[FOLLOW sebelum BACA]
[Terbit di Glorious Publisher]
[Crudeltà Story #1]
[Adiyasa Story#1]
Cover by Riska graphic
(BIJAKLAH DALAM MEMILIH BACAAN)
Zidan, ketua geng motor dengan segala ketampanannya dan pesonanya membuat banyak kaum hawa terpikat. Na...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SELAMAT MEMBACA!
🍁🍁🍁
Berita tentang berpacarannya Zidan dan Alivia tersebar dalam kurun waktu beberapa jam. Apalagi sosok Zidan yang seorang ketua geng motor dan anak tunggal dari Gavin Aleopad, terlebih lagi dia sudah tenar sebelumnya. Ditambah Alivia yang dikenal dengan wajahnya yang datar hingga membuat atmosfer udara disekitarnya menyempit.
Dua sosok yang sangat dihindari para siswa, mereka tak ingin berurusan dengan keduanya. Apalagi beberapa waktu lalu tersebar berita tentang Alga dan Alivia yang berpacaran membuat mereka tak ada yang berani mengganggu Alivia. Kini, berita itu seakan hilang dan berganti dengan kabar pacarannya Zidan dan Alivia.
Tak sedikit dari mereka yang senang, karena couple kesayangannya akhirnya bersatu dalam sebuah hubungan. Tak jarang pula mereka secara terang-terangan mengungkapkan rasa tidak suka dan iri dengan Alivia maupun Zidan. Tapi seperti apapun respon mereka tidak akan memengaruhi hubungan Zidan dan Alivia yang sudah terjalin.
Bel pulang sekolah berbunyi 10 menit lagi. Tapi seperti 10 jam bagi siswa yang tidak menyukai pelajaran fisika, contohnya saja Bima, Adam dan Bayu. Mereka bahkan tidak memahami apa yang guru jelaskan. Jika ditanya mereka hanya akan manggut-manggut meksipun dalam otak tidak ada yang masuk.
Bima mengedarkan pandangannya diam-diam, semua siswa sibuk memperhatikan guru sementara dirinya menghitung detik demi detik sampai bel pulang berdering. Bahkan matanya tak bisa jauh-jauh dari angka di jam.
Sementara Adam tengah menahan rasa kantuknya, seringkali dia menguap karena rasa kantuk yang tak bisa ditahan. Bahkan matanya juga sesekali tertutup menjelajahi dunia mimpi.
Lain hal dengan Bayu, dia memilih untuk memainkan bolpoin agar menghilangkan rasa bosan.
"Berapa lama lagi?" tanya Adam, bahkan setiap saat dia akan bertanya pada Bima, menunggu jam pulang menanti. "Tenang, lima menit lagi." jawab Bima diangguki Adam.
Berbeda dengan Zidan, Nathan, Daniel, Rizky, Candra yang begitu menikmati pelajaran di jam terakhir.
Tring...
Bel yang ditunggu-tunggu semua siswa. Tak sedikit mereka bersorak gembira dan bernapas lega. Akhirnya beban mereka dibahu bisa sedikit ringan. Meksipun jari esok akan berjumpa lagi dengan angka dan huruf yang begitu menguras otak dan tenaga.
Setelah guru keluar dari sekolah, anggota inti Crudeltà menunggu sampai semua anak kelas keluar. Mereka terlalu malas untuk ikut berdesakan, entah di parkiran ataupun di koridor utama.