Assalamualaikum..Apa kabar kamu?
Jangan lupa vote comment and share.
Happy reading! 📖
🍁🍁🍁
Zidan menghentikan motornya di pinggir jalan. Dari sini juga mereka bisa melihat perkelahian antara Alga dkk dengan kelima orang yang belum mereka kenal.
Alivia tidak turun dari motor, Zidan yang menyuruhnya tetap berada di boncengan cowok itu. Dengan alasan, katanya jika musuh datang mereka bisa langsung melajukan motor.
Para cowok itu terus mengamati Alga dari jarak jauh. Termasuk Zidan, mereka akan langsung datang jika dirasa Alga membutuhkan bantuan.
Bugh.
Bruk.
"Ah,"
Hingga mereka tak sadar jika musuh datang dari belakang dan langsung memukul punggung serta pundak Alivia dengan bongkahan kayu panjang dan menarik tangan Alivia lalu melepaskannya, Alivia tidak bisa menjaga keseimbangannya hingga ia terjatuh dari atas motor dan tubuhnya menghantam aspal.
Mereka terpelonjak kaget ketika mendengar suara ringisan dan jatuhnya Alivia. Sontak, mereka semua menatap Alivia yang sudah tersungkur di atas aspal.
"Keyla!"
"Woy, jangan lari kalian!"
"Kejar-kejar!"
"Buruan!"
Zidan segera turun dari motornya, membantu Alivia untuk berdiri lalu membawanya ke tepi. Sementara yang lain mengejar sang pelaku yang juga mengendarai sepeda motor.
"Lo nggak pa-pa?" tanya Zidan, Alivia bisa membedakan saat Zidan berbicara padanya dan pada Keyla.
Alivia menggeleng pelan. Luka pukulan ini pun hanya terasa sedikit nyeri, tidak berlebihan. Ia sudah pernah merasakan lebih dari ini. Beruntungnya masker yang ia pakai tidak terlepas, topinya juga sudah ia pakai kembali.
Zidan mengambil botol minuman dalam plastik kresek yang ia bawa tadi. Lalu memberikannya pada Alivia.
Gadis itu mengangkat tangannya, menolak pemberian Zidan. Jika ia menerimanya, otomatis Zidan akan tau identitasnya.
Zidan menyerngit tapi ia tak mempermasalahkan hal itu. Baginya diterima atau tidak, itu tidak penting. Yang terpenting ia sudah menawarkan gadis itu untuk minum. Zidan yakin, Keyla pasti syok dengan kejadian tadi yang tiba-tiba.
Tak lama kemudian, Alga, Adam, Candra, Nathan, dan Bayu datang dengan Nathan yang membonceng Alga. Beberapa luka lebam di wajah mereka, luka-luka itu oleh-oleh dari pertarungan tadi. Kecuali Alga, wajah cowok itu masih bersih tak bernoda.
Alga langsung turun dari motor, tadi ia tak sengaja melihat Alivia yang tersungkur dan ada orang yang memukul punggung Alivia. Oleh karena itu, tadi ia cepat-cepat ingin menyelesaikan pertarungan. Cowok itu langsung memeluk Alivia, hingga Zidan yang ada disebelah gadis itu terpaksa bergeser.
"Zid, percaya nggak tadi itu anak Voorzitter." lapor Adam dengan napas tersengal-sengal.
Mata Zidan membulat. "Jangan bohong!" sentak Zidan, untuk apa anak Voorzitter menyerang Alga? Ah, Zidan lupa jika Alga juga ketua geng motor Pozhar.
"Tadi kita liat jaket mereka samaan." tambah Bayu.
"Serius?" sahut Alga.
Bayu, Adam, Candra dan Nathan mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZIDANE [END]
Teen Fiction[FOLLOW sebelum BACA] [Terbit di Glorious Publisher] [Crudeltà Story #1] [Adiyasa Story#1] Cover by Riska graphic (BIJAKLAH DALAM MEMILIH BACAAN) Zidan, ketua geng motor dengan segala ketampanannya dan pesonanya membuat banyak kaum hawa terpikat. Na...