39- Plaster untuk Seo Joon

377 53 8
                                    


Go Eun berlarian memasuki blok satu, dia berlari dengan tangan membawa-bawa map. Matanya berbinar tatkala menemukan sosok yang ia cari duduk sambil membenarkan sepatu di depan penginapan.

Saat yang di lihat telah berdiri, Go Eun semakin mempercepat gerak kakinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat yang di lihat telah berdiri, Go Eun semakin mempercepat gerak kakinya. Sejurus kemudian, ia mengangkat tangan lalu digambarkan, memberi sinyal bahwa ia memiliki perlu dengan orang yang sudah menyadari kehadirannya itu.

Tubuhnya ia tundukkan, mengatur napas. Perjalanan dari blok tiga menuju kemari, meski jaraknya tidak terlalu jauh tapi ia harus memutar.

Setelah dikiranya sedikit stabil, "Ini file yang Anda minta kemarin." Go Eun tersenyum manis.

Orang itu mengambil dan dibukanya sekilas, "Terima kasih."

"Tunggu, Tuan Kim." Cegah Go Eun.

"Bolehkah aku ikut dengan anda? Ah..panas sekali" Go Eun menunjukkan muka lelahnya.

Kim Tan berpikir sejenak. Sebenarnya dia tidak terlalu suka bersama orang yang dalam tanda kutip asing, tapi tidak seharusnya juga dia bersikap sombong. Terlebih setelah dibantu untuk mendapatkan file yang ia butuhkan, "Baiklah." Tan melanjutkan langkahnya keluar blok.

'Yes.' Batin Go Eun kegirangan.

Mereka berjalan cukup dekat, meski Go Eun berada tepat beberapa centi di belakang. Jarak itu semakin menjauh, saat harus melewati jembatan kayu melewati RFID gate system.

Tan masukkan IDnya dan gate terbuka. Ia melanjutkan jalan menuju Toyota Tacoma hitam miliknya yang terparkir tidak jauh.

Satu tarikan napas, ia bisa merasakan udara segar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu tarikan napas, ia bisa merasakan udara segar. Seperti charger untuknya sebelum memasuki hawa panas di proyek. Pun juga pepohonan sekitar yang tampak hijau, menjadi salah satu hal yang membuatnya cukup betah, dibandingkan dengan Seoul atau Busan yang panas.

"Manager Kim, kau sudah sarapan? Apa kita perlu mampir untuk sarapan dulu?" Go Eun menolak keheningan di antara mereka.

"Tidak. Aku bisa order sesuatu jika ingin." Tan masih fokus dengan kemudinya.

THE (Not) HEIRS | Completed√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang