“Minumlah.” Kim Tan menghampiri dan menyodorkan sebotol air mineral pada Rachel, “Tenanglah. Polisi masih tetap mencarinya. Dia tidak bisa selalu bersembunyi.”
“Terima kasih.” Rachel mengambil botol minum dari tangan Kim Tan.
“Untuk air ini?” Kim Tan tertawa remeh.
Rachel tersenyum. “Bukan.”
“Lalu?” Kim Tan mengerutkan keningnya.
“Semuanya. Kau sudah terlalu banyak membantuku dan ibu Han untuk mencari keadilan Wook. Kau bahkan selalu membantu ibu banyak hal, kau juga selalu ada untuk Eun Woo.”
“Kau lupa? Eun Woo adalah putraku. tentu aku akan selalu ada untuknya. Ketika ada Wook, aku tidak terlalu cemas. Tapi sekarang.. maaf.” Kim Tan enggan melanjutkan, ia merasa tidak enak hati, takut membuka luka Rachel.
Rachel mengangguk, ia merasa sudah biasa mendengar kalimat seperti itu. “Aku baik-baik saja.” Ia tersenyum dan melanjutkan kalimatnya, “Tan, kau tidak bisa begini terus. Aku tidak lupa fakta yang Eun Woo adalah putramu. Tapi kau juga punya kehidupan sendiri, Tan. kau punya kekasih, kau memiliki keluarga, kau memiliki masa depan. Kau juga harus mulai memikirkan itu. Jangan habiskan waktumu hanya dengan mengurusi kami”
“Maksudmu kau tidak mengijinkanku bertemu Eun Woo, lagi?”
“Tidak.” Rachel membenarkan kaca mata sekaligus arah duduknya, ia merasa Tan salah paha. “Bagaimana kau bisa berpikir seperti itu? Kau tetap boleh bertemu dengannya. Tapi akan lebih baik jika semua tidak lebih dari ini. Jangan buat masa depanmu rumit hanya karena kesalahan yang tidak kau sengaja, Tan. Dari awal aku tidak pernah terpikir ingin membebani mu dengan tanggung jawab tentang Eun Woo. Bagaimanapun juga..”
Drrt
Drrtt
“Sebentar..” Ucap Rachel meminta ijin saat mendapati sebuah panggilan masuk di ponselnya.
“Hallo?”
“…..”
“Baik. Tidak apa-apa. Aku akan segera kesana.” Rachel memutus panggilan.
“Ada apa?” Tanya Kim Tan.
“Aku harus pergi.”
“Aku akan mengantarmu.”
“Tidak perlu. Kau juga akan menemui ayahmu, kan?”
“Aku akan menemuinya setelah mengantarmu.”
Rachel tidak memberitahukan kemana tujuannya, ia hanya melajukan mobilnya sesuai perintah. Di dalam mobil mereka tidak terlalu bicara seakan sibuk dengan pikiran nya masing-masing, kecuali saat jalan yang mereka lalui menemui persimpangan, Rachel memberi arahan pada Kim Tan untuk lurus atau berbelok. Setelah lebih dari belasan arahan, akhirnya Kim Tan menurunkan Rachel di depan sebuah gedung,
“Wedding organizer?”
Rachel mengangguk, tersenyum lalu memasukkan ponselnya ke dalam tas.
“Kau akan…”
“Menikah?” Rachel tertawa, “Ini Wedding organizer yang dulu akan mengurus pernikahanku dengan Wook. Namun, aku lupa untuk membatalkannya. Aku masuk dulu.”
Kim Tan mengangguk. Dia menyaksikan Rachel yang berjalan memasuki gedung. Setelah wanita itu hilang dari pandangannya, Kim Tan melajukan mobilnya.
“Tan, kau tidak bisa begini terus. Aku tidak lupa fakta yang Eun Woo adalah putramu. Tapi kau juga punya kehidupan sendiri, Tan. kau punya kekasih, kau memiliki keluarga, kau memiliki masa depan. Kau juga harus mulai memikirkan itu. Jangan habiskan waktumu hanya dengan mengurusi kami”
“Maksudmu kau tidak mengijinkanku bertemu Eun Woo, lagi?”
“Tidak. Bagaimana kau bisa berpikir seperti itu? Kau tetap boleh bertemu dengannya. Tapi akan lebih baik jika semua tidak lebih dari ini. Jangan buat masa depanmu rumit hanya karena kesalahan yang tidak kau sengaja, Tan. Dari awal aku tidak pernah terpikir ingin membebani mu dengan tanggung jawab tentang Eun Woo.”
Kim Tan teringat dengan kata-kata Rachel. Benar. Dia memang mulai lupa dengan kehidupan pribadinya. Dia terlalu asik dengan masalah Ji Chang Wook, membantu bibi Han, menemani Eun Woo. Sampai-sampai dia lupa bahwa dia masih memiliki kekasih dan keluarga.
###
Rachel duduk di salah satu meja vip dengan posisi menghadap jendela, yang langsung menampilkan pemandangan outdoor yang sejuk dan asri dengan tatanan taman bunga yang mengelilingi air mancur berukuran sedang.
“Nyonya Rachel Yoo. Mohon maaf membuat anda menunggu.”
“Saya baru saja datang.” Rachel tidak ingin membuat pegawai itu tidak enak hati.
“Baik. Untuk pernikahannya kami telah menyelesaikan beberapa persiapan. Untuk detail dan konsep telah kami kirim lewat e-mail. Jika ada ketidakpuasan kami bisa memperbaikinya.”
“Terima kasih sebelumnya, nona..” Rachel melihat papan nama di sebelah kanan gadis itu, “Ahn.”
Nona Ahn tersenyum ramah.
“Mohon maaf karena saya.. ingin membatalkannya. Dan untuk down payment, saya tidak akan mengambilnya. Jika masih ada kerugian atas persiapan pernikahan, saya minta supaya Nona Ahn mengirimkan tagihannya pada saya. Saya akan mengganti seluruh kerugian.”
“Apakah pelayanan kami kurang memuaskan?”
“Tidak, tidak. Pelayanan kalian sangat baik, hanya saja pernikahan tidak akan…”
“Lanjutkan!”
Rachel dan Nona Ahn menoleh.
“Tan?” Rachel bingung melihat kehadiran Kim Tan yang tiba-tiba, setahunya pria itu telah pergi.
“Pernikahan tidak akan dibatalkan.” Ucapnya Kim Tan jelas setelah sampai di antara Rachel dan Nona Ahn.
“Apa maksudmu?” Rachel bertanya-tanya, kenapa ia tidak boleh membatalkannya, “Wook sudah tiada.”
“Aku yang akan menikahimu.”
“Kau gila?” Rachel dengan jelas mendengar suara Tan yang cukup lantang, ia tidak mungkin salah dengar.
“Aku serius.” Tegas Tan, yang juga terlihat dari cara tatapannya.
“Sebaiknya kau pergi, Tan. Ini bukan urusanmu.” Rachel berdiri dan mendorong tubuh Kim Tan.
“Aku serius akan menikahimu.”
Rachel muak mendengar ungkapan gila Tan. Tanpa mempedulikan Nona Ahn, Rachel mengambil tasnya dan melangkah melewati Kim Tan. Dia pergi dengan emosi, tidak menyangka Kim Tan akan membuat hal seserius itu menjadi bahan lelucon.
Srreet
Lengan Rachel di tarik Kim Tan, hingga tubuhnya berbalik.
“Aku serius.”
“Aku tidak menyangka kau akan menggunakan ini sebagai lelucon, Tan.”
“Aku tidak bercanda. Dengarkan aku.” Kim Tan memegang kedua bahu Rachel, “Saat kau menyuruhku fokus pada kehidupanku dan mengesampingkan Eun Woo, aku tidak bisa menerimanya. Seakan kau membuat penghalang antara aku dan Eun Woo.”
“Aku tidak!” Ia merasa Tan masih saja salah paham.
“Ya! Kau melakukannya. Rachel, Eun Woo hadir memang dari sebuah kesalahan, tapi aku tidak pernah menganggap Eun Woo suatu kesalahan. Dan aku tidak pernah menganggap Eun Woo sebagai beban. Dia adalah putraku, darah dagingku, orang yang paling aku sayangi." Kim Tan mendalamkan tatapannya, "Kau tahu siapa orang yang paling aku takutkan hilang?" Dia lemparkan pertanyaan sepihak nya, "Eun Woo. Aku tidak bisa kehilangannya, Rachel. Tolong menikahlah denganku.”
“Aku tidak bisa.” Rachel melepas tangan Kim Tan dan berjalan cepat menghentikan taksi.
“Rachel dengarkan aku dulu… Rachel!” Teriak Kim Tan.
TO BE CONTINUED..
KAMU SEDANG MEMBACA
THE (Not) HEIRS | Completed√
FanfictionRachel Yoo (31), seorang ibu tunggal yang mampu berjalan di atas mimpinya untuk meninggikan nama AIGUILLE, sebuah brand yang bergerak dalam industri fashion. Bersama Lee Dong Wook (31) dan Lee Da Hee (32), dengan gigih mereka mampu bertahan selama 1...