh Nathan.

"Udah." ujar Nathan dan akhirnya Zidan menurut.

"Kita jadi ke pantai nggak nih?" tanya Bima berusaha mengembalikan suasana ceria lagi.

"Jadilah, masa nggak jadi!" sahut Bayu.

"Di, mending lo ikut para cewek aja sana." suruh Candra pada Diandra yang berada di boncengan Rizky.

Diandra berdecak, tapi ia tetap turun dan mendekati kaum hawa.

ZIDANE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang