Hallo, happy reading.
🍁🍁🍁
Setelah menjemput Karina, Alivia langsung kembali ke sekolah. Begitupun dengan Karina, gadis itu langsung didaftarkan sekolah untuk menemani Alivia. Karina juga langsung memakai seragam siswi Cakrawala High School. Tadi mereka sempat mampir di mansion Alivia, menunggu Karina berganti pakaian.
"Wajah kamu memang seperti itukah Li, semenjak aku pergi."
Alivia mendengus mendengar penuturan Karina. "Emang wajah gue harus gimana?"
Karina menyengir. "Tidak. Pantas saja kau tidak ada teman perempuan." ejek Karina terkekeh.
Alivia tidak membalas, mereka sudah sampai di kelas XI MIPA 1, kelas yang menaungi Alivia. Karina menarik tangan Alivia saat gadis itu akan masuk. Alivia menatap Karina dengan dahi mengerut.
"Apa kita tidak ke ruang kepala sekolah lebih dulu, Li?"
"Tidak perlu."
"Tapi bukankah lebih sopan—"
"Riri," tegur Alivia agar Karina menurutinya.
Karina mengangguk pasrah. "Baiklah,"
Bel masuk setelah istirahat berdering beberapa saat lalu, guru yang mengajar di kelas Alivia pun belum datang. Kedatangan Alivia dan Karina membuat mereka bertanya-tanya, tapi tidak ada yang berani bertanya kecuali...
"Al, dia siapa?" tanya Viona mewakili lainnya karena memang hanya Viona dan Melly di kelas ini yang berani bertanya ataupun berbicara pada Alivia.
Alivia tak menjawab, membuat siswa lainnya menepis jauh-jauh rasa penasaran mereka.
"Lo duduk bareng gue," ujar Alivia pada Karina.
Karina mengangguk. Ia tersenyum pada Viona dan Melly yang duduk di depannya.
"Gue Viona," ujar Viona tersenyum.
Melly ikut membalikkan badan. "Gue Melly," tambah Melly.
"Sa—" Karina meneguk salivanya saat melihat Alivia menatapnya tajam. "Maksudnya, gu-gue Karina." ujar Karina gugup.
Alivia tersenyum tipis, sangat tipis tapi mampu membuat Karina bernapas lega.
"Gue baru tau kalau ada murid baru, pindahan dari mana?" tanya Viona.
Karina menoleh pada Alivia, Alivia menatap Karina seolah berkata jangan mengatakan identitasnya.
"Ah, gue dari luar negri." jawab Karina.
Melly manggut-manggut. Begitupun Viona, tapi Viona merasa belum puas dengan jawaban Karina. "Lo kenal sama Alivia? Dari kok bareng ke sininya?" tanya Viona.
Karina menoleh lagi pada Alivia, gadis yang ia toleh justru menatap ke arah lain membuat Karina menghela napas.
"Iya, gue sama dia udah lama temenan."
"Gue nggak nyangka Alivia juga punya temen," sahut Viona terkekeh sembari melirik Alivia. Yang dilirik hanya berdecak.
"Livia juga kan manusia, dia juga punya teman." balas Karina.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZIDANE [END]
Roman pour Adolescents[FOLLOW sebelum BACA] [Terbit di Glorious Publisher] [Crudeltà Story #1] [Adiyasa Story#1] Cover by Riska graphic (BIJAKLAH DALAM MEMILIH BACAAN) Zidan, ketua geng motor dengan segala ketampanannya dan pesonanya membuat banyak kaum hawa terpikat. Na...