32- Hadiah Kecil untuk Tan

651 66 38
                                    

Rachel sibuk menyiapkan dresscode untuknya dan Tan. Setelah bolak-balik menggeser-geser beberapa gantungan bajunya, akhirnya pilihan jatuh pada sebuah dress putih sejenis, berlengan panjang. Tampak casual dan formal sekaligus. Ia segera memakainya dan bergegas menyiapkan pakaian untuk Tan.

Setelan putih hasil pilihannya ia taruh di atas ranjang. Sudah siap, tinggal menunggu Tan selesai mandi.

Kepalanya menoleh, Tan keluar dari kamar mandi. "Aku sudah menyiapkan pakaian untukmu." Rachel menuju meja riasnya untuk merapikan make up.

"Terimakasih." Tan segera mengambil pakaian yang disiapkan Rachel.

"Apa kau bisa berangkat lebih dulu?" Tanya Rachel disela-selanya menepuk-nepukkan bedak di pipinya.

"Memangnya kenapa?"

"Aku masih ada keperluan lain. Kalian berangkatlah lebih dulu, aku akan menyusul setelahnya."

"Kau tidak ingin ku antar?"

"Aku rasa tidak. Aku hanya sebentar. Lebih baik kau dan Ibu langsung ke cottage."

"Baiklah. Hubungi aku jika kau perlu dijemput."

"Baik."

Selesai, Rachel sudah merasa make up nya perfect. Dia beralih membantu Tan yang sedang bersiap.

"Kemarilah," Rachel menghadapkan Tan ke arahnya. Tangannya bergerak membetulkan letak kerah kemeja dan jasnya.

"Bagaimana lukamu?" Tan mengintip pelipis Rachel. Lukanya sudah tersamarkan oleh make up, jadi ia tidak bisa mengetahui keadaan lukanya sekarang.

"Tidak masalah. Itu hanya luka kecil." Enteng Rachel, yang memang kenyataan. Luka Rachel memang hanya goresan kecil.

"Good." Puji Rachel. Dia berjalan mengambil ponsel dan tasnya.

"Eh tunggu."

"Aww." Teriak Rachel yang terkejut kerah bagian belakangnya di tarik oleh Tan. "Kau bisa merusak dandananku."

Tan tidak menggubris, dia justru jongkok di depan Rachel dan mengikatkan tali sepatunya yang longgar.

"Thank you." Singkat Rachel. Dia memang lupa tadi untuk mengencangkan tali sepatu. Biasanya dia memakai high heels, tapi hari ini dia lebih memilih sepatu kets putih untuk menambah kesan casual.

"Selesai." Tan kembali berdiri. Dia mengambil ponsel dan dompetnya di meja.

Mereka kira mereka akan selesai lebih dulu, rupanya Han Yoon Ah lah yang lebih dulu selesai dan menunggu di ruang tengah.

"Kalian sudah siap?"

"Sudah."

"Ibu berangkatlah dengan Tan, aku akan menyusul nanti."

Han Yoon Ah tersenyum dan mengangguk, "Hati-hati di jalan."

"Kalian juga hati-hati." Senyum Rachel.

###

Tan menyalakan musik lirih untuk menjadi pemanis suasana. Sesekali dia melirik Han Yoon Ah yang menikmati perjalanan mereka, bergantian dengan melirik GPS tracker di tengah mereka.

Cottage yang dimaksudkan Han Yoon Ah berada di sisi barat kawasan Haeundae Baech. Setahunya, cottage itu tidak terlalu besar namun banyak peminatnya. Namun, pihak cottage membatasi pengunjung karena itu memang area private. Jika ia tidak salah menduga.

"Ibu sudah pernah ke sana?" Tan membuka pembicaraan.

"Dua kali." Senyum Han Yoon Ah, "Sebenarnya itu adalah cottage milik adik angkat Ibu."

THE (Not) HEIRS | Completed√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang