Zidane - [35]

57.8K 6.8K 570
                                    


Hello.


Vote Comment and share nya jangan lupa.

°°°°

♪♪ Pasto - Kisah Kasih Di Sekolah ♪♪

🍁🍁🍁

Kembali pada rutinitas pelajar, yaitu sekolah. Pagi ini, jadwal kelas XI MIPA 1 adalah olahraga. Entah sebuah kebetulan atau apa, jadwal olahraga kelas XII MIPA 1 pun sama yaitu pada hari ini. Meskipun seharusnya mereka berbeda jam pelajaran, tapi karena suatu alasan membuat kedua kelas itu berada di jam yang sama saat olahraga.

Selain itu lapangan yang mereka gunakan juga bersebelahan. Kelas Alivia tengah berada di lapangan basket sedangkan kelas Zidan di lapangan voli.

"Nah, hari ini bapak masih ada urusan. Jadi, kalian olahraga sendiri, ya? Kalian juga boleh gabung sama adik kelas, tapi jangan menganggu mereka." ujar guru olahraga kelas XII.

"Iya, Pak." Para siswa bersorak gembira setelah guru itu pergi. Zidan menoleh ke arah lapangan basket, tepatnya perkumpulan siswa kelas XI MIPA 1 yang tengah diberi arahan oleh guru mereka.

"Zid, basket?" tawar Candra menaikkan sebelah alisnya.

Zidan mengangguk, lalu kedelapan cowok itu menuju lapangan basket. Mereka duduk di pinggir lapangan seraya mengamati adik kelas mereka yang berada di tengah lapangan.

Kelas XI MIPA 1 tengah melakukan pemanasan dengan dipimpin oleh ketua mereka. Dan kelas XI MIPA 1 baru saja ditinggal guru mereka, mungkin ada keperluan yang sama dengan guru olahraga kelas XII.

"Zid, ngeliatinnya biasa aja dong. Awas loh kalau Alga tau." ujar Bima diakhiri kekehannya.

"Selagi jalur kuning belum melengkung, sahabat bisa menikung." sahut Candra.

"Iye dah yang udah ahli dalam hal nikung menikung." cibir Adam.

"Ngomong-ngomong, bulan ini udah putus berapa kali? Jangan bulan ini deh, minggu ini aja." tanya Bayu.

Candra bergumam dan menatap langit, seolah ada hitungan angka di sana. "Tujuh kalau enggak sepuluh, tau ah gue lupa."

"Buset, itu adek kelas semua?" tanya Nathan.

"Kebanyakan, soalnya adek kelas itu masih polos polosnya. Bikin gue gemes, gimana gitu!"

"Cantik-cantik nggak Nath mantan lo?" tanya Bima.

"Kalaupun cantik lo nggak akan berani gebet, gue jamin. Masih ada nama mantan lo dihati dan pikiran lo." cibir Candra.

Bima menyengir. "Susah banget move on, capek gue keinget dia terus." gumam Bima.

"Nggak susah sih sebenarnya, cuma lo nya aja yang nggak ada niatan buat move on." ujar Candra.

"Gimana bisa move on, hampir tiap hari ketemu!" ucap Bima nelangsa.

"Dia belum pindah juga? Masih betah jadi tetangga lo?" kekeh Nathan.

"Sebenarnya yang mutusin siapa?" tanya Adam.

"Dia, sebenarnya juga bukan karena dia punya yang lain. Tapi karena Tuhan kita yang lain." Tiba-tiba Bima curhat masalah percintaannya yang tiada akhirnya.

"Rumit kalau beda Tuhan." gumam Bayu.

"Ibunya muslim, bapaknya non-muslim. Dianya ikut agama bokap, adiknya ikut nyokap. Rumit."

ZIDANE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang