Sang Won Children's Home, Hari ke-2.
Masih dengan muka mengantuk, sebagian juga dengan muka yang cerah bersemangat. Jelasnya, semua orang tengah berkumpul di halaman, bersiap melakukan senam pagi.
Anak-anak berbaris rapi berjarak 1 meter untuk saling memberi ruang gerak. Tim bakti sosial berdiri dibarisan tepi-tepi untuk mengikuti sekaligus mengawasi.
"Aku tidak melihat Tan dari tadi."
Lee Bo Na menoleh pada Rachel, "Ayahnya kemari. Dia sudah pergi sejak sebelum fajar. Mereka akan ada meeting persiapan launching resort pagi ini."
"Jadi dia pulang lebih dulu."
"Dia hanya pergi sebentar. Dia memakai mobil Chan Young. Jika tidak kembali, awas saja dia."
"Kau gila? Jarak dari sini Busan 3 jam."
"Aku tahu. Biarkan saja." Tawa Lee Bo Na.
"Dia tidak ke Busan. Ah kemana tadi dia bilang." Yoon Chan Young mengingat-ingat. "Jin. Jin.. ah aku lupa. Hanya berjarak 1,5 jam dari sini."
"Yah. Kenapa tidak ke Busan saja."
"Kenapa kau yang kesal?" Rachel tertawa.
"Dia memang suka orang lain menderita." Jujur Yoon Chan Young, ikut tertawa melirik istrinya.
Hari ini tidak begitu banyak kegiatan, sebagai acara penutup, anak-anak hanya akan diajak bersenang-senang. Bermain dan pentas seni.
Banyak lombah yang dipersiapkan. Anak-anak mengikutinya penuh keceriaan. Mereka bermain secara tim juga individu.
Menang kalah hal biasa, itu yang tidak mereka permasalahkan. Mereka sekedar menikmatinya.
Riuh sorakan kini mereda saat lomba berganti pentas seni, saat outdoor berganti indoor. Ya. Mereka kini senang berada di aula untuk menikmati pentas seni.
Lee Dong Wook dari tim Rachel menampilkan sulap sederhana, yang walaupun itu sederhana, beberapa kali juga mengalami kegagalan yang berakhir pada sorakan anak-anak yang menertawakannya. Ini termasuk hiburan, bukan? Lagipun memang hanya Lee Dong Wook yang mai tampil secara sukarela.
Berbeda dengan tim media rumah sakit dan klinik Han Yoon Ah. Mereka datang tidak hanya dengan tangan kosong, dengan begitu banyak persiapan. Drama. Mereka tampil dengan begitu lengkap. Kostum, make up, bahkan penampilan mereka juga pantas diberikan tepuk tangan. Anak-anak bisa merasakan mereka sedang berada gedung teater.
Menyenangkan.
Di depan sana, di siai kanan panggung. Han Yoon Ah yang berdiri di samping Seo In Hwa, tiba-tiba senyumnya memudar tanpa disadari semua orang. Orang yang harusnya tidak berada disana, kini tengah berdiri di bibir pintu, menatapnya dengan sebuah senyuman.
"Aku akan keluar sebentar." Pamitnya pada Seo In Hwa yang sejurus langsung diangguki.
Han Yoon Ah kembali menatap wanita di bibir pintu aula yang berada di samping kanan, lalu menoleh pada Rachel yang tersenyum simpul menikmati acara, yang duduk beberapa kursi dari ujung kiri, tepat bersebelahan dengan Ji Chang Wook. Masih belum melangkah, matanya kini berganti mencari Yoo Eun Woo yang duduk di tengah teman-teman barunya, yang syukurnya berada di sayap kanan.
"Eun Woo-yah." Panggil Han Yoon Ah berbisik.
Eun Woo menjawab dengan gerakan tangan, tak ingin mengganggu teman-temannya.
"Ikut dengan nenek sebentar."
Yoo Eun Woo mengangguk dan berjalan meraih tangan Han Yoon Ah. Mereka keluar tanpa mencuri perhatian siapapun. Mata Han Yoon Ah sudah tidak mendapati sosok wanita yang dilihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE (Not) HEIRS | Completed√
FanfictionRachel Yoo (31), seorang ibu tunggal yang mampu berjalan di atas mimpinya untuk meninggikan nama AIGUILLE, sebuah brand yang bergerak dalam industri fashion. Bersama Lee Dong Wook (31) dan Lee Da Hee (32), dengan gigih mereka mampu bertahan selama 1...