Teman Tapi Cinta

28.

Nichol mengencangkan motornya,dengan tatapan tajam bak burung elang.kecemasannya menjadi nyata,dirinya tak ada pilihan lain selain menghampiri amanda,walaupun sudah tak ada ikatan teman apa-apa.tapi,jiwa nichol masih tetap bersamanya.

Motor ninja berwarna merah itu melewati gang-gang sempit,bertemu anak-anak kecil yang sedang berlari-larian, sampai-sampai melihat bapak-bapak memakai kaus kutang di campur kolor pendek dan ibu-ibu yang sedang memarahi anaknya yang bengal.

Sampailah di cafe herbal yang di pinta oleh susan.nichol pun langsung segera berlari.tetapi sayang seribu sayang,Amanda sudah tak ada di tempat,hanya ada susan seorang diri di temani oleh laptop yang selalu di bawa nya.

Nafas nichol terputus-putus saat sampai disana."san?manda mana?"

Susan diam sambil menatap nichol.ia menunduk, menghindar dari tatapan nichol.

"San,kok lo diem sih?manda mana san?"

Nichol mulai menghampiri susan yang mematung diam tak bersuara.nichol bingung dengan sikap susan yang sekarang,tak biasanya susan diam seperti ini."lo kenapa?"nichol mulai merendahkan suaranya,dari suara yang meninggi menjadi rendah seperti alunan.

"Mungkin, sekarang bukan saat yang tepat untuk lo ketemu sama amanda chol"

"Kok gitu?"

"Amanda belum siap untuk ketemu sama lo"

"Dia bilang gitu sama lo,dan akhirnya dia pergi?"

Susan mengangguk,ia langsung memegang tangan nichol."Lo yang sabar ya?gue tau lo mampu lewatin ini semua,doain aja dia ya?karena,hanya doa yang sekarang lo punya,gue yakin,kalau lo terus berusaha,tuhan akan kasih seribu satu cara untuk mempertemukan kalian berdua,percaya sama gue oke?Tuhan nggak tidur kok,tuhan bakalan dengar semua usaha dan doa lo.karena usaha nggak akan mengkhianati hasil"

Suara susan merendah.nichol yang semulanya cemas dan khawatir pun langsung mengembuskan nafas lega.nichol lalu diam,menatap lantai-lantai cafe, menatapnya dengan tatapan yang kosong.tak di sangka laki-laki yang tak pernah menunjukkan rasa emosionalnya di depan susan,kini dirinya menangis,lalu memijat-mijat kepala dan mengusap wajahnya yang sangat terlihat frustasi.susan membulatkan bola mata nya kaget,karena baru kali ini dirinya melihat nichol menangis seperti itu.

"Ada apa sama lo chol?"

"Gue sayang san,sama amanda"suaranya terdengar sangat getir,dengan isakan tangis yang memperpadukan semuanya.

Susan tak bisa menjawab,ia hanya mengelus-elus pundak nichol,karena jika memakai kata-kata,susan takut akan melukai hati nichol.makanya dirinya hanya memberikan ketenangan lewat hati.

"Dah ya?lo tenang"Susan kini berdiri sambil mengambil laptopnya."yuk?kita pulang.sedih boleh kok,itu manusiawi.tapi jangan sekarang,oke?"

Nichol pun mengangguk,lalu diiringi dengan senyuman tipis.

<°>

Baru saja amanda menginjakan kaki nya di depan rumah.benar saja,sudah ada drama di rumahnya, seperti.

"Aku harus bisa membuat amanda menjadi dokter!!"

"Kamu kenapa sih?selalu saja memojokkan anakmu dengan keinginan mu yang seperti itu?pa! Amanda itu mempunyai cita-cita tinggi,jadi kenapa kamu tidak mendukung hah?!!"