29- Hari Berkompromi

492 67 6
                                    

Selamat pagi readers, 💕

Salam semangat. Semangat nulis, semangat baca. Mari segera kita tuntaskan cerita ini😆

Jangan lupa putar musiknya.

Enjoy! ❤

###

Rachel menuruni anak tangga sambil menenteng tas. Sesekali ia membenarkan gulungan lengan kemeja biru mudanya. Rambutnya ia sanggul simple, tak terlalu rapi. Beberapa anak rambutnya jatuh membuat kesan asal namun justru memperlihatkan keeleganannya. Kacamatanya ia lepas dan ditaruh di samping meja makannya.

Han Yoon Ah, Ryeo Won dan Dong Wook sudah menunggu untuk sarapan bersama. Ya, kedua sahabat Rachel itu masih tetap setia disini menemani Rachel. Mereka berdua sudah berjanji tidak akan meninggalkan rumah itu sebelum Rachel, Han Yoon Ah dan Tan, baik-baik saja.

"Kau yakin akan kembali bekerja?" Tanya Ryeo Won, ragu.

Rachel mendekatkan wajahnya, "Kau tidak percaya padaku?" Rachel membalas pertanyaan.

"Kami cuma takut kau akan mengacaukan kantor." Sahut Dong Wook asal.

Rachel melempar potongan roti pada Dong Wook, "Apa kau bilang?!" Sungutnya.

"Aww." Dong Wook menutup mulutnya, "Melihat reaksimu seperti ini, itu berarti kau sudah baik."

"Reaksi apa maksudmu?"

Tangan Dong Wook bergerak-gerak, enggan menjawab.

Han Yoon Ah tertawa kecil. Terlihat dia menghembuskan napas lega. Dia sangat bersyukur masih bisa melihat Rachel tersenyum dan kembali seperti semula. Meskipun di dalam hati siapa yang tahu, tapi setidaknya Rachel masih bisa mengendalikan kesedihannya. Itu tanda bahwa Rachel sudah dapat menerima kepergian Eun Woo.

"Dimana, Tan?" Tanya Han Yoon Ah yang menyadari personil mereka kurang 1.

Ryeo Won dan Dong Wook ikut menyadari ketidak nampakan Tan.

"Benar. Dimana dia?" Ryeo Won ikut menimpali.

"Apa dia belum bangun?" Tebak Dong Wook asal.

Rachel memandang mereka satu persatu. Dia tidak yakin Tan akan ikut turun sarapan bersama mereka atau tidak. Keadaan Tan semalam membuatnya menduga pria itu tidak akan ikut sarapan.

Dia masih ingat bagaimana Tan semalam. Pria itu menangis lama, seakan mengeluarkan semua beban dan kesedihan yang ada di dalam hatinya. Bagaimana cara Tan meringkuk, bagaimana cara Tan menangis, sudah dapat menunjukkan keadaan hatinya yang sebenarnya. Tan benar-benar tulus menyayangi Eun Woo. Dia bahkan tidak pernah menyangka sebesar itu cintanya pada Eun Woo. Pantas saja, Tan bersedia menikah dengannya yang notabene tidak dia cintai, hanya demi bisa bersama dengan Eun Woo.

"Mungkin dia tidak ikut sarapan dengan kita."

Setahu Rachel, saat ia turun tadi Tan masih belum bangun. Dia pun juga tidak tega untuk membangunkannya. Tidurnya terlihat sangat lelap.

"Selamat pagi." Suara Tan muncul dari ujung tangga. Dia turun dengan senyum sumringah, lengkap dengan kemeja avocadonya, tas dan jas yang disampirkan di lengan kanannya.

Rachel terkejut melihat pemandangan ini. Ini jelas bukan Tan yang dilihatnya semalam. Apa ini orang lain?

Tan menjentikkan jarinya di depan wajah Rachel, "Ada apa?" Senyumnya dengan mata menyipit.

"Kau.. Baik-baik saja?" Rachel ragu dengan kondisi Tan. Bukan berprasangka buruk ada masalah dengan psikologisnya, namun keadaan ini berbanding terbalik 180 derajat.

THE (Not) HEIRS | Completed√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang