Seorang gadis dengan wajah yang sumingrah memasuki sebuah ruangan. Senyum di bibirnya menandakan saat ini dia sedang merasa senang dan puas.
"Hai daddy" sapa gadis itu kemudian duduk di kursi ruangan kerja ayahnya.
"Hai sweety"
"Thank you dad berkat bantuan daddy aku bisa menguasai semua sekarang" ucap gadis itu dengan senyuman yang berbeda kali ini.
"Apa pun untuk anak ku satu-satunya"
"You know dad hari ini aku akan mengadakan pesta"
"Tapi sayang apa kamu tidak takut bila kita ketahuan?"
Gadis itu tertawa sumbang, "tenang dad aku punya berbagai macam cara licik" ucapnya.
Lalu ayahnya mengelus pucuk kepala sang anak, "kamu memang yang terbaik sweety"
"Pesta yang ku adakan adalah pesta topeng dan nama ku akan ku samarkan agar orang-orang tidak mengetahuinya, daddy bisa kah kau memesan bir yang selalu ku minum?"
"Apa pun untuk mu sweety"
Gadis itu tersenyum puas, "thanks dad your the best"
🌠🌠🌠
"Gilaa gue capek bener!"
Nisha mendongakan kepalanya menatap Ara yang nampak lesu.
"Kenapa Ra?" Tanya Nisha.
"Lo tau gak? Masa tadi gue di suruh cari dosen yang namanya Bonbon dan gak ketemu-ketemuu!!"
"Kok bisa sih?"
"Kaga tau gue! Intinya gue kesell banget"
"Jadi lo keliling kampus"
"Ya iyalah capek tau gue"
"Sampai sekarang gak ketemu?"
"Udah ketemu"
"Dimana?"
"Di ruangan yang gak mungkin boleh ada yang masuk! Kan anjirr gue capek keliling tau-taunya dia ada di ruangan dia sendiri yang gak boleh ada yang masuk emang tu senior kerjaannya ngerjain gue mulu!" Dumel Ara.
"Hahahaha kok bisa sih"
"Yeee malah ketawa"
"Lo gak makan?" Tanya Nisha karena saat ini dia sedang makan di kantin kampus.
"Gak mood gue"
Nisha hanya mengangguk lalu melanjutkan aktivitas makannya yang tadi sempat tertunda.
"Eh Bisma sama Fikri kok belum kelihatan sih" Sahut Ara.
Nisha menatap Ara malas karena sejak tadi Ara selalu saja menganggunya yang ingin makan, "biasa mereka lagi godain cewek-cewek" balasnya.
Ini sudah hari ketiga dari waktu Nisha memberikan kesempatan kepada pihak Gema untuk menjelaskan apa yang terjadi, tapi sayang hingga saat ini Nisha belum juga mendapatkan penjelasan.
"Btw ini hari terakhir buat pihak si bego ngejelasin semuanya ke lo tapi sampai sekarang masih gak ada penjelasan kan?"
Nisha hanya mengangguk.
"Berarti..... lo bakal batalin ikatan lo?" Tanya Ara berhati-hati.
Nisha mengangguk lagi.
"Yang sabas ya lo harus lebih tabah gak usah nangisin cowok kek dia masih banyak yang lain" celetuk Ara.
"Iyaa Raa iyaa" balas Nisha.
"Hello epribadehh" Bisma datang dengan suara yang menggelegar di penjuru kantin. Bahkan beberapa orang di sana kini menatap Bisma.
"Lo malu-maluin anying!" Kesal Ara.
Bisma datang bersama Fikri dan ada satu cowok yang tidak di kenali oleh Nisha dan Ara. Tapi wajahnya tidak begitu asing.
"Lo berdua udah pada makan?" Tanya Fikri.
"Gue udah selesai Ara yang belum" jawab Nisha.
Fikri membuka mulutnya membentuk huruf O kemudian ikut duduk dengan Nisha dan Ara.
"Duduk bro" ucap Bisma kepada teman barunya.
"Kenalin ini Rakhan senior kita tapi dia temen deket gue" ujar Fikri.
"Nah Rakhan kenalin ini dua sahabat cewek gue, yang ini namanya Nisha nah terus yang satu lagi namanya Ara"
Rakhan hanya mengangguk.
"Gue cabut duluan" sahut Nisha tiba-tiba.
"Lah kita kan baru gabung kok lo langsung mau cabut sih"
"Ada urusan penting"
"Gue ikut Nisha mau bantuin dia siapin mental"
"Eh anjir hari ini ya?" Tanya Bisma yang baru mengingat Nisha akan membatalkan ikatannya hari ini.
Nisha mengangguk, "iya, udah ah gue sama Ara duluan" katanya kemudian beranjak pergi.
"SEMANGAT NISS" Ucap Bisma dengan suara yang lantang karena Nisha sudah berjalan sedikit jauh.
"JANGAN MAU BALIK LAGI SAMA DIA" timpal Fikri yang suaranya juga tak kalah lantang.
Rakhan yang tidak mengerti hanya memandang keduanya. Sungguh sejak mengetahui hadirnya Fikri dan Bisma di kampus ini, Rakhan sudah menyiapkan segalanya menghadapi hari-hari kedepan bersama dua orang aneh itu.
"Malu-maluin" gumam Rakhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Superstar (SELESAI)
Novela JuvenilPernah gak kalian selalu haluin bias atau pun idola lain jadi pacar atau bahkan pendamping kalian seumur hidup? Pernah kan Kalau pernah ini adalah kisah yang cocok untuk kalian baca hihi Tidak banyak yang dapat aku sampaikan di deskripsi ini langsun...