Superstar (SELESAI)

Part 32

Sungguh suasana ruang tamu kali ini sangat menegangkan. Setelah panggilan telefon dari mamanya tadi siang Nisha secepat mungkin pulang ke rumah. Karena Ara, Bisma, dan Fikri yang masih kepo dan belum di beritahukan alasan Nisha ingin cepat pulang, maka mereka pun ikut menyusul.

Ayah Nisha dan mamanya sudah duduk di ruang tamu sejak tadi, sedangkan Nisha baru saja duduk karena baru sampai di rumah.

"Nis ada apa sih?" Ara juga duduk di sampai Nisha setelah menyalimi tangan kedua orang tua Nisha. Begitu pula dengan Bisma dan Fikri.

"Dengerin bokap gue ngomong aja" balas Nisha.

"Ekhem, jadi kamu sudah tau?"

"Su..sudah yah"

"Dan.... bagaimana pendapat kamu?"

"Kalau Nisha sih...... oke aja lagi pun ayah sama mama kan tau kalau Nisha suka sama dia"

Ara semakin penasaran, berbagai pertanyaan sudah muncul di otaknya.

"Mama juga gak nyangka"

"Apa lagi Nisha ma"

"Apan sih ni" bisik Bisma pada Fikri.

"Kaga tau gue" balas Fikri.

"Temen-temen kamu belum tau?" Tanya Ayah Nisha.

Nisha menggeleng sebagai jawaban.

"Oke, saya berharap kalian bertiga tidak menyebarkan berita ini" jeda ayah Nisha menunggu ketiga anak itu mengangguk, "keluarga besar idola Nisha baru saja datang—

"APA?!!" Belum selesai ayah Nisha berbicara ketiganya sudah lebih dulu memotong.

"Anjir gue gak nyangka" ucap Fikri.

"Eh maaf om maaf kita cuma shock om bisa lanjut" sahut Ara.

"Oke saya lanjut, saya yakin kalian sudah tau kan siapa idola Nisha, ya Gema Putra Ramadhan beserta keluarga besarnya tadi datang kemari mengajukan sebuah rasa tulus untuk Nisha, awalnya saya dan juga istri saya sedikit terkejut tidak menyangka akan hal ini, tapi tadi Gema baru mengajukan ajakan untuk taaruf dan seperti yang kalian lihat Nisha menerimanya" jelas ayah Nisha.

Selama itu juga Ara, Bisma dan Fikri hanya membuka mulut tak percaya.

Sementara Nisha sudah ingin teriak sekencang-kencangnya sejak tadi.

Ara menoleh kepada Nisha sambil berucap tanpa suara hanya mulutnya saja yang bergerak, 'gila lo'

🌠🌠🌠

"Anjirr gue masih kaga percaya woyy!!" Geram Fikri sejak tadi.

"Lo bisa diem gak sih! Siapa yang di ajak taaruf siapa yang heboh!" Ucap Bisma.

"Sumpah Nisss gue gak bisa bayangin segimana bahagianya lo saat iniii" sahut Ara.

Fikri yang sejak tadi mondar-mandir menghampiri Nisha, "gimana caranya dia tau lo? Sejak kapan dia suka sama lo? Kok lo gak pernah cerita sihh" katanya.

"Gue aja gak tau Fik kalau dia suka sama gue" jeda Nisha, "gu..gue masih kayak gak percaya sama apa yang terjadi selama ini yang gue tau, gue yang suka sama dia tanpa di tahu karena memang gue cuma bisa liat dia lewat layar kaca, gue juga yang selama ini suka haluin dia, sebut nama dia dalam doa"

"Berarti doa lo di jabah" ujar Bisma, "gue juga mau ah sebut nama Selena Gomez dalam mimpi gue siapa tahu jodoh"

"Yeee bahlul!! Mana mau Selena sama modelan kayak lo" sewot Ara.

"Dih kok nyolot lo?! Iri ya soalnya seorang Bisma yang ganteng ini gak suka sama lo"

"Idih najisss"

"Taaruf itu artinya lo gak boleh kan ketemu tatap muka sebelum halal" celetuk Fikri.

"Iya kayaknya gue juga belum terlalu tahu, masih tahu basicnya aja"

"Aaaaaaaaa gue masih gak nyangkaaa woyy" jerit Ara.

"Tapi inget ya kalian bertiga gak boleh encor!! Awas aja kalau encor gue gak mau temenan sama kalian semua" ancam Nisha.

"Iyaa lo tenang aja gue masih mau kok jadi sahabat lo hitung-hitung sampai lo nikah supaya gue juga bisa ikut terkenal iya gak" kata Bisma yang mendapatkan segala nyinyiran dari ketiga sahabatnya.

"Niss kalau bisa ya souvenir nikahan lo nanti iphone 11 eh jangan deng bentar lagi kan keluar yang 12 jadi itu aja" ucap Fikri.

"Yeee... enak di elo gak enak di yang punya acara!" Ujar Ara.

Nisha hanya menggelengkan kepalanya mendengar berbagai macam ocehan-ocehan para sahabatnya yang tidak masuk akal semua. Nisha bahkan tidak bisa membayangkan bagaimana malam nanti apakah dia masih bisa tidur nyenyak seperti hari biasanya setelah mendengar kabar ini?