HEI..
VOTE DULU DONG. TERUS KOMEN, YA?
★
Kalau ada typo tandai ya!
Happy reading! 📖
🍁🍁🍁
"Hei, udah lama nunggu?"Karina mendongak begitu mendengar suara cowok yang tengah ia tunggu. Gadis itu tersenyum.
"Nggak, kenapa?" jawab dan tanya Karina karena cowok itu mengajaknya bertemu di taman belakang sekolah. Tatapan Karina beralih pada kotak P3K yang dibawa oleh cowok itu.
"Buat apa?" tanya Karina lagi dengan mengerutkan kening.
Daniel tersenyum tipis lalu duduk di sebelah Karina. Tanpa berkata, ia membuka kotak itu lalu menatap Karina. "Obati luka lo." ujar Daniel.
Karina tidak bisa menahan diri untuk tidak tersenyum. Bersama Daniel, ia merasa diperhatikan. Gadis itu membiarkan Daniel mengobati lukanya, sesekali ia menatap Daniel. Hatinya berbunga-bunga saat ini, apa ini yang namanya jatuh cinta? Jika iya, semoga Karina jatuh cinta dengan orang yang tepat.
••••
Suatu masalah antara kedua belah pihak pasti ada karena sebuah sebab. Bel pulang baru saja berdering, setelah guru keluar kelas, anak kelas langsung ribut membicarakan tentang adanya tawuran antara Crudeltà dan Preto. Di kelas XI MIPA 1 juga ada anggota Crudeltà, meskipun bukan anggota inti tapi mereka pasti tau tentang info itu, bukan?
"Kita pulang sekarang aja, yuk." ajak Melly, takut mereka bertemu dengan kedua geng motor yang akan berperang.
"Bentar, gue beresin buku dulu." balas Viona, memasukkan buku catatannya ke tas. Karena Alivia dan Karina sudah siap menggendong tas mereka, hanya Viona yang belum selesai berkemas.
"Ih, Vio. Jangan lama-lama dong!" cerca Melly, apalagi melihat anak kelas bahkan sekolah sudah mulai sepi sedangkan Viona belum juga menyelesaikan kegiatannya.
"Udah! Ayok!"
Mereka berempat keluar kelas, beriringan di koridor menuju parkiran. Melly dan Viona tampak terburu-buru sedangkan Alivia dan Karina masih santai, bahkan berjalan lambat membuat Melly dan Viona kesal.
"Ish, Al sama Karina jalannya jangan lambat dong!" kesal Viona berbalik menatap Alivia dan Karina yang tak jauh dibelakangnya. Hal itu membuat Melly ikutan berbalik.
Karina menghela napas, kedua gadis itu kemudian berjalan lebih cepat. Namun baru beberapa langkah, suara deruman motor yang semakin dekat membuat mereka terutama Viona dan Melly ketakutan, kedua gadis itu berlari ke arah Alivia dan Karina. Menarik tangan mereka menuju parkiran.
"Ayo! Mereka udah dateng!" seru Viona menarik tangan Alivia. Begitupun dengan Melly yang menarik tangan Karina.
"Gue nggak mau ya mati konyol di sini!" ujar Viona lagi.
"Tunggu dulu,"
Viona dan Melly berhenti mendengar ucapan Karina. Menatap Karina dengan kerutan dikening. Viona melepas cekalannya pada Alivia.
"Tunggu apa lagi?" cerca Viona.
"Lo kalau mau selamat, ngapain ke parkiran? Kalau kita lewat gerbang, sama aja kita akan ketemu sama mereka."
Yang dikatakan Karina ada benarnya. "Terus kita lewat mana?" tanya Melly mengangkat bahu dan kedua tangannya.
Karina meletakkan jari telunjuknya di dagu, seolah tengah berpikir. Sementara yang lain menunggu jawaban gadis itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
ZIDANE [END]
Novela Juvenil[FOLLOW sebelum BACA] [Terbit di Glorious Publisher] [Crudeltà Story #1] [Adiyasa Story#1] Cover by Riska graphic (BIJAKLAH DALAM MEMILIH BACAAN) Zidan, ketua geng motor dengan segala ketampanannya dan pesonanya membuat banyak kaum hawa terpikat. Na...