20.

68 9 4
                                    

Keesokan harinya.
Hari libur mulai datang,hari dimana orang-orang melakukan refreshing bersama teman ataupun keluarga,tetapi tidak dengan amanda yang menghabiskan waktunya hanya di rumah sembari always di temani dengan laptopnya.

Tetapi seketika terlintas dipikiran amanda tentang nichol,ia merasa bersalah karena telah egois,tetapi satu sisi juga,amanda kesal akan nichol yang selalu menghilang tak ada kabar.

Ting nong ting nong..

Kedua mata amanda terfokuskan ke arah suara bel rumahnya,ia terbingung, siapakah orang yang datang kerumahnya di hari ahad seperti ini,biasanya nichol,tapi filling amanda bukan.

"Siapa ya? jangan-jangan nichol lagi"

Amanda menggelengkan kepalanya mencoba menghilangkan fikiranya yang sedari tadi memikirkan nichol."nggak nggak!nggak bakalan mungkin itu nichol,dah ah!gue buka aja"

Dan amanda pun mencoba memakai sweater panjangnya,dan langsung turun menemui seseorang yang ada di depan rumah nya.

"Iya..siapa ya?"

Kedua tangan amanda pun mulai membuka pintu rumah nya,betapa terkejutnya ia ketika melihat nichol yang berada di depan rumahnya dengan muka yang sangat sembab karena habis nangis,tetapi amanda tidak mengetahui mengapa nichol menangis,apakah karena amanda atau bukan.

"L--l--lo kok ada di sini sih?"

"Gue gak tau mand"

"Lo abis nangis?"

Nichol menggelengkan kepalanya."enggak"

"Lo jujur aja, kenapa lo nangis?"

Nichol mendengus kasar."gue juga bingung mand sama perasaan gue"

Kening amanda mulai mengernyit."maksud lo?gue gak ngerti deh maksud dari omongan lo itu apa"

Nichol begitu sakit jika harus bicara tentang ini,tetapi ia ingin dirinya selamat dari pahitnya cinta,apakah dia memang cinta dengan amanda atau tidak.

"Lo pernah gak sih liat gue nangis?"

Amanda menggelengkan kepalanya.

"Iya mand! gue nangis semalaman di sini,gue juga gak tau sama lo, sebenernya lo itu ilusi yang gue ciptain atau emang nyata sih? Lo orang pertama yang berhasil buat gue nangis mand"

"Chol?"

Tangan amanda mulai menyentuh tangan nichol,tetapi sayang, nichol menepis tangan amanda dengan sangat pelan,karena ia tak mau amanda terluka.air mata amanda mulai menetes ke permukaan pipinya.

"Gue minta maaf"

Nichol menggelengkan kepalanya."mungkin emang gue harus pergi dari hidup lo,dan mungkin juga gue bukan penyebab lo tersenyum,justru gue adalah orang penyebab lo menangis"

Air mata amanda mulai deras,terasa sakit sekali di hatinya, tubuhnya bergetar,tetapi mulutnya begitu sangat bungkam,ia tak tau harus bilang apa,tetapi nichol pun perlahan mundur untuk meninggalkan amanda.

"Chol lo mau kemana chol?"

"Gue mau pergi mand,gue hanya mau lo bahagia"

"Enggak chol lo gak boleh pergi"

Nichol mencoba tersenyum walaupun hatinya skrg benar-benar sakit."maaf mand,mungkin ini yang terbaik buat kita,gue hanya mau lo bahagia udah kok itu aja"

"NICHOL!!!!!"

Suara amanda begitu sangat kencang disaat nichol pergi dengan menaiki motornya dan meninggalkan amanda,entah ingin kemana nichol pergi, intinya Amanda kini begitu sangat sedih sekali karena nichol sosok orang yang begitu sangat ia sayang pergi meninggalkannya demi kebahagiaannya.

Teman Tapi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang