Asem emang pernah bilang gak akan ada sequel atau spin off. Tapi asem gak pernah bilang kalau Prekuel gak akan ada heheheehe.
Jadi buat yang belum paham, Asem bikin prekuel (yang menceritakan asal-usul) Jung's family💚
Jadi disarankan baca Jung's family dulu ya!!!!
Happy gak ni??? Kasih suaranya coba kalau happy!
.
.
.
.
."Pagi neng cantik," Chanyeol mengedipkan sebelah matanya ke adik kelasnya, Roséanne Park anak kelas 11 IPA 3.
Rose menatap wajah Chanyeol datar dan lanjut masuk kelasnya.
"Rose! Kok gue di kacangin sih?" Protes Chanyeol, mau ikut masuk kelas Rose tapi badannya keburu dihalangi sama dua sahabat Rose yang terkenal sangar, Seulgi dan Jennie.
"Pergi lo caplang! Rose nggak demen sama lelaki play game kayak lo!" Usir Jennie.
Seulgi menoel bahu Jennie, "Playboy, kalau play game itu lagunya Blackpink," Ralat Seulgi.
Jennie dan Chanyeol reflek mengerutkan kening, "Play game?" Tanya keduanya kompak.
Seulgi mengangguk, "Gini nih lagunya, bujangan~~"
Kepala Seulgi di toyor Nayeon dari belakang, ternyata dia ikut nguping, "Itu playing with fire anjir. Dan lagi liriknya bukan bujangan. Kalau bujangan itu lagunya Rita Sugiarto."
Chanyeol menggeleng lelah, ternyata ada orang yang lebih bego dari dia, "Itu lagunya Rhoma Irama. Udah ah kalian bertiga minggir, gue punya urusan sama calon masa depan," Chanyeol berusaha masuk, namun badannya di dorong oleh tiga manusia semprul, membuat tubuh tinggi Chanyeol hampir aja jatuh terhuyung kalau nggak ditahan June yang kebetulan lewat.
Chanyeol dan June saling menatap satu sama lain, "Hai," Sapa Chanyeol yang membuat June reflek menjatuhkan Chanyeol karena merasa jijik iuh.
"Ish geli," Dengus June, kemudian melanjutkan perjalanannya menuju kelasnya sendiri.
"Liat nggak lo? Ganteng anjir," Jennie menggigigit jarinya, terpesona dengan June yang pakaiannya keluar-keluar, kalung tengkorak di lehernya, sampai kupingnya yang dipakaikan anting. Belum aja dia ketahuan Pak Saipul-guru kedisiplinan-yang terkenal tegas.
"Itu mah nggak ganteng. Tapi sok ganteng. Kalau yang bener ganteng sih itu," Nayeon senyum-senyum malu melihat Jaehyun dan Jinyoung yang berjalan berdua di tengah lapangan.
"Siapa? Jaehyun atau Jinyoung?" Tanya Seulgi.
"Yang depannya J pokoknya," Sahut Nayeon.
"Dua duanya juga J Supri," Jennie merauk wajah Nayeon, membuat gadis itu mendengus kesal.
"Lah buset, ngapa malah bahas cowok lain kalau di depan kalian aja ada yang ganteng gini?" Chanyeol meniupkan udara ke tangannya lalu merapihkan rambutnya.
Nayeon, Seulgi, dan Jennie kompak membuat mimik wajah seolah-olah mual, "Bye!" Ketiganya menutup pintu kelas, membuat Chanyeol terantuk pintu dan mengakibatkan bibirnya jontor.
"CUMA KALIAN BERTIGA YANG NGGAK PUNYA AKHLAK SAMA KAKAK KELAS KECE KAYAK GUE!" Omel Chanyeol.
"Udah pergi?" Tanya Rose pada ketiga sahabatnya yang berjalan ke arahnya.
"Udah," Balas Seulgi seraya duduk di atas meja Rose, "Btw kenapa sih lo nggak mau nyoba deket sama si caplang itu?"
"Gila lo Seul. Yakali gue deket sama orang yang otaknya setengah macam Chanyeol gitu. Ih mit amit," Rose mengetuk-ngetukkan tangannya ke meja beberapa kali.
"Awas lo, ngomong gitu takutnya kalau lo punya anak nanti, otaknya setengah kayak Chanyeol," Ujar Nayeon.
Rose memukul tangan Nayeon, "Ya lo jangan ngomong gitulah. Eh tapi gue sama sekali nggak mikirin tentang pernikahan dan anak lho," Rose menyenderkan tubuhnya nyaman di bangku, "Gue pikir gue bisa kok hidup sendiri, single free kayak gini. Tanpa harus mikirin nikah, anak, dan segala macamnya itu."
"Betul sih. Gue juga mikir gitu," Jennie menyahuti, "Tapi kalau gue nggak nikah, gue nggak bisa mantap-mantap alamaoy dong," Wajahnya berubah cemberut.
"Yeee dasar otak selangkangan," Cibir Nayeon.
"Eum Rose, bentar deh," Nayeon melihat sesuatu di kolong meja Rose dari tempatnya berdiri, "Ini apaan?" Tanyanya sambil mengacungkan satu coklat batangan yang diambil dari kolong meja Rose.
"Buta lo? Ini namanya combrown alias coklat," Kata Seulgi.
"Combro kali ah," Jennie menyahuti, "Eh ada suratnya," Dengan cekatan Jennie merebut coklat tersebut dari Nayeon dan membuka surat yang tertempel di sana.
"Eh?" Gumam Jennie. Penasaran, Rose merebutnya.
Rose mengerutkan keningnya, "From J?"
Hiyaaa!