Murid Baru

13.4K 1.5K 232
                                    

.
.
.
.
.

"ADA PAK BOTAK ADA PAK BOTAK!" Wonho berlari masuk ke dalam kelasnya sambil berteriak, memberitahu teman-temannya bahwa Pak Botak, eum maksudnya Pak Saipul yang kepalanya memang plontos, akan segera masuk kelas.

Rose, dan tiga kawannya yang semula sedang menebak-nebak siapa J itu, langsung sigap duduk di tempat mereka masing-masing.

Nayeon mencolek Rose yang duduk di depannya, "Balik sekolah kita kumpul di cafe Bapaknya Jennie. Kita bahas siapa J itu," Bisiknya.

Rose mengacungkan jempolnya sebagai jawaban.

"Selamat Morning anak-anak," Pak Saipul meletakkan buku dan penggaris panjang yang biasa dia bawa untuk menghukum anak-anak yang nggak disiplin, di atas meja. Senyum pepsodentnya Pak Saipul tampilkan sebaik mungkin, "Gimana kabar kalian pagi ini?" Tanyanya dengan logat Jawa yang medok.

"Kami baik Pak. Bapak sendiri gimana?" Tanya Kun.

"Saya? Tentu sehat walafiat."

"Ah masa? Itu gigi Bapak berdarah," Tunjuk Ahmad alias Mamat ke arah gigi Pak Saipul.

Sontak murid-murid tertawa, "Ah lo Mat, bukannya biarin aja. Biar dia malu kalau ketemu bu Melati,"Kata Jennie. Fyi, Bu Melati nih guru Fisika yang disukain sama Pak Saipul. Sayangnya Bu Melati nggak suka balik sama si guru berkepala plontos itu.

Pak Saipul membalik badannya dan menggosok-gosok giginya dengan lengan bajunya, "Gimana? Masih ada nggak?" Tanya Pak Saipul kembali berbalik.

"Ada," Sahut Seulgi.

"Mana Gi?"

"Tapi bohong," Cengir Seulgi.

Pak Saipul menggeram kesal. Sedangkan murid yang lain kembali tertawa, "Sudah sudah!" Pekik Pak Saipul, "Habis ini, kamu temui saya di ruang BK Seulgi."

"LHA KOK GITU PAK?!" Protes Seulgi.

"Ya gitu. Kamu perlu saya kasih hukuman."

Rose terkekeh pelan, dia mendekatkan wajahnya ke telinga Seulgi yang duduk di sebelahnya, "Makanya, belajar tata krama dikit. Inimah yang dipelajarin Biologi terus sama Jennie."

Seulgi mendengus, "Enggak ya, gue nggak suka nonton begitu," Sanggahnya, "Dah ah, lo jangan ngajak ngobrol gue. Bad mood gue gara-gara Pak Botak."

"Hari ini kita kedatangan murid baru," Ucap Pak Saipul.

"Wiii cowok apa cewek Pak?"

"Ganteng nggak?"

"Cantik nggak tuh Pak?"

"Waras nggak Pak? Kalau waras kita terima. Kalau kurang waras pindah ke kelas lain aja deh. Soalnya di kelas ini udah kepenuhan sama orang gila," Ucap Wonho yang langsung dapat tatapan tajam dari anak-anak kelas IPA 3.

"Lo anjir yang gila. Kita mah waras," Balas Jennie.

Brak! Brak!

Pak Saipul memukul meja dengan penggaris panjangnya, menginstrupsikan supaya murid-murid lebih tenang. Tapi karena murid-muridnya wataknya udah kayak setan, jadi mukul meja aja nggak cukup buat mereka tenang.

Bucin ; Jaerose [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang