25 | Lies

3.6K 386 7
                                    

Vote dulu yuk sebelum baca:)

.  .  .  .  .

Seoul, 19.00 PM

Jimin dan Rosé melangkah kan kaki mereka di lantai basement perusahaan. Bukan perusahaan milik Jimin melainkan perusahaan yg menjalin kerja sama dengan Bighit financial.

Keduanya baru saja selesai menghadiri meeting dua perusaahaan. Sekarang mereka akan menuju mobil milik Jimin untuk kembali ke kantor.

Lalu sesuatu yg tidak disangka-sangka terjadi, orang suruhan Bogum yg kali ini jumlahnya tidak sedikit keluar dari mobil yg terparkir didekat mereka.

Melihat itu Jimin segera menggenggam tangan Rosé erat dan menariknya mendekat padanya.

Ternyata sejak keduanya keluar dari kantor untuk menuju ke perusaahan dimana mereka menghadiri meeting antar perusahaan, para orang suruhan Bogum sudah mengetahui keberadaan mereka dan mengikuti kemana Jimin dan Rosé pergi.

Mustahil bagi mereka untuk melarikan diri, sebab mereka berada di basement yg sangat luas juga mobil Jimin yg letaknya masih jauh dari tempat dimana mereka berada sekarang.

Kalau begini, pilihan terakhir yg akan dipilih Jimin adalah melawannya. Ia melepaskan genggaman tangannya dan melangkah maju.

Rosé membulatkan matanya tak percaya, delapan orang melawan Jimin yg hanya seorang diri? Tidak, Rosé harus segera menghentikan pria itu atau Jimin bisa saja berakhir dirumah sakit.

Rosé menarik tangan Jimin guna untuk menghentikannya, membuat si pemilik tangan menolehkan kepalanya.

"Jangan Jimin, orang suruhan appa ku tidak sepadan denganmu yg hanya seorang diri." Ujar Rosé dg mimik wajah penuh ke khawatiran membuat Jimin membalik kan tubuhnya, menghadap Rosé sepenuhnya.

"Aku tidak ingin mereka membawamu Rosé, aku khawatir padamu." Tatapan Jimin meneduh.

Jimin sangat khawatir pada Rosé, ia yakin bahwa orangtua gadis itu akan kembali memaksanya untuk menyetujui perjodohan itu.

Jimin.. takut kalau ia akan kehilangan Rosé. Jimin takut kalau ia tidak memiliki kesempatan untuk menyatakan perasaan yg ia miliki saat ini.

Rosé menggeleng pelan. "Aku baik baik saja Jim, mungkin ini saatnya aku bertemu kedua orangtuaku. Jangan khawatirkan aku."

"Bagaimana denganmu kalau kau dipaksa untuk menyetujui perjodohan itu?"

Rosé tersenyum. "Aku tahu apa yg harus aku lakukan, tenang saja." Ujar Rosé berusaha meyakinkan Jimin.

Jimin terdiam sebentar, sebenarnya ia masih tidak rela, tapi benar apa yg dikatakan Rosé. Ini saatnya gadis itu untuk menemui kedua orangtuanya.

Jimin pun mengangguk kan kepalanya dan melepaskan genggaman tangannya. Rosé tersenyum, lalu menghampiri orang suruhan appa nya.

Para bodyguard itu membawa Rosé masuk ke dalam mobil, setelahnya mobil itu pun meninggal kan basement perusahaan, juga Jimin yg sedari tadi diam menatap mobil yg melaju itu.

.

.

.

Mobil yg Rosé naiki memasuki pekarangan rumah besar bak istana yg sudah bertahun tahun tak pernah ia kunjungi.

Rumah itu adalah rumah keluarganya di Korea yg letaknya berada di kota Seoul. Perjalanan memakan waktu cukup lama, sebab jarak nya yg lumayan jauh.

Run Away from Them [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang