Tunangan?

6.4K 1K 116
                                    

.
.
.
.
.

"Duh, kalian nih, hampir aja kebablasan. Gimana coba kalau beneran kebablasan hah? Ibu emang pengen cucu dari kamu Jaehyun, tapi nggak sekarang banget," Sungut Dara sambil narik Jaehyun keluar dari dalam mobil, sedangkan Rose udah di amankan oleh Krystal.

Rose diketekin sama Krystal supaya nggak di goda-goda Jaehyun lagi.

"Ih Bu malu. Banyak orang, masa aku ditarik-tarik gini," Keluh Jaehyun.

"Biarin. Biar kalian berdua aman sentosa," Dara kemudian menyuruh pegawai hotel buat markirin mobil Jaehyun.

Tadi Dara buru-buru turun dari lantai enam, tempat acara di selenggarakan, karena dapat telepon dari Krystal kalau Jaehyun mau kiss-kiss anak orang.

"Mbak, itu cewek gue jangan di ketekin kenapa? Kasian, udah cantik-cantik masa bau," Kata Jaehyun sambil menjauhkan Rose dari Krystal.

Krystal mendengus, "Sembarangan lo ketek gue bau. Eh bersyukur lo gue selamatin dari api neraka tadi. Enak aja main cium-cium anak orang."

Dara geleng-geleng kepala, "Udah jangan berantem di sini. Kita masuk dulu, Ayah sama keluarga yang lain udah nunggu. Ayo Rose, biar Ibu kenalin sama keluarga besar Jaehyun," Dara senyum, lalu menggandeng tangan Rose.

Sebenarnya Rose deg-degan sih digandeng Dara gini. Apalagi mau dikenalin sama keluarga besar. Rose sendiri nggak tahu apa tujuan pertemuan keluarga ini. Cuma Jaehyun sempat bilang, kalau acara kayak gini rutin diadakan setiap empat bulan sekali di keluarganya. Jadi udah kayak tradisi sendiri untuk keluarga Jung.

Sampai di ruang acara, Rose membelalak kaget saat melihat keluarga Jaehyun sudah duduk rapih di meja panjang dengan makanan mewah yang tersedia di depan mereka.

"Rose, kenalkan, ini keluarga besar Jung. Ada Om, tante, keponakan, dan sepupu, semuanya kumpul di sini. Nanti habis makan malam, Jaehyun bakal kenalin kamu sama beliau-beliau ya? Sekarang kita makan dulu," Jelas Dara.

Rose mengangguk, "Iya Bu," Lalu dia membungkukkan sedikit badannya sebagai tanda hormat pada orang-orang yang lebih tua darinya.

Rose mendongak saat merasakan ada jari-jari hangat yang mengait di jarinya-jarinya, "Duduk di sebelah aku ya," Kata Jaehyun sambil tersenyum manis.

Rose membalas senyuman itu, "Iya."

Makan malampun di mulai dengan tenang. Nggak selalu hening, kadang beberapa orang dewasa berbincang di sela-sela makan mereka. Banyak juga dari tante atau saudara Jaehyun yang mengajak Rose berbicara, "Cantik ya pacarnya Jaehyun," Ucap tante satu, namanya Eugene.

Rose tersenyum malu, "Terimakasih Tante."

"Pinter banget emang Jaehyun nyari cewek tuh," Sahut tante dua.

"Pinter dong. Aku nggak mau sembarangan nyari cewek," Balas Jaehyun.

"Tapi kalau dipikir-pikir, ini pertama kalinya kan Jaehyun ngajak perempuan ke acara keluarga gini?" Kata tante yang lain.

Rose ingat, Dara juga pernah bilang hal yang serupa dengan ini. Jaehyun nggak pernah membawa perempuan pulang ke rumah atau mengajaknya bertemu keluarga. Baru Rose perempuan pertama yang Jaehyun kenalkan pada keluarga Jung. Dan itu membuat Rose sedikit yakin, kalau Jaehyun serius dengannya.

Jaehyun menggenggam tangan Rose yang berada di atas meja, "Karena Jaehyun serius sama Rose tante," Ucap Jaehyun yang membuat Rose menoleh ke arahnya.

"Wah, kalau gitu cepat-cepat di resmiin dong," Ujar salah satu Omnya Jaehyun.

Siwon yang mendengar semua percakapan keluarganya akhirnya berdehem, "Setelah Jaehyun lulus SMA nanti, kita adakan pertunangan," Katanya yang membuat Rose syok, "Cuma tinggal hitungan bulan kan Jae kamu lulus?" Tanya Siwon.

Jaehyun mengangguk.

"Bagus. Ayah bakal siapin semuanya. Kamu nggak keberatan kan Rose kalau pertunangannya dilakuin setelah Jaehyun lulus nanti?" Kini Siwon bertanya pada Rose. Alasannya melakukan pertunangan secepat ini karena Jaehyun harus meneruskan perusahaannya nanti, dan di sisi lain Dara juga sudah merasa klop dengan Rose, jadi dia mendesak suaminya agar segera menjadikan Rose bagian dari keluarga Jung.

"Eum boleh nggak Yah kalau Rose tanya Mami sama Papi dulu? Mereka kan orang tua Rose, jadi mereka harus tau," Kata Rose.

Siwon mengangguk, "Tentu dong."

Rose senyum, kemudian dia pamit untuk pergi ke toilet. Namun sudah dua puluh menit berlalu, gadis itu tak kunjung kembali, membuat Jaehyun khawatir sendiri.

Dia nyari Rose ke toilet perempuan dan nggak menemukan Rose di sana. Dan waktu Jaehyun tanya ke petugas hotel, katanya Rose sempat minta diantar ke rooftop. Buru-buru Jaehyun nyusul Rose kesana, "Rose," Panggil Jaehyun waktu di belakang Rose.

Rose menoleh.

"Kenapa di sini?" Tanya Jaehyun sambil mendekat.

Rose senyum, "Nggak apa-apa. Cuma pengen nyari udara seger aja."

Jaehyun menghela napasnya, dia berdiri di samping Rose dan ikut menikmati pemandangan kota Jakarta di malam hari dari atas sini.

"Apa menurut kamu nggak terlalu cepat?" Tanya Rose akhirnya.

Jaehyun menoleh, "Apa?"

"Soal tunangan tadi. Kayaknya kamu yakin banget akan hubungan kita. Padahal kita baru jalan tiga bulan."

Jaehyun senyum, "Ya, sebegitu yakinnya aku sama kamu Rose."

"Boleh aku tanya sesuatu?"

Jaehyun mengangguk.

"Alasan Kak Jaehyun milih aku jadi pacar apa?"

Jaehyun terlihat berpikir, "Karena kamu mirip Jiho?"

Rose syok. Dia nggak tahu kalau Jaehyun memilih dirinya hanya berdasarkan penampilannya yang mirip Jiho? Rose sering denger sih, katanya Jiho itu mirip sama dia. Tapi Rose nggak bisa terima kalau alasan Jaehyun memacarinya adalah karena Jiho.

"Jadi lo gagal move on? Dan milih gue sebagai pelampiasan?" Tuding Rose.








KALEAN SEMANGAT KOMEN, ASEM JUGA SEMANGAT!

Bucin ; Jaerose [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang