Baca work inimah jangan serius-serius banget ya ges. Santai ajaaaaaa😎
.
.
.
.
.Karena kehamilan pertamanya ini, Rose memutuskan untuk berhenti kuliah. Awalnya sih dia nggak mau dan kekeuh pengen lanjutin studinya untuk beberapa bulan ke depan. Tapi baik orang tua Rose ataupun orang tua suaminya dan Jaehyun itu sendiri meminta Rose untuk berhenti dulu dan fokus pada kehamilannya. Apalagi Rose bukan cuma mengandung satu anak, melainkan tiga. Hyoyeon juga bilang, kalau anak Rose cuma satu sih nggak masalah sambil kuliah, masih bisa kepegang. Lha ini tiga? Kalau ditinggal semuanya bisa berabe.
Alhasil Rose ngalah demi anak-anaknya. Dia juga udah berhenti jadi sekertaris sementara Jaehyun karena di desak suaminya. Dengan dalih kalau udah ada sekertaris pengganti. Padahal Rose tahu, suaminya cuma bohong aja supaya Rose nggak kerja.
Hamil gini Rose merasa sangat di spesialkan. Jaehyun bahkan mempekerjakan ART buat bantu-bantu Rose ngurus rumah. Tapi ya tetap aja, Rose merasa bosan karena kerjaannya cuma di rumah terus. Nggak ada teman ngobrol, ada sih ART, tapi ARTnya lagi sibuk sama pekerjaan. Sedangkan teman-teman kompleknya pada kuliah atau kerja. Kecuali Nayeon.
"Naaaayyyyy," Rose gedor-gedor pintu rumah Nayeon. Mau ngajak Nayeon gosip.
"Nayeon anaknya Pak Gugun! Main yuk!"
"Naaaay!"
Rose berdecak saat tak mendapat respon apapun dari si pemilik rumah. Dia menyalakan hpnya dan menelpon Nayeon untuk menanyakan keberadaannya. Namun Nayeon bilang jika dia sedang di rumah orang tuanya dan nggak bisa nemenin Rose gosip.
Akhirnya dengan langkah lesu, lunglai, Rose pulang ke rumah. Dia merebahkan tubuhnya di sofa depan tv. Padahal hari ini Rose pengen banget ngobrol sama orang. Mau nelepon Jaehyun, Rose tahu suaminya itu pasti sibuk. Karena saat tahu Rose hamil, Jaehyun jadi semakin gencar untuk menyelesaikan skripsinya supaya kuliahnya tahun ini bisa selesai dan bisa fokus mengurus keluarga serta perusahaan Ayahnya.
"Kalian bertiga cepet gede dong. Bunda bosen kalau nggak ada yang ngajak ngobrol," Kata Rose sambil mengusap-ngusap perutnya, mengajak si triplets berbicara.
Tunggu kita ya Bundaaa! -bayi satu
Bicik banget deh Bunda -bayi dua
Santuy Bund, nanti juga kita lahir -bayi tiga
Saking bosennya, Rose sampai ketiduran di sofa. Begitu bangun hari udah gelap, "Bu, saya pulang dulu ya. Kerjaannya udah selesai. Makan malamnya juga udah saya masak," Pamit si ART pada Rose.
"Eh udah di masak bi?"
"Iya udah. Soalnya tadi mau bangunin Ibu saya nggak enak," Katanya, "Kalau gitu saya pamit ya. Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam. Makasih ya Bi," Ucap Rose yang hanya dibalas seulas senyum oleh Bi Nah-ART.
Rose pergi ke kamarnya, sampai sana dia nelepon Jaehyun, "Halo Mas? Masih dimana?" Tanya Rose saat sambungan telepon itu terhubung.
"Halo sayang, aku masih di kantor Ayah. Kenapa?"
Rose menggigit-gigit kuku jarinya, "Mas, pulang sekarang dong. Aku ngidam deh kayaknya."
Alis Jaehyun terangkat sebelah, "Ngidam? Ngidam apa?"
"Nggak usah banyak tanya! Pulang dulu buruan sebelum aku ngambek!" Setelah itu sambungan telepon terputus, membuat Jaehyun bingung sendiri.
"Yaampun, nih istri hamil galaknya makin jadi," Gumam Jaehyun. Kemudian dia bersiap untuk pulang sebelum Rose makin ngamuk dan berakhir dia tidur di sofa. Ih mana bisa Jaehyun tidur di sofa. Nggak level.
Sampai rumah, Jaehyun melihat Rose sedang melipat sesuatu di atas ranjang, "Aku pulang," Kata Jaehyun seraya menghampiri Rose dan mengecup kening istrinya, "Kamu lagi apa?"
"Mas pakai ini ya!" Rose menyerahkan kain berwarna putih pada Jaehyun.
"Hah? Apaanih?" Jaehyun melebarkan kain tersebut. Dan matanya membelalak, "Kain kafan?!" Reflek Jaehyun melemparnya lagi ke Rose, "Kamu apasih Rose? Masa malam-malam gini mainnya sama kain kafan."
Bibir Rose mengerucut, "Aku pengen liat Mas Jaehyun pakai ini terus naik pohon mangga depan rumah."
"HAH?!" Jaehyun baru paham ucapan dokter Jungyeon, kalau ternyata ngidam yang nggak wajar itu kayak gini, "Enggak mau! Aku takut!" Tolaknya.
"Iiih Mas, aku mau kamu cosplay jadi pocongie."
"Roseeee enggak mauuu!" Jaehyun nih takut banget sama hal yang berbau setan. Soalnya waktu kecil sampai umurnya sepuluh tahun, Jaehyun bisa melihat mereka.
Bibir kecil Rose bergetar, dia hampir nangis karena ngidamnya ditolak suaminya.
Jaehyun membuang napasnya kasar, "Please jangan nangis," Bujuknya, "Oke-oke aku turutin mau kamu."
Wajah Rose berubah sumringah, "Bener ya Mas?!"
Jaehyun mengangguk, "Iya sayang. Demi kamu, dan anak-anak kita."
"HUAAAAAA ADA JUMPING CANDY!" Jongin yang baru pulang kerja, kaget bukan main waktu mobilnya ngelewatin rumah Jaehyun dan ngeliat ada sesosok putih berdiri di atas pohon mangga. Dia turun dari mobilnya buat ngelemparin batu. Berharap si pocong segera pergi, "PERGI LO! INI RUMAH TEMEN GUE! JANGAN GANGGU! ISTRINYA LAGI HAMIL! HUSSH HUSSH!" Usir Jongin.
"Eh tem sakit anjir! Woi aduh mata gue!" Ringis si pocong.
"LAH EH NGGAK SOPAN LO YA MANGGIL GUE ITEM! MENTANG-MENTANG KAIN KAFAN LO PUTIH BERSIH!" Jongin kesal, kali ini dia melemparkan sepatunya dengan kuat ke kepala pocong.
Bruk!
Si pocong jatuh dari atas pohon ke bawah hingga pingsan.
"Mampus lo! Main-main sih sama gue!" Kata Jongin. Merasa puas karena si pocong kalah di tangannya.
Rose yang lagi nonton tv di ruang tengah, pergi keluar karena penasaran dengan bunyi yang baru di dengarnya, "MAS JAEHYUN!" Teriaknya saat melihat Jaehyun terkapar di atas tanah.
"HAH JAEHYUN?!" Jongin syok, "Waduh, mampus gue. Kabur ah," Dia buru-buru pergi karena takut diamuk Rose karena udah bikin suaminya pingsan.
"HUAAAAA MAS JAEHYUN JANGAN MATI DULUUUU! AKU KAN CUMA MINTA COSPLAY! BUKAN MALAH BENERAAAAAN JADI POCONGIE HUAAAAA!"
Komennya yang buanyak!