6 tahun kemudian......
"Gema sayang ayo makan dulu, kamu kok jadi sering gak mau makan sih"
"Gema kangen mi"
Umi menghembuskan nafasnya, "sayang kamu harus fikirin juga kesehatan kamu jangan kayak gini" katanya.
"Rasanya kayak ada yang hilang dari dalam diri Gema mi" ucap Gema.
Umi memberikan pelukan hangat kepada Gema, "kamu yang kuat ya sayang mungkin ini semua adzab kamu"
"Ge..Gema ma..mau ketemu mi..." lirih Gema.
"Iya sayang nanti kita cari dia ya" ujar Umi.
"Gema kita dia cuman main-main dan ternyata dia beneran pergi mi ninggalin Gema, Gema sayang sama dia mi Gema sayang"
"Iya-iya"
Umi merasa tak ada respon lagi dari Gema. Tubuh Gema sangat berat di pelukan umi saat ini.
"Gema kok kamu berat ya?"
"Gema"
Karena masih tidak ada respon umi melepaskan pelukannya dan tiba-tiba badan Gema terhuyung jatuh. Gema pingsan.
"Ya allah Gema...."
"Abiii.... Thoriq..... Fariz..." umi teriak memanggil siapapun yang dia ingat namanya, maklum banyak anak.
Kebetulan Fariz dan Munaz berada di dekat situpun pergi ke arah teriakan umi.
"Kenapa mi? Astagfirullah bang Gema!"
"Bang Gema kenapa mi?" Tanya Munaz seraya membantu Fariz mengangkat Gema kembali ke tempat tidur.
"Gak tau.... tadi langsung pingsan" panik umi.
"Sekarang kita bawa ke rumah sakit aja mi" saran Fariz.
Umi mengangguk lalu menyuruh Fariz dan Munaz menunggu di situ karena umi akan pergi memanggil abi dan yang lainnya untuk segera pergi ke rumah sakit.
"Bang Gema kenapa bang?" Gumam Fariz.
"Bangun bang jangan bikin kita semua khawatir" timpal Munaz.
"Fariz gak suka liat bang Gema kayak gini"
"Kalau abang bangun kita janji bakalan cari Kak Nisha dimana pun itu" ujar Munaz.
Ya, enam tahun terakhir ini Gema menjadi anak yang kurang semangat. Dia juga sempat berhenti sementara pada dunia hiburan. Banyak orang mengira ini semua berhubungan dengan Seira padahal kenyataannya karena Gema yang sangat merindukan Nisha. Rasa bersalah setiap hari mengahmpirinya karena telah berbuat salah kepada Nisha. Meskipun Nisha tidak terlalu marah, tapi tetap saja Gema salah mengambil keputusan menyebabkan ini semua terjadi.
Gema jadi sering menangis dalam diam, tidak makan, sakit-sakitan dan lainnya. Gema tak pernah marah kepada takdir yang di berikannya karena memang mungkin ini adalah adzabnya karena mempermainkan pasal menikah. Keluarganya yang lain juga sudah berusaha untuk menghiburnya namun nihil tak ada yang berhasil.
🌠🌠🌠
"Lo kapan balik anjir?"
"Tau tuh demen banget di situ lo pada"
"Heh Fik lo gak ada berubah-berubahnya apa? Masih aja suka ngumpat" seru Ara.
"Halah kayak lo gak aja"
"Gue mah udah mau tobat tapi gak tau kalau ketemu lo bisa-bisa gagal tobat gue"
"Di sana jamber Ra?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Superstar (SELESAI)
Novela JuvenilPernah gak kalian selalu haluin bias atau pun idola lain jadi pacar atau bahkan pendamping kalian seumur hidup? Pernah kan Kalau pernah ini adalah kisah yang cocok untuk kalian baca hihi Tidak banyak yang dapat aku sampaikan di deskripsi ini langsun...