Hari-hari terus berlalu dan hidup Nisha ya begitu saja tak ada yang berubah. Setiap hari hanya bisa melihat Gema lewat layar kaca saja. Dan selalu terbayangkan dengan wajahnya.
Di sekolah selalu bertemu dengan ketiga sahabatnya. Melakukan hal yang dapat mengusir bosan dan rasa galau.
"Lo masih selalu galau karena Gema?" Tanya Fikri.
"Hm" jawab Nisha dengan menganggukan kepalanya.
"Kok bisa sih? Padahal masih banyak cowok lain, kenapa juga bisa sesuka itu" sahut Bisma.
"Kayaknya lo bukan cuma ngefans deh tapi cinta" timpal Ara.
Nisha menghela nafas berat, "wajar menurut gue, beberapa orang juga pasti punya harapan yang lebih sama idola mereka" katanya.
"Tapi lo kok bisa sesuka itu?" Tanya Bisma yang masih penasaran.
"Gak tau juga" jawab Nisha.
"Hah? Kok lo bisa gak tau ka-
"Perasaan itu datang dengan sendirinya, kita gak bisa nentuin perasaan kita buat siapa, kalau pun ternyata bisa gue gak bakalan sebego itu buat mencintai orang yang gak cinta sama gue" ujar Nisha memotong ucapan Fikri. "Sampai sini paham?" Lanjutnya.
Fikri dan Bisma mengangguk.
"Jadi itu alasannya lo sering galau?"
"Gak juga sih, yang bikin gue tambah galau itu karena gue ngerasa kalau gak di takdirin buat ketemu langsung sama dia, coba kalian pikirin kesempatan gue buat ketemu sama dia itu udah 2 kali tapi.... ya gitu selalu ga..gal" lirih Nisha di akhir kalimat.
Ara menepuk pundak Nisha, "sabar aja ya ada waktu kok nanti lo bisa ketemu sama si Gema itu" ucapnya.
Nisha tersenyum haru, meskipun dirinya tak pernah bertemu dengan Gema akan selalu ada sahabatnya yang selalu ada untuknya.
"Eh btw ntar kita nongki-nongki lagi kuy" sahut Fikri.
"Acara apaan?" Tanya Nisha.
Fikri menyenggol lengan Bisma, "acara si anak satu ini baru jadian sama kakel"
Ucapan Fikri barusan membuat Nisha dan Ara terkejut. Ha? Sejak kapan? Kok bisa? Begitulah kira-kira pertanyaan-pertanyaan yang langsung muncul di otak mereka berdua.
"Hah? Gimana-gimana?"
"Eh...... itu..... ceritanya panjang banget intinya kemarin gue baru aja jadian sama dia dan kali ini gue sih beneran sa..saya..ng" jelas Bisma yang tampak malu-malu.
"Idih najis!" Celetuk Fikri.
"Iri bilang boss" balas Bisma.
Dan keduanya pun kembali memulai pertengkaran. Nisha dan Ara cukup muak dengan keduanya lalu meninggalkan mereka.
"Lo emangnya gak pernah ada niat buat suka sama cowok lain?" Tanya Ara tiba-tiba.
Nisha suka sedikit terkejut dengan Ara yang tiba-tiba membahas itu, "gue pernah suka sama orang tapi di sakitin, gue pernah sayang sama orang tapi orang itu enggak sayang sama gue. Capek tau rasanya suka,sayang,cinta sama orang yang nyatanya gak ngerasain hal yang sama, dari situ gue pun belajar untuk gak mudah jatuh hati dan selalu jaga hati sampai nantinya jodoh yang di berikan Allah SWT. datang" terang Nisha dengan panjang lebar.
"Wow sedih banget tuh cerita lo"
"Hmm ya mau gimana lagi, lo sendiri gak mau gitu cari pacar?"
"Ya kali gue pacaran terus sahabat gue ngejomblo"
"Hahaha santai ae kali kalau lo ngerasa kesepian terus pengen ngerasain keuwuan cari pacar aja gue gak apa-apa kok"
"Satu sisi sih gue mau cari pacar tapi satu sisi lagi gue gak mau persahabatan kita nanti keganggu" ungkap Ara.
"Emangnya ada yang suka sama lo" sahut Bisma yang tiba-tiba saja datang.
"Ada lah!"
"Masa sih ada orang yang suka sama cewek bar-bar kayak lo" ejek Fikri.
"LO BERDUA YA BISANYA BIKIN GUE EMOSI SINI LO!!!" Murka Ara yang mengejar kedua cowok itu. Sementara Nisha hanya tertawa di tempatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Superstar (SELESAI)
Teen FictionPernah gak kalian selalu haluin bias atau pun idola lain jadi pacar atau bahkan pendamping kalian seumur hidup? Pernah kan Kalau pernah ini adalah kisah yang cocok untuk kalian baca hihi Tidak banyak yang dapat aku sampaikan di deskripsi ini langsun...