22- D Day

521 61 9
                                    

Sudah dua hari Yoo Eun Woo kehilangan mood-nya. Anak itu tidak merasa semangat melakukan apapun, meski itu bermain. Jangankan bermain, sekedar bicara saja anak itu merasa malas.

Rachel tahu apa penyebabnya. Masih sama dengan kemarin-kemarin, karena Kim Tan tidak bisa datang di acara family gathering yang akan diadakan hari ini.

“Masih belum terlambat untuk mengajakku.” Lee Dong Wook yang memasukkan makanan ke mulutnya, bersikap jual mahal.

“Kau hanya akan membuatnya kalah.” Sentil Jung Ryeo Won.

“Auuw.. kau pikir aku selemah itu?” Lee Dong Wook tidak terima.

“Lebih lemah.” Bisik Jung Ryeo Won menegaskan.

Rachel dan Han Yoon Ah yang juga menikmati sarapan di meja yang sama, tertawa melihat tingkat dua sahabat itu yang masih belum berubah dari dulu.

“Dia akan baik-baik saja setelah acara berakhir.” Rachel melirik Yoo EUn Woo yang duduk di sofa.

“Kau bisa menghubunginya.” Usul Han Yoon Ah.

Rachel tahu siapa yang dimaksud Han Yoon Ah, yaitu Kim Tan. Dia ingin, tapi hati kecilnya menolak, dia masih belum berani berhadapan dengan Kim Tan atas apa yang terjadi tempo hari. Dia masih tidak bisa.

“Betul kata Bibi.” Jung Ryeo Won setuju.

“Tidak masalah. Aku bisa mengatasinya.” Rachel berdiri, “Aku dan Eun Woo sudah harus pergi, atau dia akan lebih marah karena terlambat.”

“Hati-hatilah.”

“Rachel, kau masih memiliki kesempatan untuk mengajakku.” Lee Dong Wook kembali mengeluarkan suara.

“Aku tidak akan membuatnya berada diurutan terakhir.” Ledek Rachel.

“Auww. Rachel!!!!”

Rachel tertawa sambil menggandeng Yoo Eun Woo.

Di dalam mobil, Rachel juga tidak banyak bicara, dia tahu dengannya banyak bicara hanya akan membuat Eun Woo tambah kesal. Dia pun juga tidak berani menyebut nama Kim Tan di depan putranya, takut putranya akan bertambah kehilangan mood.
Muka masam Yoo Eun Woo semakin lama semakin tidak terkendalikan. Hilir mudik teman-teman sekelasnya berpegangan tangan dengan ayah mereka, bersiap untuk perlombaan. Sambil sesekali teman-temannya yang usil melirik sinis pada Yoo Eun Woo. Itu sangat menjengkelkan bagi Rachel. Tapi dia bisa berbuat apa? Rachel tidak ingin putranya terus menajdi lemah jika harus selalu bersembunyi di belakangnya. Dia akan membiarkan Yoo Eun Woo mengatasinya sendiri. hanya jika sekiranya itu sudah kelewat batas, barulah dirinya akan bertindak.

Family Gathering dengan tema ayah dan anak itu akan menyelenggarakan kompetisi yang dibagi menjadi tiga sesi permainan berbeda. permainan pertama adu kekompakan berjalan di atas titihan kayu dengan kaki terikat.
Riuh tepuk tangan meramaikan sekitaran area terbuka hutan pinus. Sesekali Rachel melirik pada Eun Woo, putranya terlihat enggan menatap adu kekompakan yang dilakukan teman-temannya. Anak itu melirik malas, seakan berkata bahwa dia tidak masalah tidak ikut. Padahal Rachel tahu apa yang dirasakan Eun Woo.

“Eomma akan mengambil air. Tunggu disini!” Ijin Rachel yang tidak ditanggapi Eun Woo.

Rachel masih menatap putranya meski kakinya sudah mulai melangkah. Sampai pada langkah ke tiga, dia memutus tatapannya dan terus melangkah maju menjauhi Eun Woo yang menatap malas teman-temannya.

Kepergian Rachel rupanya sudah diawasi oleh ketiga teman sekelas Eun Woo yang selalu usil. Setelah dikiranya Rachel cukup jauh, 3 teman sekelas Eun Woo itu berjalan mendekat.

“Kau bilang akan mengalahkan kami?”

“Dia tidak akan bisa. Eun Woo kan tidak punya Ayah.” Ejeknya

THE (Not) HEIRS | Completed√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang