23- Q Time

614 65 20
                                    

Jeju Island, Pukul 07.26 Waktu setempat.

Hari ketiga setelah pengucapan ikrar suci, Kim Tan dan keluarga kecilnya telah menikmati kecerahan pagi di pulau yang kononnya disebut menjadi salah satu pulau terindah.

Sejak setibanya mereka petang kemarin, mereka belum keluar dari hotel sama sekali. Semalam mereka hanya menggunakan waktu mereka untuk mengistirahatkan tubuh dengan menghabiskan waktu bersama menonton kartun kesukaan Eun Woo.

Ya, hanya itu saja.

Sebagai gantinya, mereka jadwalkan hari ini full menikmati keindahan pulau Jeju. Rencananya, hari ini mereka akan pergi ke Museum Teddy Bear, sesuai keinginan Eun Woo, lalu dilanjutkan ke galeri teman Kim Tan. Sengaja mereka tidak ingin terlalu banyak tempat yang dikunjungi hari ini, karena mereka masih memiliki empat hari yang tidak akan mereka biarkan menganggur.

Tak sampai berjam-jam, mereka telah sampai di museum. Antusias yang tinggi ditunjukkan Yoo Eun Woo, anak itu berlonjak gembira memasuki deretan boneka yang didominasi beruang coklat dengan gaya yang bervariasi.

“Eomma, Paman, ayo kita berfoto.” Ajak Eun Woo.

“Baiklah, mari kita foto bersama.”
Tangan kanan Kim Tan memegang ponselnya, sementara tangan kirinya merangkul Eun Woo dan Rachel.

Satu

Dua

Cheese…

Cekrikk

Satu bidikan berhasil, mereka buru-buru melihat hasilnya bersama-sama.

“Jelek. Aku belum siap.”

“Itu bagus.”

“Ulangi!”

Satu..

Dua..

Cheese..

Cekrikk

Bidikan kedua berhasil. Lagi, mereka melihat hasilnya bersama.

“Lumayan.”

“Hanya lumayan?” Kim Tan tidak terima.

“Kau bukan photographer, tentu itu hanya lumayan.” Jujur Rachel.

“Kau selalu membuatku kesal.”

“Kenapa kalian selalu bertengkar?” tanya Eun Woo malas. Anak itu menepuk keningnya.

Kim Tan dan Rachel tertawa melihat ekspresi Eun Woo.

“Eomma-mu sangat menyebalkan.” Bisik Kim Tan.

“Ayahmu yang menyebalkan.”

Deg

Ini pertama kalinya Rachel memberi arahan Bahasa pada Eun Woo dengan kata ‘Ayah’. Kim Tan merasakan sesuatu yang tidak biasanya,

Apa aku sekarang benar-benar menjadi ayah Eun Woo, sekarang?’
Batin Kim Tan tidak sabar menunggu giliran EUn Woo yang mengatakan Ayah.

“Kenapa kau tersenyum?” Rachel melirik Kim Tan.

“Kalian berdua menyebalkan.” Sebal Eun Woo yang lebih memilih pergi berjalan mengelilingi museum dari pada mendengarkan perdebatan.

Sesekali memang terjadi perdebatan, namun itu menjadi perekat untuk hubungan mereka masih berada pada tahap adaptasi. Ini menjadi fase awal yang sebisa mungkin harus mereka nikmati, sesuai dengan tujuan mereka yang datang ke pulau itu untuk fun dan menjadi lebih dekat satu sama lain.

“Dimana tempat temanmu?” Tanya Rachel yang masih membuntuti Kim Tan.

“Tidak jauh dari hotel. Di dekat pantai.”

THE (Not) HEIRS | Completed√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang