20- Kau Gila?

487 60 8
                                    

Saat cinta pergi, maka segalanya akan berubah. Tidak ada yang benar-benar tetap di tempatnya. Begitu juga arah angin yang dulu disangkanya telah berubah arah, nyatanya itu hanya hanya semu. Pemanis. Kini arah angin kembali bertiup dari arah yang sama.

Sejak dulu hingga saat ini, ia pikir ia memang tidak pernah beruntung soal cinta. Ia selalu kehilangan orang-orang yang dicintainya.

Apa aku terlalu buruk?

Apa aku begitu jahat?

Apa ini karma ku?

Selalu dirinya yang bertahan dan ditinggalkan. Cintanya seakan tidak berarti apa-apa untuk dapat membuat seseorang tinggal disisinya.

Mulai dari Kim Tan. Dia ditinggalkan.

Lalu Yoo Si Jin. Dia terhalangi oleh cinta lain.

Dan sekarang Ji Chang Wook. Dia dipisahkan oleh maut.

Hatinya mulai lelah untuk jatuh cinta. Dia merasa cinta hanya membuat hidupnya semakin rumit dan sulit.

Sudah lebih dari dua bulan sejak kepergian Ji Chang Wook. Dia bisa bertahan sebab orang-orang disekitarnya senantiasa menggenggam dan menariknya dari keterpurukan. Terlebih seseorang yang ia pandangi saat ini. Yoo Eun Woo.

Anak itu selalu membuatnya kuat dan bertahan. Putranya itulah yang menjadi sumber energinya selama ini. Dia harus kuat untuk menjaga Yoo Eun Woo dan ibu Ji Chang Wook.

Han Yoon Ah selalu mengingatkan,
“Jangan buat pengorabanan Wook untuk menyelamatkan hidup kita berakhir sia-sia. Kita harus bangkit.”

Kalimat itu yang selalu Rachel ingat. Dibandingkan dengan dirinya, tentu Ibu Ji Chang Wook lebih kehilangan, lebih merasa sedih, lebih merasa sakit. Dia tidak berani untuk mengeluh di depan ibu Ji Chang Wook. Malu.

Perlahan kasus Kang Tae So mulai menemui titik terang. Pria yang  tampaknya kuat tak tergoyahkan itu, pada akhirnya perlahan namun pasti juga akan melemah. Sudah beberapa minggu sejak surat pengangkapan itu dikeluarkan, Kang Tae So tidak lagi dapat ia dengar kabarnya. Satu-satunya berita yang ia dengar adalah pria itu melarikan dan dinyatakan masuk ke dalam Daftar Pencarian Orang. Semua itu tidak lain atas bantuan Jaksa Bong.

Ia memang belum cukup puas hingga pria itu mendapatkan hukuman yang setimpal, tapi setidaknya pria itu tahu bahwa setinggi apapun kekuasaan dan kekuatan yang dimiliki, keadilan tetap akan bisa menjangkaunya.

“Sudah hampir satu jam kau mengawasi mereka.” Han Yoon Ah membawa baki berisi camilan dan minuman segar.

Rachel menjauh dari pagar dan duduk bersama wanita yang telah ia anggap ibunya sendiri itu. “Mereka sepertinya terlalu asik.”

Han Yoon Ah melirik ke arah Yoo Eun Woo dan Kim Tan yang berebut bola. “Bergabunglah dengan mereka.”
Rachel menggeleng, lalu meneguk minuman yang dibawa Han Yoon Ah.

“Setiap mereka bermain bersama, selalu mengingatkan ibu pada mendiang Wook. Jika tidak ada Tan, ibu tidak tahu bagaimana dengan Eun Woo.”

Rachel menoleh lagi ke arah Kim Tan dan Yoo Eun Woo. Benar apa yang dikatakan Han Yoon Ah. Selain telah membantu untuk mencari keadilan bagi Ji Chang Wook , Kim Tan juga lah yang dengan suka rela menggantikan tugas-tugas yang selalu dilakukan Ji Chang Wook selama hidupnya.

Tan memperbaiki meja.

Tan memasang lampu.

Tan memperbaiki pipa air.

Tan menjaga Eun Woo.

Tan menemani Ibu Ji Chang Wook.

Tan mengantar Eun Woo sekolah.

THE (Not) HEIRS | Completed√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang