Part 6

854 45 0
                                    

Ara berlari menuju kamar hotelnya dan segera membuka laptop lalu menelfon Nisha. Tak lama kemudian muncul lah wajah Nisha di layar laptop.

Wajah Nisha terlihat masam.

"Napa dah muka lo kayak gitu"

"Gara-gara lo ngapain coba nelfon pas gue lagi belajar" ujar Nisha di seberang sana.

"Ya elah lo setiap hari belajar mulu kaga bosen apa, gue aja nih yang belajar cuma sejam aja udah kayak mo meninggal"

"Ah lebay deh Ra"

"Lah kaga percaya dianya"

"Kalau lo malas belajar kenapa bisa sekelas sama gue?"

"Karena adanya gaya gravitasi bumi"

"Ngasal banget deh Ra"

"Oh iya tujuan gue nelfon lo itu karena...."

"Karena apa cepetan Raa gue mau lanjut belajar lagi, kalau gak penting mending gue matiin aja dah"

"Eh tunggu-tunggu jangan di matiin Nisssssss"

"Makanya cepetan apa"

"Jadi tadi gue ketemu lagi sama bang Gema lo"

"Terus"

"Ternyata gue satu hotel sama dia"

"WHAT?!!"

Sesuai dugaan Ara, Nisha pasti amat sangat terkejut mendengar ceritanya.

"Serius Ra?"

"Iyaa serius ya kali gue boong"

"Enak bang—

"Stop! Gak usah bilang enak banget jadi gue ya... kadang tau gak gue juga sering ngomong kayak gitu, gue iri sama anak-anak yang bisa seneng-seneng sama orang tuanya, bisa seru-seruan bareng, sementara gue? kalau sarapan bareng-bareng aja gue udah bersyukur banget"

Nisha tampak tersenyum sekarang.

"Kalau gitu banyakin bersyukur aja Ra, bersyukur karena masih ada keluarga lain yang sayang sama lo, contohnya tante lo yang masih sayang dan anggap lo sebagai anaknya, terus ada gue juga sama Bisma dan Fikri yang selalu setia sahabatan sama lo, ada nyokap-bokap gue juga kan yang udah anggap lo sebagai anaknya juga, di luar sana Raa masih banyak yang kurang beruntung dari kita, jadi ayo lah kita sama-sama banyak bersyukur"

Ara juga ikut tersenyum haru mendengar ungkapan sang sahabatnya.

"Gak tau gue dapet dimana ya sahabat sebaik lo terhura gue tuhh" ujar Ara sambil pura-pura mengelap air matanya.

"Lebay"

"Yeeee ini tuh namanya terharu cuyy bukan lebay"

"Udah itu aja yang lo mau ceritain?"

"Masih ada! Dan ini adalah bagian terpenting PENTINGG" seru Ara dengan antusias.

"Apaan"

"Si Gema lo itu kepo banget sama elo"

Nisha kini membeku dan tak bisa berkata-kata apa lagi.

"Hahahah kaget kan lo gak tau mau ngomong apaa" ejek Ara.

"Ma..mak.....maksud l...lo apa?" Tanya Nisha dengan suara yang masih shock.

"Duhh males deh gue ceritanya panjang banget"

"Hee jangan atuhh ceritainn"

"Nanti deh ya gue ceritain soalnya gue udah tidur ngantuk banget"

"Jangan Raaa..... Araaaa"

Dengan iseng Ara mematikan telfon itu sepihak sama seperti Nisha kemarin. Karena Ara benar-benar merasa lelah dia langsung merebahkan tubuhnya di kasur empuk.




🌠🌠🌠



Nisha berlari menuju kelasnya. Hari ini adalah hari pertamanya terlambat masuk kelas. Tadi malam dia sempat tidak bisa tidur karena kepikiran dengan lanjutan cerita Ara. Apa kira-kira yang membuat Gema kepo terhadap dirinya. Itulah yang ada di pikiran sejak malam tadi.

Dari tadi dia hanya merutuki kebodohannya karena terlambat bangun. Untungnya tidak ada guru yang bertugas pagi ini. Jadi dia hanya tinggal memikirkan bagaimana caranya berbicara dengan sang guru yang mengajar di kelasnya.

Saat tiba di depan kelas, Nisha mengetuk pintu kelas.

"Masuk" sahut guru dari dalam kelas.

Nisha berjalan mendekati guru itu, "maaf bu saya terlambat" ucapnya.

"Kamu Nisha ya?" Tanya guru itu.

"Iya bu" jawab Nisha.

"Kenapa bisa terlambat?"

"Tadi malam saya sempat tidak bisa tidur"

"Kenapa tidak bisa tidur"

"Sumpah ini guru kepo banget dah" bisik Bisma pada Fikri

"Iya njir udah rambutnya pendek jadi mirip dora" balas Fikri.

"Emang dora kepo?"

"Iya lah gedeg gue bawaanya kalau nontonin dia"

"Oh iya-iya otak gue ngeblang tadi masa spongboob gue kira dora hahaha"

"Dih goblok banget lu"

"Kayak elu gak aja"

Pertengkaran kecil-kecilan pun terjadi lagi. Hampir setiap hari kedua orang manusia ini terus saja bertengkar tanpa henti.

Untuk kali ini Nisha di maafkan oleh sang guru. Tetapi jika satu kali lagi Nisha terlambat dia akan kena hukuman berdiri di lapangan.

"Psst psst" panggil Bisma dari belakang.

"Apaan" balas Nisha.

"Tumben banget lo telat kenapa"

"Gue gak bisa tidur tadi malem"

"Mikirin gue yak makanya gak bisa tidur" celetuk Fikri.

"Dih najis" sembur Nisha.

Superstar (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang