"Kau tidak ikut kemari?"
"Aku akan menyusul setelah selesai bertugas."
"Ini akhir pekan, dan kau tetap sibuk dengan tugasmu."
"Kenapa akhir-akhir ini kau mengeluhkan pekerjaanku?"
"Tidak."
"Iya." Tawanya tidak keberatan, "Jadi, dimana?"
"Sang Won Children's Home."
"Baiklah. Aku akan menyusul kesana nanti. Berikan kecupku pada ibu."
"Baik."
Jarinya mengakhiri panggilan setelah mendengar kata persetujuan untuk permintaan kecilnya. Senyumnya sedikit tersungging meningat menelpon adalah salah satu aktivitas yang bisa ia lakukan di sela jam istirahatnya.
"Aku baru tahu kau punya kekasih." Im Yoona menaruh kantong berisi box makan siang yang baru dibelinya.
"Tidak." Singkat Ji Chang Wook mengambil satu box makan siang bagiannya sebelum kembali menuju mejanya.
Tanpa terdengar, tanpa ada yang melihat, diam-diam, ada sebuah sunggingan senyum setelah mendengar jawaban Ji Chang Wook. Senyum yang hanya tersirat tak diberi nama.
###
"Kapan dia akan datang?" Han Yoon Ah segera memberi pertanyaan, melihat Rachel menjauhkan ponsel dari telinga.
"Dia bilang selesai bertugas. Dia hanya menitipkan kecup untuk bibi."
"Ah. Itu tidak bisa ditebak. Sudahlah. Biarkan saja. Lagipula hanya ponsel." Niat Han Yoon Ah untuk membawakan ponselnya yang tertinggal, akhirnya kandas.
Satu kali perjalanan membutuhkan waktu setidaknya 3 jam dari Busan ke Sang Won Children's Home, tergantung juga dengan kecepatan kendaraan, mungkin itu juga yang menjadi faktor bagi ibu Ji Chang Wook itu untuk merelakannya.
Di era ini ponsel memang suatu barang yang sulit untuk ditinggalkan barang sekejap. Jarak dapat diringkas dengan ponsel, membutuhkan apapun bisa melalui ponsel, masalah bisa lebih ringan bahkan terselesaikan berbantu ponsel, hanya satu yang tidak bisa dikendalikan oleh ponsel. Waktu.
"Ini sudah waktunya makan siang, kalian bisa istirahat dulu atau bantu anak-anak makan siang. Setelah itu baru kita mulai kegiatannya." Ucap Nyonya Seo, Pengurus Sang Won Childern's Home. "Dokter Han ada yang ingin aku bicarakan, mari."
"Kalian bersiaplah." Perintah Han Yoon Ah sebelum mengambil langkah mengikuti nyonya Seo.
"Rachel. Aku sangat bersyukur bisa bertemu denganmu. Jika tidak, mungkin aku tidak akan pernah bisa mengenal dokter Han sedekat ini." Yoon Chan Young tersenyum bahagia.
"Kau terlalu berlebihan." Tawa Rachel menanggapi.
"Tempat ini luar biasa. Aku baru pertama kali berkunjung ke tempat seperti ini, kau tahu?" Ucap Lee Bo Na yang tidak henti-hentinya memperhatikan anak-anak dari jauh.
"Kau benar. Mereka memang luar biasa." Rachel mengehentikan langkah, mengikut aksi Lee Bo Na memperhatikan anak-anak yang tinggal di Sang Won Children's Home. "Mereka adalah anak-anak yang terlantar, ada yang memang yatim piatu, ada juga yang memang sengaja dibuang atau dititipkan disini. Bahkan 70% dari mereka adalah disabilitas, yang tidak diterima oleh keluarga nya. Mereka dibuang." Pungkasnya menjelaskan.
"Bagaimana mereka bisa setega itu?"
"Karena manusia berbeda-beda." Sahut Kim Tan yang sengaja ikut menghentikan langkah.
"Maka dari itu, dokter Han memulai kepeduliannya untuk membuka mata semua orang." Tebak Yoon Chan Young yang dirasa pasti benar begitu.
"Kau benar sekali, chagi." Elus Lee Bo Na pada pipi suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE (Not) HEIRS | Completed√
Fiksi PenggemarRachel Yoo (31), seorang ibu tunggal yang mampu berjalan di atas mimpinya untuk meninggikan nama AIGUILLE, sebuah brand yang bergerak dalam industri fashion. Bersama Lee Dong Wook (31) dan Lee Da Hee (32), dengan gigih mereka mampu bertahan selama 1...