36 | Dont leave me

3.2K 329 38
                                    

Vote dulu yuk sebelum baca:)

.    .    .    .    .

Tubuh pria itu terbaring diatas brankar yang didorong oleh beberapa orang suster dan seorang dokter, dengan alat bantu nafas yang berada di mulut serta hidungnya.

Tatkala Jimin tiba-tiba menutup matanya saat perjalanan menuju rumah sakit tadi, Rosé langsung diserang kepanikan dan ketakutan.

Namun ternyata, tadi itu Jimin hanya kehilangan kesadarannya sebab tidak kuat lagi menahan rasa sakit pada perutnya yang terus saja mengeluarkan cairan kental merah itu.

Gadis itu mengikuti kemana kekasihnya dibawa dengan terus menggenggam kuat tangan pria itu, dan akhirnya perjalanan itu berakhir ketika berada disebuah ruangan yang dinamakan ruang operasi.

Ingin rasanya Rosé ikut masuk, menemani pria itu selama operasi berlangsung. Tetapi, tentu saja hal itu tidak diperbolehkan. Salah satu suster menghadangnya yang memaksa ingin masuk.

"Maaf nona, anda tidak boleh ikut masuk ke dalam ruang operasi. Tunggulah diluar."

"Aku mohon tolong selamatkan dia suster..."

Suster tersebut mengangguk. "Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkannya, nona." Setelahnya pintu ruang operasi itupun ditutup dari dalam.

Menyisakan Rosé dan Yugyeom. Tubuh gadis itu meluruh bersandar pada dinding, ia memeluk lututnya erat-erat dan menyembunyikan wajahnya disitu. Lalu ia kembali menangis.

Terdengar derap langkah kaki dengan sangat cepat ke arah dimana gadis itu mendudukkan dirinya."ROSÉ?!" Teriak Jisoo penuh kekhawatiran bersama Seokjin dibelakangnya.

Mendengar suara yang tak asing memanggil namanya, gadis itu mendongak. "Astaga, apa yang sudah terjadi Rosié?" Jisoo segera merengkuh tubuh Rosé ke dalam pelukannya.

Saat ini kondisi gadis Park itu sangat memprihatinkan, rambutnya terlihat acak-acakan serta pakaian yang ia pakai pun terdapat bercak darah yang sudah mulai mengering. Rosé menangis tersedu-sedu dalam pelukan Jisoo.

"Hiks hiks Eonni.. Aku sangat takut." Jisoo mengusap surainya dengan sangat lembut, mengirimkan rasa tenang itu. 

"Eonni, ini semua terjadi karena kesalahanku. Aku tidak menuruti perkataan Jimin, karenaku Jimin jadi terluka seperti itu. Aku memang sangat ceroboh, bagaimana kalau dia—" Jisoo mengeratkan pelukannya, menghentikan prasangka buruk sahabat yang sudah ia anggap seperti adiknya sendiri itu.

"Rosé.. Semuanya terjadi bukan karena kesalahanmu. Dan Kau harus yakin kalau Jimin pasti akan selamat, aku juga yakin akan hal itu."

Isak tangis gadis itu tidak lagi sekencang sebelumnya, namun ia masih terus menangis sembari menunggu operasi itu selesai. Kemudian, sahabat-sahabat mereka mulai berdatangan.

Seokjin lah yang menghubungi mereka semua, Lisa, Jennie datang bersama Jungkook dan Taehyung. Sementara itu Yoongi dan Hoseok pun datang bersamaan. Namjoon yang merupakan salah satu dokter dirumah sakit itu, juga ikut datang.

Meninggalkan pekerjaan mereka begitu saja saat mengetahui bahwa Jimin dan Rosé mengalami insiden yang mengerikan.

"Ommo, apa yang terjadi Rosié-ah?!" Pekik Lisa kala melihat keadaan sahabatnya yang terlihat sangat kacau, reaksi Jennie dan yang lainnya pun tak kalah berbeda.

Tetapi gadis itu tidak menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan sahabatnya, ia hanya diam sembari terus memikirkan bagaimana keadaan kekasihnya didalam ruang operasi.

Run Away from Them [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang