"Bibi. Bibi istirahatlah. Biar aku yang memasak." Lee Da Hee menawarkan diri.
"Benar. Aku akan membantunya." Jung Ryeo Won ikut menawarkan diri walau sejujurnya dia tidak bisa. "Aku akan membantunya mengobrak-abrik dapur bibi." Maksudnya menghibur Bibi Han Yoon Ah.
Ibu mendiang Ji Chang Wook itu hanya tersenyum sekilas tanpa ada rona. Dia terpaksa. Sama sekali tidak ada kebahagiaan.
"Rachel. Rachel."
Teriak Lee Dong Wook membuat semua orang terkejut dan berkumpul di ruang tengah.
"Rachel? Ada apa?" Tanya Han Yoon Ah setelah berhasil menghampiri Rachel dan Lee Dong Wook.
"Aku akan menyerahkan menyerahkan semua bukti." Rachel menunjukkan file-file yang telah berada ditangannya. "Aku tidak akan membiarkan kematian Wook sia-sia. Mereka akan membayar semuanya."
"Aku tahu Rachel. Tapi kau harus tenang."
"Dengan bukti itu, belum tentu kita bisa menghukum Kang Tae So. Jangan lupa fakta dia adalah ular, Rachel. Berkelit sudah jadi keahliannya." Jung Ryeo Won membujuk.
"Sudah cukup, Ibu kehilangan Wook. Ibu tidak ingin kehilanganmu juga Rachel. Biarkan saja semuanya." Han Yoon Ah memohon.
"Tapi aku tidak bisa tenang, ibu."
"Begitu juga ibu. Jika tidak ada salah satu yang mengalah, tidak akan ada titik akhir. Tolong. Jangan buat ibu merasa kehilangan lagi. Kau lebih berharga dari pada balas dendam ini." Han Yoon Ah menunjukkan ketulusannya pada Rachel.
"Ibu.." Berat bagi Rachel untuk menyerah begitu saja.
"Aku bisa membantu kalian."
Semua mata memandang pada asal suara, Kim Tan. Pria itu akhirnya mengangkat suara."Aku mengenal seorang jaksa yang dapat membantu Ryeo Won dalam menangani kasus ini. Dia mendapat julukan mata pedang. Dingin dan tanpa memandang bulu. Dia benar-benar berjuang untuk keadilan."
"Jaksa Bong?" Jung Ryeo Won menebak.
"Kau mengenalnya?"
Jung Ryeo Won mengangguk. "Tapi bagaimana dia bisa membantu?"
"Ini sudah saatnya dia pindah. Saat dia tahu ada kasus besar disini, dia pasti akan senang hati untuk pindah kemari."
"Kau kira dia akan setuju?" Choi Young Do ragu.
"Aku akan mengurusnya."
"Aku percayakan ini padamu." Ucap Rachel.
Kim Tan merasa telah menerima tanggung jawab besar dalam kasus ini. Dia senang hati melakukan apapu untuk orang-orang yang sudah ia anggap dekat dan sayangi, seperti mereka semua yang berkumpul saat ini.
Alasan utama Kim Tan adalah karena mendiang Ji Chang Wook. Dia juga tidak akan membiarkan orang yang sudah dianggapnya sebagai saudara berakhir tanpa ada keadilan.
Dia akan tunjukan pada Kang Tae So, bahwa keadilan itu ada.
###
Kemurungan yang pagi tadi masih mereka lalui, kini sudah berganti dengan binar harapan atas rencana yang dipersiapkan oleh Kim Tan. Dengan begitu detail pria itu menjelaskan dan penuh keyakinan ia akan turun tangan dalam membantu menangani kasus ini. Namun, ada salah satu dari mereka yang merasa tidak yakin, ragu, dan takut.
"Boleh aku duduk sini?" Lee Dong Wook menghampiri Kim Tan.
Kim Tan mengangguk, dia sadar sejak pagi dia belum mendengar suara cempreng Lee Dong Wook. Pria itu cukup diam hari ini. Kim Tan merasa ada yang aneh dengan sikap salah satu sahabat Rachel itu. Tidak biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE (Not) HEIRS | Completed√
Fiksi PenggemarRachel Yoo (31), seorang ibu tunggal yang mampu berjalan di atas mimpinya untuk meninggikan nama AIGUILLE, sebuah brand yang bergerak dalam industri fashion. Bersama Lee Dong Wook (31) dan Lee Da Hee (32), dengan gigih mereka mampu bertahan selama 1...