Zidane - [49]

49K 5.7K 360
                                    

JANGAN LUPA VOTE COMMENT AND SHARE.
REKOMENDASIKAN KE TEMEN-TEMEN KALIAN.

★★★★★

HAPPY READING.

🍁🍁🍁

Alivia menarik napas dalam-dalam sembari menatap pantulan dirinya di cermin kamar. Seragam khas Cakrawala High School sudah melekat ditubuhnya. Rambut yang biasanya dia urai, kali ini Alivia menguncirnya sebagian hingga ada beberapa anak rambut yang terlihat berantakan.

Setelah hari ini, mungkin kehidupannya tak lagi normal. Mungkin akan banyak siswa yang akan menjauhinya. Mungkin semua siswa akan semakin takut padanya bahkan mungkin guru tak ada yang berani padanya. Mungkin pengawalannya akan diperketat. Dan, mungkin, musuhnya akan semakin dekat.

Semuanya sudah Alivia pikirkan matang-matang. Jika bukan sekarang, dia mungkin akan menyakiti orang-orang disekitarnya.

Semuanya serba mungkin.

Gadis itu mengambil tas ransel, menyampirkannya di pundak. Sebelumnya dia memakai jaket untuk menutupi tubuhnya.

Tring.

Zidan
Gue udah ada di depan apart lo.

Sekali lagi, Alivia menghembuskan napas panjang lalu keluar dari kamar dan segera menghampiri Zidan. Sedangkan Karina nanti akan menyusulnya.

••••

Zidan dan Alivia menyusuri koridor dengan beriringan. Apalagi Zidan yang mengenakan kaus basket dan beberapa plester di tubuhnya membuat banyak pasang mata memperhatikan mereka. Otot lengan Zidan yang tidak tertutup membuat pemandangan tak terelakkan dari siswi.

Tubuh Zidan yang tinggi dan Alivia yang se-telinga Zidan membuat mereka terlihat pasangan yang cocok.

"Gue anterin lo ke kelas." ujar Zidan diangguki Alivia.

Kedua sejoli itu menuju ruang kelas XI MIPA 1, kelas Alivia belajar. Sesampainya di depan kelas, Zidan lebih dulu menyelipkan rambut Alivia yang menutupi mata bahkan dia mengelus rambut gadis itu. Mencoba menghiraukan orang-orang sekitar mereka.

"Udah," ujar Alivia menjauhkan tangan Zidan. "Kenapa?" tanya Zidan, padahal dia suka memainkan rambut Alivia.

"Lo ditungguin." Zidan mengangguk paham. Lalu dia kembali mengacak rambut Alivia yang tadi sudah dia rapikan. Setelah itu, Zidan pergi dan Alivia masuk ke kelasnya.

Zidan menghampiri tim basketnya di pinggir lapangan. Anak basket yang lain pun menyambut kedatangan Zidan. Kemudian Zidan duduk disebelah Candra dan Adam.

Sementara itu, pelatih basket tengah memberikan arahan pada anak didiknya.

Lain hal dengan Alivia, sejak tadi gadis itu enggan untuk mengobrol, sejak dulu emang gitu sih, tapi kali ini ketika diajak berbicara atau ditanya gadis itu enggan menjawab sama sekali. Seolah sedang memikirkan banyak hal.

"Al?" panggil Viona dan Alivia hanya menoleh. Saat Viona akan kembali melayangkan pertanyaan, Karina lebih dulu menahannya. Gadis itu memegang tangan Viona sembari menggeleng pelan. Viona mendesah tapi dia juga menurut pada akhirnya.

ZIDANE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang