37- Kemarahan

422 61 6
                                    

Muka Lesu Jin Joo dan Seon Byul berubah cerah saat melihat kedai Bibi Ang. Karena terlalu bersemangat, mereka berlari meninggalkan Ju Ri yang berjalan santai.

"Bibi Ang.. "

"Kalian berlari seperti anak kecil."

"Karena kami sangat lapar." Cemberut Seon Byul.

"Tubuhku rasanya sudah lemas."

"Baiklah, baiklah. Duduk, Bibi akan buatkan kalian makanan." Bibi Ang menyiapkan makanan untuk mereka bertiga.

"Aku tidak melihat Rachel, apa dia tidak datang?" Ju Ri celingukan.

"Dia pamit pergi sebentar tadi pagi. Ah.. Itu dia." Bibi Ang melihat Rachel mengendarai motor dari jauh.

Sejak memarkirkan motor, Rachel sudah merasa di awasi oleh 3 perempuan yang sedang bersama Bibi Ang itu. Dengan pandangan menyipit, ia mulai tertawa heran.

"Ada apa?"

"Aku hanya bertanya-tanya, apakah kau atau motormu yang keren." Jin Joo bicara dengan nada datarnya.

Rachel mendekat, "Tentu aku."

Rachel mendekati Bibi Ang yang membersihkan meja dapur. "Biarkan aku yang bantu."

"Bantu aku untuk mengupas bawang."

Rachel menurut, ia mengambil bawang dan duduk di meja yang kosong.

"Lihatlah." Seon Byul menunjukkan ponselnya pada kedua rekannya bergantian. "Aiguille mengeluarkan koleksi terbarunya."

Hanya Seon Byul satu-satunya yang tertarik dengan dunia fashion di antara mereka. Dilihat dari penampilannya saja sudah jelas, Barang-barang yang dipakai memang dari brand ternama.

"Apa ada koleksi sikat gigi terbaru?"

Rachel yang samar mendengar pertanyaan Jin Joo, mencoba menahan tawa. Isi pikiran Jin Joo selalu tidak bisa di tebak. Terlebih dengan muka polosnya yang terkesan dibuat imut namun masih tetap datar.

'Sikat gigi? Apa Aiguille perlu mengeluarkan produk sikat gigi?' batin Rachel tersenyum.

"Sikat gigiku jatuh ke toilet." Cerita Jin Joo. "Eh. Apa kau tahu kemana Go Eun?" Ekspresi yang cemberut beralih ekspresi penasaran. Secepat itu dia mengubah topik.

"Dia menjemput Project Manager baru." Jawab Ju Ri sambil menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.

"Kenapa dia yang menjemputnya?" Kecewa Seo Byul.

"Apa penting menjemputnya?" Lagi, Jin Joo hanya membuat kedua rekannya kesal.

"Kau berharap, kau yang menjemputnya?" Tebak Ju Ri yang langsung diangguki  Seon Byul cepat.

"Aku dengar dari karyawan pusat, Manager yang baru sangat tampan." Wajah Seon Byul meleleh dengan membayangkan saja.

Ju Ri tertawa, "Aku dengar justru kebalikannya. Dia Tua dan sudah menikah."

"Tidak mungkin!" Elak Seon Byul.

"Apa kau sudah melihatnya?" Tanya polos Jin Joo, yang mengalahkan Seon Byul dengan kemenangan telak.

Siapapun yang akan menjadi Project Manager yang baru, tidak masalah. Mereka hanya ingin pekerjaannya bisa cepat rampung dan tak berantakan.

"Ehmm hmm. " Dehem Go Eun yang berdiri dengan angkuhnya.

"Kau sudah kembali?" Ju Ri menjadi yang pertama kali menanggapi kehadiran staff akuntansinya itu.

"Bibi. Bisa bawakan aku minuman?" Mintanya pada Bibi Ang, sebelum duduk di kursi antara Seon Byul dan Ju Ri. "Aku sudah di sini, berarti aku sudah kembali." Dia menjawab Ju Ri.

THE (Not) HEIRS | Completed√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang