Teman Tapi Cinta

32.

Sudah pukul jam 12 malam,Amanda belum juga membuka isi surat yang nichol beri.dia masih ragu untuk membukanya,bukan apa.amanda takut kalau isinya justru membuat sakit hatinya,tapi itu hal yang sangat mustahil jikalau nichol seperti itu padanya.tetapi,satu sisi dirinya juga pernah di buat nangis oleh nichol,itu juga karena demi Amanda.Dia was-was, berharap cemas nya hilang,ingin membuka,tetapi di tutup lagi.sampai-sampai dirinya sesekali membuka WhatsApp,mengecek info kontak nichol yang ternyata sedang offline dari 6jam yang lalu.Nichol memang jarang sekali membuka handphonenya,karena katanya "Handphone nggak penting,yang penting itu cuman lo"

Amanda tersenyum mengingat itu,tetapi senyuman pudar saat mengetahui kalau dirinya tidak perlu baper hanya karena ucapan manis nichol,karena diantara mereka berdua hanya sebatas teman,tidak lebih.Amanda pun akhirnya menaruh surat itu di atas meja pinggir tepat pada kasur,dia mulai membaringkan tubuhnya,menatapi langit-langit kamar yang sudah mulai mengelupas dan berwarna kuning karena terkena air bocoran hujan.

Tak selang beberapa lama,terdengar suara notifikasi dari handphone amanda.Dia langsung bangun dan mengambil handphonenya yang berada tak jauh dari sampingnya.Dan ternyata pesan dari nichol yang menghampirinya.

"Belum tidur juga?gimana,udah baca surat dari gue belum?kalau udah,bisa gue telfon?"

Damn!Amanda panik,karena dirinya belum sama sekali membuka isi surat tadi,pada akhirnya Amanda nekat untuk membukanya.menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan.Cemas?banget.Lalu,Amanda mencoba membukanya perlahan.dan tulisan itu berupa..

Mand,ini gue nichol.
Gue cuman pingin jujur sama lo,maaf juga gue nggak bisa nepatin janji diantara kita berdua.Perasaan Ini sakit mand kalau nggak di ungkapkan.selama ini perasaan itu nyiksa gue.berusaha untuk lupa,tetapi tidak bisa.Karena perasaan itu selalu mengikuti arah langkah gue, mengelilingi setiap gerak waktu yang gue lakuin.kalau jauh,perasaan ini bertambah menyiksa.Maka dari itu,gue mau jujur kalau sebenarnya gue sayang sama lo,gue cinta sama lo.udah,itu aja.Jujur gue itu bukan tipe cowok yang jago nulis surat kayak gini, kalaupun gue jago, bakalan gue tulis sampai ke negeri cina buat ungkapin semua perasaan gue ke lo.intinya gue cinta sama lo,sekian'-

Meneteslah air matanya.dia tidak mengangka kalau sebenarnya nichol akan mengungkapkan semuanya kepadanya.Dirinya masih menangis,pada akhirnya telfonnya berdering memanggil agar amanda berhenti menangis.ternyata, nichol yang menelfonnya.Amanda buru-buru menghapus air matanya,duduk tegap menyandarkan tubuhnya di tembok kamar.

"Hallo"suara nichol begitu sangat lembut, bagaikan melodi yang di putar di musim semi.Amanda masih tetap diam,dia menggigit bibirnya sekencang-kencangnya, memastikan kalau getaran jantungnya berdetak pelan.soalnya detak jantungnya sekarang ini berdebar kencang."mand?masih di tempat kan?"

Mau tak mau,Amanda pun menjawabnya,ia takut kalau dia ketahuan menangis."iya,masih"jawab Amanda,singkat.tetapi,mampu membuat senyuman nichol mengembang.Tetapi senyumannya pudar saat mengingat tentang surat yang nichol buat tadi.

"Mand__udah baca surat yang tadi gue buat?"Nichol berbicara,seolah tidak ingin ada rasa canggung di antara dirinya dan amanda.Kenapa nichol was-was?karena,itu adalah kali pertamanya mengungkapkan perasaan kepada wanita yang pertama ia kenal dan pertama ia cintai."Gue faham mand,Lo nggak akan pernah bisa kan,sayang sama gue?tapi nggak apa,gue cuman mau bilang itu aja,udah kok.Intinya sih,gue sayang sama lo"

Amanda masih diam sambil menangis tanpa suara.tetapi,nichol mampu mendengar tangisan amanda,dia terkejut karena mendengar amanda menangis."mand,lo kenapa?"nichol terlihat panik.Masih diam,tetapi selang beberapa detik,Amanda pun bersuara."Ini tangisan senang, sebenarnya gue juga sama.sama-sama saling punya perasaan tersendiri,tapi apa mungkin kita bakalan bersama?itu adalah salah satu pertanyaan yang selalu berjalan-jalan di pikiran gue,tetapi ternyata Tuhan itu adil,dia akan mempersatukan kita bagaimanapun caranya.gue___"Amanda menggantungkan ucapannya,lalu melanjutkannya dengan suara halus."juga cinta sama lo"