Jalan yuk

6.3K 981 58
                                    

.
.
.
.
.

"BUAHAHAHAHA," Tawa kawan-kawan Rose meledak begitu mendengar cerita Rose yang terpaksa mengaku sebagai istri Jaehyun agar Jaehyun junior bisa selamat.

Pulang dari acara sunatan tadi, Rose serta kawan-kawannya memilih untuk berkumpul di rumah Nayeon.

Rose mendengus, "Terpaksa gue ngelakuin itu. Lo bayangin aja kalau Jaehyun sampai di sunat dua kali. Gimana coba nasib istrinya nanti?"

Nayeon menatapnya dengan senyuman meledek, "Istrinya atau lo nih? Kan Jaehyun suami lo hehehe."

Rose melempar Nayeon dengan bantal di dekatnya, "Diem! Tau di ledekin gini mending gue nggak usah cerita."

"Ya lagian udah tau teman lo nggak ada akhlak semua. Pakai cerita segala," Sahut Seulgi.

"Rose, l-lo sama Kak Jaehyun itu deket ya?" Tanya Mina ragu.

Rose menggeleng cepat, "Enggak. Cuma teman aja."

Mina membulatkan mulutnya paham, ada kesempatan dong.

Lagi asik ngobrol, tiba-tiba ponsel Rose berbunyi. Gadis itu diam sebentar saat tahu siapa yang menghubunginya. Diam-diam, Rose keluar dari kamar Nayeon untuk menerima telepon, "Kenapa lo telepon gue?" Tanya Rose ketus pada lelaki di seberang sana.

Siapa lagi kalau bukan Jung Jaehyun?

"Jalan yuk. Mumpun gue lagi luang."

"Hah? Enggak ah. Gue lagi ngumpul di rumah Nayeon."

"Tapi gue udah di depan rumah Nayeon."

Mata Rose membelalak, "Lo tau dari mana rumah Nayeon?!"

"Jinyoung. Buruan dong lo keluar, kasian nih suami lo sama Marsya kepanasan," Ledek Jaehyun. Kalau mengingat kejadian tadi, membuat lelaki itu senyum-senyum sendiri, "Halo istri? Kok diam aja sih?"

Rose berdecak, "Yaudah tunggu. Gue mau pamit dulu sama yang lain," Dia mematikan sambungan teleponnya dan kembali masuk ke dalam kamar untuk pamit pada teman-temannya, "Eh, gue pamit ya. Mami nyuruh gue pulang nih. Katanya rumah nggak ada yang jagain, soalnya Mami mau nganter Papi nyembuhin kurap."

Di tempat lain, Ryeowook merasakan gatal di kupingnya, "Mi, kayaknya anak kamu lagi ngomongin Papi deh."

"Oh yaudah Rose. Lo mau gue antar apa gimana?" Tanya Nayeon.

"Enggak. Gue naik taksi aja. Duluan ya, bye," Gadis itu berlari keluar rumah Nayeon. Dan benar aja, begitu keluar dia melihat Jaehyun tengah melambai ke arahnya.

"Lo tuh Kak, kalau ngajak jangan dadakan dong," Sebal Rose begitu sampai di hadapan Jaehyun.

"Oh berarti kalau gue ngajaknya dari kemarin, lo mau dong?"

Rose mendadak salah tingkah, membuat Jaehyun terkekeh melihatnya, "Ayo naik," Kata Jaehyun, "Kita jalan-jalan. Minggu besok gue udah sibuk ulangan dan segala macamnya. Hari ini kita puas-puasin jalan bareng."

Beneran deh, Rose mau nolak ajakan Jaehyun. Tapi kok nggak bisa ya? Dia justru dengan mudahnya naik ke atas Marsya dengan posisi duduk menyamping, mengingat Rose masih memakai gamis bekas ke acara sunatan Pak Jainal. Ralat, sunatan anak Pak Jainal.

"Mau jalan kemana?" Tanya Rose.

"Nggak akan jalan kalau lo nggak pegangan," Sahut Jaehyun.

Rose memutar bola matanya malas. Dia dengan ragu melingkarkan tangannya pada pinggang Jaehyun, "Puas?" Tanya Rose lagi.

Jaehyun mengangguk, "Kita bakal jalan ke manapun lo mau."

"Gue?"

"Iya. Lo mau kemana? Pasti gue turutin."

Rose menggedikan bahunya, "Gue nggak tau. Bingung."

"Yakin nggak ada satu tempatpun yang pengen lo datengin gitu?"

Rose mengangguk, "Iya nggak ada."

"Kalau gitu gue tau satu tempat yang cocok buat kita kunjungin," Jaehyun memiringkan sedikit tubuhnya agar bisa menatap wajah Rose, "Ke pelaminan. Gimana?"

Detik itu juga, wajah Jaehyun jadi sasaran tamparan Rose.

"Aw sakit Rose," Ringis Jaehyun.

Rose tergagap. Dia ngeliat tangannya dan wajah Jaehyun bergantian, "K-kak sorry, g-gue reflek banget nampar lo," Sesal Rose, "Lagian lo kalau ngomong s-sembarangan banget. Kan jadi pengen nampar."

Jaehyun mendengus, "Cantik-cantik galak."

"Ya maaf," Kata Rose lagi.

Tapi Jaehyun hanya diam.

"Kak?"

"Kak Jaehyun!!"

Rose berdecak, "Dasar ambekan."

Jaehyun masih nggak merespon. Kesal udah ganteng-ganteng malah di tampar.

"Kaaaakk, jangan diem dong," Bujuk Rose, "Gue minta maaf oke?"

Rose menghela napasnya dalam karena nggak mendapatkan respon apa-apa dari Jaehyun.

Cup!

Mata Rose membelalak saat merasakan benda kenyal menempel di pipinya, "Iya gue maafin cantik," Ucap Jaehyun seraya tersenyum manis ke arah Rose. Gadis itu mendadak nggak bisa bernapas karena ulah lelaki di depannya, "Btw, gue mau makasih. Karena lo, Jaehyun junior bisa selamat hehehe."



















"Hmmmm masih gue pantat," Jennie ngangguk-ngangguk melihat Rose dan Jaehyun dari jendela kamar Nayeon, "Eh maksudnya pantau."

"Kasian Om Ryeowook jadi alasan Rose buat bohongin kita," Sahut Seulgi, "Gimana coba kalau beliau kena kurap beneran?"

"Eh kalau cium di pipi gitu bikin hamil nggak?" Tanya Nayeon.

Jennie menoyor kepala Nayeon, "Makanya kalau gue nonton vidio reproduksi lo ikutan biar nggak bego-bego amat."

Jika yang lain sibuk berbincang mengenai Rose dan Jaehyun, maka Mina hanya sanggup tersenyum kecut.






Marsya, ibunya si manis

Bucin ; Jaerose [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang