Pertengkaran Sedarah

9.8K 1.3K 157
                                    

.
.
.
.
.

"Aseeekkkkkk lontooong," Jennie, Seulgi, dan Nayeon, langsung menyerbu lontong yang baru Rose taruh di depan mereka.

"Heran gue, lo semua nih orang mampu. Tapi kelakuan kayak orang melarat," Rose ikut duduk santuy kayak sahabat-sahabatnya diatas karpet, "Ayo Min, cobain lontong Mami gue. Enak lho. Mereka bertiga aja doyan banget," Tawar Rose.

Mina ngangguk dan ngambil satu bungkus lontong.

Hari ini kelima orang itu lagi kerja kelompok di rumah Rose. Tadi pagi di sekolah, mereka dapat tugas buat bikin vidio olahraga mengenai berbagai teknik bermain bola sepak.

Tapi bukannya gerak buat ngerjain tugas, mereka malah santai-santai sambil nyemilin makanan dari tadi.

"Lilis mana? Belom balik dia?" Tanya Seulgi.

Lilis emang nggak satu sekolah sama Kakaknya alias Rose, karena dia lebih milih masuk SMK.

"Udah. Lagi di kamar kali," Kata Rose.

Nggak lama yang lagi di omongin keluar dengan pakaian rapih. Kalau dilihat-lihat kayaknya sih Lilis mau pergi. Tapi begitu melihat penampilan adiknya, mata Rose melotot kaget, "Lilis baju gue kenapa lo pakai?!" Tanya Rose ngegas sambil nyamperin Lilis.

"Pinjem elah," Sahut Lilis santai.

"Nggak! Nggak boleh pokoknya! Itu baju kesayangan gue," Tolak Rose mentah-mentah, "Sekarang lo buka. Ganti sama baju lo sana!"

"Apasih? Gue nggak mau. Minggir," Lilis mau pergi, tapi badannya di halang-halangin Rose, "Teteh minggir!" Sentak Lilis.

"Nggak mau! Lo lepas dulu baju gue!"

"Ih gue juga nggak mau! Lagian Jeka udah nunggu di depan gang. Awas nggak lo?!"

"Lilis!" Bentak Rose.

"Lisa! Bukan Lilis!" Sanggah Lilis.

"Halah, lo lahir dinamain sama Mami tuh Lilis. Nggak usah banyak gaya. Sekarang lepas baju gue atau gue yang lepasin di sini?" Ancam Rose.

Karena diancam Rose, Lilis jadi luluh gitu? Enggak sama sekali. Dia malah melengos gitu aja ngelewatin Rose. Tapi buru-buru Rose menarik baju yang dikenakan Lilis,

Srekk

Dua gadis itu saling bertatapan.

"Bakal ada perang dunia ini," Gumam Jennie pelan. Udah hapal banget sama kelakuan dua kakak adik ini yang nggak ada akurnya.

"Gue mau nyimak aja sambil makan lontong," Ujar Nayeon.

"Emangnya ini seru?" Tanya Mina.

Jennie, Nayeon, dan Seulgi mengangguk kompak.

"LILIIIIISSSS!" Teriak Rose murka.

Yang diteriakin cuma nyengir nggak berdosa.

Detik itu juga, Rose menjambak rambut Lilis, "Kan udah gue bilang! Balikin baju gue?! Lepas nggak?!"

"AAAAAA NYEURI!" Lilis nggak mau kalah, dia balas menjambak Rose, "Rasain nih! Lagian pelit banget jadi Kakak!"

"LILIS SAKIT!"

Dua orang itu terus gelut. Baju Rose yang dipakai Lilis juga makin robek, membuat Rose semakin murka, "NGGAK USAH JADI ADEK GUE LAGI LO!"

"ARGHH JANGAN GIGIT PANTAT GUE LASTRI!"

"MAMIIII LILIS NYUBIT PERUT AKU!"

"Ini kalau nggak dipisahin bakal ada yang masuk UGD. Ayo Seul, bantu gue misahin," Ajak Jennie.

Seulgi mengangguk, dia sama Jennie maju buat misahin Rose dan Lilis yang lagi adu jotos. Tapi sayangnya mereka nggak berhasil misahin dua orang itu, yang ada Jennie sama Seulgi ikut jadi korban keganasan Mawar dan Lilis.

"SEUL IDUNG GUE KETONJOK LILIS!" Adu Jennie yang lagi nahan badan Rose.

"MASIH MENDING! LAH GUE UDAH GAK BISA MELEK! MATA GUE KECOLOK ROSE!" Sahut Seulgi yang sekarang mukanya udah habis dicakarin Rose karena berusaha melindungi Lilis.

Nayeon mendorong-dorong badan Mina ke depan, "Bantuin gih Min. Gue takut."

Mina menggeleng cepat, "Gue belum bisa bahagiain Umi sama Abi. Gue nggak mau mati dulu."

"AAAAAA SAKIT SAKIT!" Teriakan-teriakan tersebut berasal dari pihak yang berusaha melerai perkelahian Rose dan Lilis.

"Rose, itu bajunya jangan ditarikin terus. Bentar lagi si Lilis bisa bugil kalau gini caranya," Cegah Seulgi.

"MASUK LAGI LO SANA KE PERUT MAMI!" Rose masih sibuk jambakin Lilis.

"LO SANA YANG MASUK! GUE SIH OGAH!" Tolak Lilis.

"ADEK NGGAK BERAKHLAK!"

"TETEH NGGAK BERAKAL!"

"LILIS RESE!"

"LO LEBIH RESE!"

"MINAAA! PANGGILIN TANTE HYO YANG LAGI DI TUKANG SAYUR. CUMA DIA DOANG YANG BISA MISAHIN DUO SERIGALA INI!" Titah Jennie.

Mina ngangguk dan buru-buru keluar nyari Hyoyeon. Pas ketemu, Mina langsung ngejelasin apa yang terjadi sama Rose dan Lilis pada Hyoyeon, "Hadeh, ieu barudak meuni bengal pisan," Aduh, ini anak-anak pada bandel banget, respon Hyoyeon.

Hyoyeon masuk rumah dan ngeliat kedua anaknya yang pada nggak waras, "MAWAR! LILIS! MAMI LEMPAR KALIAN BERDUA KE ALAM GHOIB MAU?!" Teriak Hyoyeon.

"TETEH AJA MI YANG DILEMPAR! AKU MAH MAU DISAYANG!" Balas Lilis dengan tangan yang sibuk mengubek-ngubek muka Rose.

"ENAK AJA! LO AJA SANA SAMA MAMI YANG PERGI! GUE MAU SAMA PAPI DI SINI!"

Mata Hyoyeon melotot mendengar jawaban Rose. Emang anak nggak tahu diri, udah dilahirin, diurusin, malah ngusir Maminya, "ROSE LILIS! MAMI POTONG RAMBUT KALIAN BERDUA!"

Rose dan Lilis langsung terdiam mendengar ancaman Hyoyeon.

Mereka berdua takut, karena setiap kali Hyoyeon mengancam, pasti hal itu benar-benar dilakukan. Dulu saat Rose dan Lilis masih duduk di sekolah dasar, mereka juga pernah bertengkar karena memperebutkan sepeda. Tapi karena nggak tahan anaknya ribut terus, sepeda itu dibelah jadi dua.

"Mi jangan," Pinta Rose dan Lilis bersamaan.

"Oh nggak bisa. Ini hukuman buat kalian. Ikut Mami."













"HUAAAA MAMI RAMBUT AKU KENAPA BOTAK DI SAMPING?!!" Lilis histeris.

Rose menatap wajah adiknya datar, "Nggak usah lebai lo. Gue botak di tengah huaaaaaaa," Dia juga ikut nangis kayak Lilis, "Nggak mau sekolaaa, takut ketuker sama Pak Saipul..."







Nggak heran kenapa Rose suka ngancem ngebotakin trio JJH :")

Habis ini moment Jaerose kok. Coment yang banyak yaww!

Bucin ; Jaerose [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang