.
.
.
.
."Las! Lastri!"
"Buset nih orang mati apa gimana?"
"Lastri! Papi nyangkut di pohon!"
Rose terlonjak kaget, dia buru-buru bangun dan mengikat rambutnya asal, "Mana? Papi nyangkut di pohon yang mana?!" Katanya panik.
Lilis menatap wajah Kakaknya datar, kemudian di toyornya kepala Rose, "Pohon toge."
"Hah?" Rose masih belum konek kalau dia lagi dikerjain adiknya, "Kurang ajar lo anak pungut! Lo ngerjain gue ya?!"
"Lo yang bego. Lagian gimana ceritanya Papi nyangkut di pohon toge," Lilis berjalan ke arah jendela Rose dan membuka gordennya, "Tuh, di depan pangeran bervespa lo udah nunggu dari tadi."
Rose mengerutkan kening, "Pangeran bervespa?"
Lilis mengangguk, dia menyuruh Rose untuk mendekat, "Doi baru lo? Mau ngapain dia pagi-pagi udah dateng kesini?"
Rose menyipitkan matanya, berusaha untuk melihat lebih jelas lagi siapa orang yang di maksud Lilis, "Lah tuh orang ngapain pagi-pagi nongkrong di sini?"
Lilis kembali menoyor Rose, "Kalau gue tau, gue nggak bakal nanya sama lo War. Udah sana, mending lo susuin."
Rose melotot, "Mulut lo typonya bikin orang dosa."
Lilis nyengir. Habis itu ninggalin Rose buat siap-siap.
Tiga puluh menit kemudian Rose keluar rumah, nyamperin Jaehyun yang lagi nangkring di atas motor vespanya. Posisinya dia membelakangi Rose.
"Kok lo nggak masuk Kak?" Jaehyun membalik tubuhnya, dilihatnya Rose sudah rapih menggunakan seragam dan tas sekolahnya.
Jaehyun senyum, pagi-pagi gini hatinya adem banget ngeliat bidadari di depannya.
"Kak?" Rose melambaikan tangannya di depan wajah Jaehyun, membuat lamunan laki-laki itu buyar.
"Oh itu, kalau gue masuk, kasian Marsya gue tinggal sendiri."
"Hah? Lo ngajak orang kesini?" Rose mengedarkan pandangannya, mencari orang yang bernama Marsya. Tapi Rose nggak ngeliat siapa-siapa selain Jaehyun, vespa merahnya, dan orang di ujung jalan yang lagi ngupil, terus pas ketahuan Rose, dia langsung malu, "Mana Marsyanya?"
Jaehyun terkekeh. Dia menepuk vespanya dua kali, "Dia Marsya. Vespa merah kesayangan gue."
Rose tertawa. Ternyata Jaehyun lucu juga, "Gue kira Marsya itu orang."
Jaehyun mengambil helm yang dia gantung di stank motornya, "Pagi ini berangkat bareng gue ya? Nggak ada penolakan," Katanya sambil memakaikan Rose helm tersebut.
"Kalau kayak gini namanya pemaksaan," Sungut Rose. Padahal dia udah janjian sama Jennie buat berangkat bareng.
"Iya gue maksa. Kenapa? Lo mau nolak? Nggak boleh."
Rose mendenguskan tawanya. Dia menaiki vespa milik Jaehyun. Tapi udah tiga puluh detik di atas vespa, Jaehyun sama sekali nggak nyalain mesin motornya, membuat Rose bingung akan tingkah lelaki di depannya, "Kenapa? Mogok nih si Marsya?" Tanya Rose.
Alih-alih menjawab, Jaehyun justru menarik kedua tangan Rose dan melingkarkannya tepat di pinggangnya, "Pegangan ya masa depan."
Rose terbelalak, dia mencoba menarik tangannya kembali namun ditahan Jaehyun.
"Kalau lo lepas, gue marah," Ancam Jaehyun.
Rose berdecak seraya memaki dalam hati, baru juga kenal kemarin. Kok udah modus?
"Buruan deh berangkat," Kesal Rose.
Jaehyun menyalakan Marsya dan mulai melaju, membelah jalanan ibu kota di pagi hari.
Selama di perjalanan Jaehyun lebih dominan dalam mengajak Rose berbicara. Meski dengan ogah-ogahan, Rose selalu menyahutinya.
"Malam ini kita mulai belajar bareng ya Rose?" Kata Jaehyun sedikit berteriak, karena suara kendaraan dan angin yang bising.
"Yahh kok malam ini. Besok-besok aja gimana?" Rose belajar? Bisa kiamat dunia. Jika disuruh memilih diantara belajar sehari dengan tekun atau dihukum menghitung rumput di rumahnya, Rose pasti akan memilih opsi kedua.
Matanya suka mendadak berat kalau udah lihat buku yang menumpuk bak cucian baju.
"Emang mau uang jajannya di potong Papi?"
"Ya enggaklah!" Sanggah Rose, "Tapi gue nggak suka belajar Kak. Alergi tau."
"Gampang aja sih kalau lo mau banyak duit tanpa harus belajar."
Mata Rose berbinar, tanpa sadar dia memajukan badannya karena ingin tahu lebih lanjut mengenai ucapan Jaehyun, "Gimana tuh Kak?"
"Lulus sekolah nanti nikah sama pangeran bervespa ini mau nggak?"
Rose menghela napasnya. Udah serius-serius kok malah di bercandain?
Kesal, gadis itu menoyor kepala Jaehyun, membuat Jaehyun oleng dan akhirnya,
"HUAAAAAA MAMIII ROSE KECEBUR GOOTTT!"
"ROSEE!" Pekik Jaehyun kesal, "MARSYA GUEEEE BERUBAH JADI BABI HITAAM!"
"KOK NYALAHIN GUE SIH?! LO BAWA MOTORNYA NGGAK BENER!"
"LO TOYOR TOYOR PALA GUE!" Balas Jaehyun nggak mau kalah.
"LO GEMBEL-GEMBEL NGGAK JELAS!" Rose ngotot.
"GOMBAL SUPRI!"
Yok yang punya saran dan masukan atau ide buat cerita ini boleh chat asem hehehehe