31.

66 6 13
                                    

Seusai mengantarkan amanda,nichol segera melajukan motornya ke bengkel tempat brayn bekerja.temannya itu masih sibuk bekerja saat nichol datang dengan wajah cemong terkena oli dan tangan hitam.Nichol mengambil obeng, memutarnya dalam jemari.pikirannya berkelana entah kemana,sementara raganya menetap di bumi."kenapa lo?"Tanya Bryan, menyadarkan nichol dari lamunannya.

"Hah?"nichol kaget saat brayn menepuk pundaknya."Lo kenapa,chol?ada masalah?soalnya,dari tadi gue lihatin,Lo ngelamun,kayak ada sesuatu yang lo pikirin"

"Lo tuh peka banget ya, pengertian banget kalau gue tuh lagi kayak gini"Nichol memuji Brayn yang sedang meminum teh tarik hangat.lalu,nichol melempar obeng yang tadi ia pakai,ke aspal."anjing!taruh yang bener,kampret!nanti kalau bokap gue tahu obengnya bengkok,gue nanti yang kena,bukan lo!"

Bryan langsung mengambil obeng yang tadi nichol lempar.lalu,ia taruh ke dalam perkakasnya.setelah itu Brayn langsung duduk kembali bersama nichol."lagian,lo lagi mikirin apaansi?"

"Gue bingung bray,sama perasaan gue sendiri"

"Lagi bucin lo yak?!!?"Brayn menjawabnya sambil disertai tertawa ngakak.Nichol pun menjitak kepala Bryan."Gue tuh serius bray,ini tuh tentang___"

Brayn menutup mulut nichol,dan Bryan nampak sedang berpikir kerasa untuk menjawab ucapan dari nichol."bentar,bentar,bentar... biar gue tebak.pasti....AMANDA!iya,kan?"jawab Bryan dengan sangat bersemangat.

Nichol terkekeh geli saat melihat Brayn mampu membaca pikirannya."Seratus deh buat lo.iya nih bray,gue bingung sama perasaan gue sendiri,apa memang iya,gue jatuh cinta sama dia?"Ucapan nichol yang secara mengejutkan itu berhasil membuat Brayn tersedak,teh yang ada di mulutnya nyaris tersembur keluar kalau dia tidak segera mengatupkan mulutnya dengan rapat.Menahan agar tidak berhamburan."Anjir,keselek gue"

Bryan mengusap dadanya,mengambil air putih dan meneguknya sampai habis."Tunggu..maksud lo apaan sih?gue nggak ngerti"Brayn pura-pura tidah tahu.sebenarnya dia tahu,tapi sengaja saja tidak tahu agar nichol berpikir sendiri.karena bagaimanapun juga,cowok itu nggak boleh gengsi untuk mengungkapkan perasaan.dan tidak boleh menutup-nutupi perasaan.

"Ah,cupu!masa lo nggak tahu sih Bray?! Nichol kesal sambil menepak tangan Brayn.
Brayn terkekeh geli."Chol,bukannya gue nggak tahu.gue tahu banget soal ini.tapi,masa iya lo bego sih?kalau lo bingung karena perasaan.itu tandanya,lo suka sama amanda!paham sampai sini,hah?!"Brayn sotoi.

"Terus,yang harus gue lakuin apa dong,bray?"Nada suara nichol menurun.
Brayn terlihat sedang berpikir,bak anak handal dalam sebuah percintaan."Ungkapin"jawabnya singkat.tetapi,sulit sekali untuk nichol cerna sampai habis,apakah setelah ini nichol akan memiliki amanda?atau justru tidak?

Brayn mengernyitkan dahinya."Kok lo malah diem sih?ungkapin aja chol, percaya sama gue.kenapa sih?takut di tolak?"Brayn menjawabnya sambil tertawa geli."Yaampun chol, kalaupun di tolak itu hal biasa men.yang penting lo udah mau ungkapin semua perasaan lo ke orang yang lo tuju"Brayn mulai merangkul nichol."Fokus kepada tujuan lo,jangan nengok ke belakang, kalaupun lo gagal.itu hal biasa,anggap itu pelajaran, kalaupun berhasil,itu keberuntungan yang sangat besar"

Setelah mendengar semua ucapan dari brayn, nichol pun merasa lega.pada malam itu mereka berdua memutuskan untuk membuat tak-tik untuk kedepannya.

<°>

Amanda sudah memulai beraktivitas di kampusnya.karena hari ini dia libur kerja selama 2hari.dan di 2hari itu,Amanda menghabiskannya untuk mengejar semua pelajaran yang terlewatkan.Seperti biasa sebelum masuk kelas,amanda memutuskan untuk pergi ke perpustakaan.dirinya memilih-milih buku.dia mengambil buku,karya seorang penulis asal Inggris ,penulis yang sangat amanda sukai.dan juga,Amanda sangat ingin pergi ke sana.

Teman Tapi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang