Holiday

5.4K 901 122
                                    

Double up! Kan asem bilang kalau kalian semangat komen, asem juga semangat update😂❤

.
.
.
.
.

Beberapa tahun kemudian,

"Ih pusing gue jadi anak kuliahan," Keluh Rose sambil mendorong laptopnya. Gadis yang sekarang udah berumur 20 tahun itu merasa berat dengan yang namanya kuliah dan tugas. Rose dari dulu emang gitu sih, nggak pernah tertarik sama belajar. Tapi untung aja waktu ujian kelulusan SMA, dia bisa lulus meski nilainya nggak gede-gede amat dan terbilang pas-pasan.

Lulus dari SMA, Rose mutusin buat masuk perkuliahan dan jurusan yang sama dengan Jaehyun, yaitu bisnis. Oke, Rose akui ini kesalahannya karena memilih jurusan hanya berdasarkan supaya bisa ketemu Jaehyun tiap hari, bukan berdasarkan minat dan bakatnya. Nyatanya Rose sama sekali nggak berbakat di bidang ini, dikit-dikit ngeluh capek, pusing, nggak ngerti, dan banyak lagi keluhan Rose yang lain.

Ketemu Jaehyun tiap hari kagak, yang ada otaknya mau meleduk.

Sebenarnya Rose udah disuruh pindah dan milih jurusan yang dia mau sama orang tuanya tapi katanya, "Nanggung ah Mi, udah masuk. Mawar coba dulu, nanti kalau beneran udah nggak kuat, Mawar tinggal melambai aja ke kamera."

"Yaelah Rose, baru segitu aja udah ngeluh. Lo liat calon lakik lo tuh, kuliah tiap hari, Kamis, Jumat, Sabtu ke kantor Bapaknya buat ngurus perusahaan. Tapi dia nggak banyak ngeluh kan?" Kata Jennie seraya mencomot keripik milik Mina.

Rose mendengus, "Ya itu mah beda. Jaehyun kan emang dituntut buat gitu. Dia calon kepala keluarga, harus kuat lah."

"Beda apanya? Sama lah," Sahut Seulgi, "Dia calon kepala keluarga, lo calon ibu keluarga. Sama-sama harus kuat. Biar anak lo pada nanti nggak kesusahan hidupnya."

Meskipun mereka udah lulus SMA, tapi persahabatan kelimanya tetap terjalin dengan erat. Mereka selalu meluangkan waktu untuk bertemu walau hanya sebentar. Kayak sekarang, mereka lagi ngumpul di rumah Rose. Seharusnya rombongan Jaehyun juga ikut ngumpul. Cuma belum pada dateng.

"Buset yang mau kawin skincare-an melulu," Celetuk Mina melihat Nayeon justru berbaring di kasur Rose dengan wajah yang ditutup sheet mask.

Benar apa yang dibilang Mina, Nayeon emang mau nikah sebentar lagi. Lho kok pada nikah muda?

Kalian tau nggak apa motto kelima orang itu? Kalau udah sama-sama yaqieen, ya langsung nikah aja. Daripada lama-lama pacaran ujung-ujungnya nggak jadi?

"Iyalah biar Jinyoung nggak kecewa," Sahut Nayeon, "By the way busway, lo sama Bambam gimana Min? Katanya waktu minggu kemarin lo ditembak dia."

Mina menggedikkan bahunya, "Belum gue terima. Masih mikir."

"Yaelah pakai mikir-mikir segala. Terima aja, Bambam anaknya baik kok itu," Kata Jennie.

"Lo nyuruh orang nerima. Lo sendiri sama Jongin gimana?" Sindir Rose.

Asal kalian tahu, kalau bulan kemarin tiba-tiba Jongin datang ke rumah Jennie sambil bawa rombongan yang berisikan keluarga dan tim marawis karena berniat melamar Jennie. Tapi buru-buru Jennie pura-pura pingsan karena nggak siap dilamar anak juragan batu bara tersebut, "Ck, tau deh. Kalau inget-inget itu gue masih kesel sama Jongin. Ngapain coba dia bawa tim marawis? Mau nyunatin Bapak gue?"

"Mau ngelamar bro, ngelamar," Ulang Seulgi.

"ROSE MAIN YUK! ASSALAMUALAIKUM! ROSEEE!"

"Kayaknya tuh para manusia berbatang udah pada dateng," Kata Jennie mendengar teriakan yang nggak asing.

"Biar gue buka deh pintunya," Rose bangun dan berjalan keluar untuk membukakan pintu. Begitu dibuka, Jaehyun langsung menghambur memeluknya.

"Kangeennnn," Ucap Jaehyun dengan manjanya

Rose senyum, "Aku juga kangen sama Mas," Nggak tahu deh sejak kapan Rose manggil Jaehyun pakai sebutan Mas dan bukan Kakak lagi. Tapi menurut dia panggilan itu lebih sopan, terlebih mereka sebentar lagi nikah.

Itupun kalau jadi.

Karena Jaehyun belum ada tanda-tanda mau melamar Rose.

"Woi bujank, kita suruh masuk dulu ngapa? Berat nih buset," Ujar Jongin yang keberatan bawa banyak makanan tapi nggak ada satupun temannya yang mau bantu.

Kurang ajar emang.

"Masuk aja, yang lain pada di kamar gue," Kata Rose tanpa melepas pelukannya. Melepas rindu sama Jaehyun. Karena emang beneran jarang banget ketemu sama lelaki itu.

"Cih awas lo berdua gancet," Decih Jimin. Kemudian masuk ke dalam rumah Rose bersama yang lain.

Waktu tinggal berdua, Jaehyun melepas pelukannya, "Udah lama nunggu ya?" Tanyanya pada Rose.

"Enggak sih. Yaudah yuk masuk, pasti kamu laper," Rose menarik tangan Jaehyun untuk masuk ke dalam.

Karena ada sepuluh orang dan kamar Rose nggak cukup buat nampung orang segitu banyak, mereka memutuskan untuk makan-makan di ruang tengah.

Ada yang suap-suapan siapa lagi kalau bukan Nayeon-Jinyoung, Jaehyun-Rose, Jimin-Seulgi. Ada yang tatap-tatapan tapi malu-malu, yaitu Mina-Bambam, ada juga yang pelotot-pelototan kayak orang mau ribut yaitu Jongin-Jennie.

"Mata lo lepas sebentar lagi," Kata Jaehyun menyindir Jongin.

"Tangan lo lepas sebentar lagi karena nyuapin babon," Balas Jongin nggak mau kalah.

"Eh sembarangan lo tem!" Sahut Rose.

Jaehyun tertawa.

"Ih Mas setuju ya aku dibilang babon?! Kok ketawa?!" Sewot Rose.

"Salah lagi aja gue," Gumam Jaehyun.

"Suutttt dari pada ribut, mending lo kasih tau rencana kita Jae," Ujar Jinyoung menengahi.

"Kalian punya rencana apa?" Tanya Rose.

"Eum jadi gini, seminggu lagi kan tahun baru. Nah rencananya, kami para cowok-cowok mau merayakannya di Paris. Kalian para cewek-cewek boleh ikut. Semua biaya tiket, hotel, para cowok yang nanggung. Gimana?" Tawar Jaehyun.

Para cewek lirik-lirikkan, "LET'S GO!!!!!" Teriak mereka bersamaan.

Lumayan bro, dibayarin ke Paris. Kapan lagi coba?











Hayo ada yang inget gak Paris itu kota bersejarah buat Jaerose karena apa?

Bucin ; Jaerose [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang