Site office, 07.45 KST.
10 menit, Jin Joo, Seon Byul, dan Ju Ri berdiri di depan ruangan Project Manager dengan tenggorokan yang kesulitan menelan ludah. Sifat ramai itu hilang sejak tadi pagi.
Jantung mereka berdegup kencang, was-was dengan pertemuan pagi ini. Entah mengapa ada aura misterius yang gelap keluar dari celah-celah ruang Manager.
Hening.
Tidak ada suara dari dalam. Go Eun bilang, sekretaris Direktur Jin secara khusus mengunjungi Project Manager. Informasi yang semakin membuat keringat dingin bercucuran.
Untuk menunjukkan rasa bersalah, mereka mencoba untuk datang sepagi mungkin. Bahkan 20 menit sebelum jadwal. Tapi rupanya mereka kalah disiplin, Manager sudah lebih dulu sampai.
Hanya Go Eun yang terlihat paling santai, dia duduk di sofa sambil memainkan ujung kukunya. Entah mental apa yang dimiliki staf akuntansi itu. Sama sekali tidak ada rasa takut. Apa mungkin kemarin dia sudah berusaha 'mencari muka' di depan manager dengan mengirimkan dokumen perencanaan yang memang sedang dibutuhkan untuk segera dipelajari? Karena itu kah?
Namun, peraih kontrol emosi terbaik di dapatkan oleh Ju Ri. Ada perasaan was-was, namun masih tetap dapat mengendalikannya. Terlihat dari wajahnya yang masih tetap santai dan tenang meski pikirannya juga semakin menerka-nerka.
"Manager sudah datang?" Tanya Seo Joon.
Go Eun tersenyum sinis, "Nyali yang besar." Ucapnya seakan pada dirinya sendiri.
Tentu mereka menyadari kepada siapa ucapan itu di tujukan, namun kelapangan hati mereka memutuskan untuk menganggapnya sebagai angin lalu.
Cklek
"Kalian sudah di tunggu." Sekretaris Direktur Jin menyampaikan pesan.
Keringat dingin semakin membasahi pelipis mereka. Perwakilan beberapa divisi telah berdiri dengan jantung yang berdegup tak karuan. Tenggorokan mereka terasa semakin kering dan sulit untuk menelan saliva.
Seon Byul mengusap telapak tangannya yang berkeringat. Itu baru Seon Byul, belum Jin Joo yang rasanya sudah ingin menangis. Suasana di dalam ruangan ini sangat tidak sehat bagi mereka. Aura misterius itu semakin pekat.
Tidak ada kata yang berani mereka ucapkan sedikitpun. Menunggu hingga Project Manager baru yang kini membelakangi mereka itu berbalik. Suasana apa ini? Batin Seo Joon.
08.12 KST. Masih tetap belum berbalik. Manager itu masih fokus membaca tumpukan file yang ada di meja kecil di belakang set meja kerjanya.
"Apa ada yang.. "
Srett
Tangan kanan Project Manager terangkat menghentikan ucapan Go Eun. Jelas pria itu sedang konsentrasi dan tidak ingin diganggu.
Brakk
Time schedule dijatuhkan kasar. Dia ambil lagi satu file paling atas, perencanaan kegiatan operasional.
Brakk
Dia ambil lagi laporan bulanan, baru di halaman pertama..
![](https://img.wattpad.com/cover/231769602-288-k70520.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE (Not) HEIRS | Completed√
Fiksi PenggemarRachel Yoo (31), seorang ibu tunggal yang mampu berjalan di atas mimpinya untuk meninggikan nama AIGUILLE, sebuah brand yang bergerak dalam industri fashion. Bersama Lee Dong Wook (31) dan Lee Da Hee (32), dengan gigih mereka mampu bertahan selama 1...