.
.
.
.
.Seiring berjalannya waktu, Rose makin ngerasa nyaman sama Jaehyun. Kalau dulu dia nggak mau dekat apalagi sampai punya hubungan sama pemuda Jung itu, sekarang Rose berubah 180°. Dia justru berdoa semoga Jaehyun cepat-cepat memperjelas hubungan mereka. Karena dari yang Rose tangkap, Jaehyun selalu memberikan perhatian penuhnya pada Rose, lelaki itu juga nggak segan buat gombalin Rose, bahkan di depan kedua orang tua Rose langsung kalau mereka lagi belajar di rumah.
Siapa coba yang nggak baper kalau di gituin sama laki-laki? Rose yang awalnya nggak suka, bakal luluh juga kalau di kasih perhatian terus sama Jaehyun.
Tapi, sampai detik ini, Jaehyun sama sekali nggak memperjelas atau menembak Rose menjadi kekasihnya. Dan itu membuat Rose bingung. Apa Jaehyun melakukan itu semua hanya untuk bermain-main dengan Rose? Apalagi Rose ingat jika Jaehyun terkenal suka memberikan harapan palsu pada gadis-gadis di luar sana. Dan Rose takut, jika dia menjadi salah satu korban Jaehyun.
"Satu americano buat gue, satu coklat buat lo," Jaehyun meletakkan minuman tersebut di depan Rose setelah memesannya. Dia sengaja mengajak Rose jalan setelah pulang sekolah.
Rose senyum sambil menyeruput coklat panas miliknya.
Hari ini Jaehyun sedikit merasa aneh sama Rose, karena Rose nggak banyak bicara dan hanya bicara jika Jaehyun bertanya. Padahal biasanya Rose akan banyak bicara atau sekedar memarahi Jaehyun dengan alasan sederhana.
"Lo kenapa sih? Diem mulu perasaan," Tanya Jaehyun.
"Emang ya?" Rose malah balik bertanya. Dia meletakkan gelasnya, "Perasaan lo aja kali."
Jaehyun menggeleng, "Bukan ah. Lo emang jadi pendiem hari ini. Kenapa? Ada masalah?"
Rose diam. Bingung mau mulai dari mana.
Jaehyun juga nggak peka. Dan itu bikin Rose makin bingung plus bete, "Katanya Jinyoung sama Nayeon bisa jadian gara-gara lo ya Kak?" Tanya Rose basa-basi.
Jaehyun mengangguk, "Awalnya Jinyoung malu-malu buat nembak sahabat lo itu. Tapi ya gue paksa aja. Gue bilang ke dia, kalau kesempatan nggak datang dua kali."
"Terus gimana sama lo?" Tanya Rose.
Sebelah alis Jaehyun terangkat, "Sama gue maksudnya?"
Ih nyebelin banget, Geram Rose.
"Nggak jadi deh."
"Oooh oke," Kemudian keadaan kembali hening, "Btw Rose," Panggil Jaehyun setelah beberapa lama diam.
"Hm?"
"Menurut lo gue gimana?"
"Apanya yang gimana?" Tanya Rose balik kemudian menyeruput kembali coklatnya.
"Ya menurut lo gue ini udah cocok belum buat jadi pacar lo?"
Kayak di sinetron-sinetron, Rose mendadak tersedak. Coklat yang dia pegang sebelumnya jadi tumpah ke rok sekolahnya, "Aw panas," Ringis Rose.
Jaehyun buru-buru bangun dan bantu Rose buat ngelap roknya pakai tisu, "Kok bisa tumpah sih Rose?" Keluh Jaehyun.
"Ya bisa, kan ada gravitasi."