22.

64 7 1
                                    

Kini jam menunjukkan pukul 21.00, waktu-waktu dimana amanda hanya ingin fokus terhadap satu tugasnya,ia melupakan semua yang sudah ia tulis tadi,dan dirinya juga sudah menghapus air mata nya,ia tak mau lagi mengingat luka yang tidak jelas dari mana.

Mata amanda berkeliaran ke sudut-sudut laptop,tetapi gerakannya terhenti sesaat pas mendengar suara ketukan pintu dari rumah amanda.

"Siapa ya? malam-malam gini loh padahal,ck!yaudah lah siapa tau orang yang penting"

Amanda pun berdiri dari kursi belajar nya,ia pun langsung bergegas menuju ke arah pintu rumahnya yang sedari tadi terketuk berkali-kali.
Kedua tangan amanda pun langsung membuka pintu rumahnya tersebut."siapa yaaa?"

Kedua mata amanda membulat pas melihat kedatangan Marsha dengan raut wajah yang sangat nesu.

"K--k--kak marsha?ada apa ya kak,tumben banget lo kesini?"

"Gue mau ngomong nih sama lo, boleh gak?lagi gak sibuk banget kan?"

"I--i--iya kak gue...l--l--lagi gak s--s--sibuk kok"

Marsha hanya mengangguk pelan sambil tersenyum,dan amanda pun langsung mempersilahkan Marsha untuk duduk,setelah itu Amanda membikinkan secangkir teh hangat untuk Marsha.

"Minum dulu kak"

"Makasih ya mand"

Suara seruputan teh yang Marsha teguk habis itu pun berhasil membuat amanda gugup bukan main,ia takut jika harus berhadapan dengan Marsha,bukan apa.amanda memang kaku jika harus berhadapan dengan Marsha apalagi Marsha adalah mantan senior di SMA Garuda.

"Ohiya mand.nih buku lo,makasih ya,gue suka banget sama alur ceritanya,lo...udah baca?"

Amanda hanya menggelengkan kepalanya, menandakan bahwa dirinya belum membaca buku tersebut.

"Kok belum?"

"Gak sempet aja hehe"

"Oooooohhh"Marsha ber oh panjang,ia pun langsung berpindah ke pembicaraan yang baru."btw katanya nichol pindah sekolah ya?"

"Iya"

"Lo tau gak apa masalahnya?"

Amanda tersenyum kikuk."k--k--kak denger ya, nichol itu gue juga gak tau dia ada dimana,kan..kalian itu deket,terus kenapa kak marsha malah sebaliknya nanya ke gue, seharusnya itu gue yang nanya ke lo kak,tapi kayaknya percuma kak, nichol juga udah gak peduli sama gue"

Marsha terdiam,ia membiarkan amanda untuk menceritakan apa yang ia rasakan selama ini ketika nichol selalu mengasih semua ke Marsha tetapi tidak dengan amanda.

"Kadang gue mikir kak,nichol itu sebenernya temen gue atau hanya temen sesinggahan aja sih?dan gue juga bingung sama diri gue sendiri kak,kenapa setiap kali gue jauh dari nichol,itu berasa kayak separuh jiwa gue hilang entah pergi kemana"

"Mand, denger nih"

Kata-kata singkat yang Marsha lontarkan tadi itu pun berhasil membuat amanda melelehkan air matanya,ia takut dengan apa yang Marsha ucap padahal belum ke inti cerita.

"Itu mungkin perasaan mand,gue tau kok nichol itu suka sama lo,dan lo pun sama kan?"

"Enggak kak,nichol hanya suka sama lo"

"Manda!hei..gue sama nichol emang deket,tapi mand,tapi... nichol hanya temen gue,dia hanya mau bantu gue,dan satu,gak ada sejarahnya nichol suka sama gue, malah yang ada gue yang suka sama nichol"

Amanda terdiam,isak tangisnya mulai terdengar lirih.

"Gue mau lo sama nichol balik mand,gue gak nyaman kalau kalian berdua jauh"

Teman Tapi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang